Mempersembahkan Waktu, Bakat dan Harta Bagi Tuhan
Kalangan Sendiri

Mempersembahkan Waktu, Bakat dan Harta Bagi Tuhan

Lori Official Writer
      2266

Ayat Renungan: 

Galatia 2: 20, "...aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku."

Ibrani 10: 24, “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.”

 

Lewat renungan minggu ini, kita banyak belajar dari sosok Rasul Paulus. Dalam ayat renungan pagi ini, kita akan kembali meneladani ucapan fenomenal Paulus di Galatia 2: 20, “…namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.”

Paulus menegaskan bahwa hidup oleh iman di dalam Kristus telah membuatnya hidup bukan untuk dirinya sendiri. Sepanjang pelayanannya, Paulus benar-benar menghidupi perkataan ini dengan membagikan kasih Tuhan kepada orang lain. Ia tidak lagi memikirkan tentang dirinya sendiri, melainkan bagaimana orang lain bisa mengalami kasih Tuhan sama seperti yang ia alami.

Kasih yang meluap di dalam diri Paulus kepada Tuhan mendorongnya untuk menyerahkan seluruh hidupnya mengejar kehendak Tuhan dan tak lagi mementingkan dirinya sendiri. Kerelaan iman Paulus ini mengingatkan kita bahwa mengikut Tuhan berarti kita harus:

1. Melakukan kehendak-Nya: Kita perlu melepaskan diri dari kendali waktu, bakat, dan harta yang kita miliki saat ini. Tuhan adalah sumber dari segala yang kita punya, dan kita harus menyadari bahwa segalanya bisa diambil dan hilang kapan saja. Kesadaran ini akan membuat hidup kita menjadi maksimal bagi kerajaan-Nya.

2. Berbagi hidup dengan orang lain: Kita sering kali membatasi lingkaran pertemanan kita hanya kepada orang-orang tertentu. Namun, kita seharusnya menjadi seseorang yang hadir memberi harapan dan jawaban atas hidup orang-orang yang membutuhkan. Saat kita mau berbagi hidup dengan orang lain, Tuhan akan menolong kita mengerjakannya.

3. Menjadi sumber motivasi bagi hidup orang lain: Di Ibrani 10: 24 dikatakan, “Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.”  Kasih Tuhan yang kita alami dalam hidup kita akan mendorong kita menjadi pribadi yang menjadi sumber motivasi bagi hidup orang lain.

Mari merenungkan kembali apakah kasih kita kepada Tuhan sudah mendorong kita untuk melakukan tiga hal ini. Apakah kita sudah mau memberikan apa yang kita punya, seperti waktu, bakat, dan harta kita, bagi Dia?

 

Action: Apakah kamu belum tahu cara yang tepat untuk menunjukkan kasih kepada Tuhan? Mulai dengan melibatkan diri membantu sesama melalui bakat dan kemampuan yang kita punya.

Ayat Hafalan: Markus 12:30, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.”

Ikuti Kami