LGBT Sudah Susupi Sekolah dan Kampus, Bagaimana Lembaga Pendidikan Kristen Menanggapinya?
Sumber: Tirto

News / 22 June 2023

Kalangan Sendiri

LGBT Sudah Susupi Sekolah dan Kampus, Bagaimana Lembaga Pendidikan Kristen Menanggapinya?

Lori Official Writer
1833

Kasus penemuan dugaan grup LGBT anak Sekolah Dasar (SD) di Kota Pekanbaru dan laporan dua dosen LGBT di Universitas Negeri Padang (UNP) yang terindikasi LGBT menjadi isu yang patut dibahas oleh lembaga pendidikan Kristen di Indonesia. 

Penyusupan LGBT di SD Pekanbaru, Riau sendiri terbongkar saat guru melakukan razia di ponsel para siswa. Saat itu, guru mendapati terdapat grup Whatsapp khusus LGBT. Penemuan ini tentunya membuat geger dunia pendidikan khususnya karena hal ini melibatkan anak-anak di bawah umur.

 

Baca Juga: Mahfud MD Sebut LGBT Sebagai Kodrat dan Tak Bisa Dilarang, Benarkah?

 

Sementara kasus dua dosen di UNS sendiri terus diusut setelah pengaduan dari pihak keluarga dan istri dosen. Pengaduan ini diperkuat dengan ditemukannya barang bukti berupa flash disk yang tertinggal di komputer. Akibatnya pihak universitas mengambil langkah pemecatan terhadap satu dosen yang berstatus PNS. Sementara lainnya dikenakan skorsing.

Bagaimana kasus ini seharusnya disikapi oleh lembaga pendidikan Kristen?

Sampai hari ini, belum ada pernyataan tegas dari lembaga pendidikan Kristen soal menyusupnya LGBT ke sekolah-sekolah maupun kampus-kampus. Tetapi beberapa tahun belakangan kita sudah mendengar bagaimana PGI dan juga STT Jakarta menyampaikan bahwa “LGBT adalah kelainan yang dibawa sejak lahir dan bukan merupakan dosa”. 

Dalam laman websitenya, STT Jakarta sebagai salah satu sekolah teologi besar di Indonesia, menyampaikan keterbukaannya terhadap kaum LGBT yang berada di lingkungan STT untuk disambut dengan terbuka. 

“Kami juga memahami diri sebagai sebuah komunitas yang belajar untuk bersikap terbuka pada setiap insan, terlepas dari orientasi seksualnya. Kami memahami bahwa sikap untuk membuka diri dan menyambut saudara-saudari LGBT memasuki gerbang kampus STT Jakarta merupakan ekspresi dari iman Kristiani yang menerima semua orang yang diciptakan menurut citra Allah,” demikian kutipan pernyataan dalam website Stftjakarta.ac.id.

 

Baca Juga: Disney Produksi Film Animasi LGBT Lagi, Orang Tua Kristen Wajib Waspada!

 

Jadi apakah keberadaan LGBT memang tak perlu dipersoalkan oleh gereja dan lembaga pendidikan?

Pemerintah, termasuk Kementerian Pendidikan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) sendiri menyampaikan bahwa salah satu langkah pencegahan anak terlibat LGBT adalah pentingnya peran orang tua dalam mengawasi pergaulan anak, khususnya anak-anak usia sekolah. Sementara pihak sekolah juga akan terus mengawasi aktivitas anak selama berada di lingkungan sekolah. 

Isu LGBT memang masih terus bergulir tanpa solusi yang tegas baik dari pemerintah maupun lembaga pendidikan. Namun kasus ini bisa menjadi pengingat bagi orang tua dan lembaga pendidikan bahwa keberadaan komunitas LGBT sudah semakin meluas. Karena itu kita perlu mengambil langkah konkrit agar anak-anak kita tidak terjerumus di dalam ideologi LGBT yang bisa disebarkan melalui pergaulan dan kemampuan untuk meyakinkan pemikiran terkait pandangan salah tentang karya penciptaan dan juga kodrat manusia sebagai pria dan wanita.

Mari berdoa untuk isu ini agar orang tua sebagai orang terdekat dengan anak bisa menjalankan perannya dengan baik di rumah. 

Halaman :
1

Ikuti Kami