4 Cara Tuhan Menunjukkan Mukjizat Ketika Sebagian Orang Tidak Dapat Mentaati PerintahNya

Kata Alkitab / 19 June 2023

Kalangan Sendiri

4 Cara Tuhan Menunjukkan Mukjizat Ketika Sebagian Orang Tidak Dapat Mentaati PerintahNya

Bella Tiurma Official Writer
2618

Tuhan telah memberikan kepada kita sepuluh perintah yang perlu kita lakukan dan patuhi. Namun, dari kesepuluh perintah tersebut ada kemungkinan bagi sebagian orang sulit untuk melakukannya. Salah satunya hukum yang ke lima yang tertulis dalam Keluaran 20 : 12 “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.” 

Ketidakmampuan seseorang untuk mentaati perintah Allah yang kelima ini dapat terjadi karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi hubungan kita dengan kedua orangtua. Sehingga ketika semakin banyak orang yang merasakan bahwa dirinya tidak mampu melakukannya, itu menjadi persoalan penting yang harus kita pertanyakan kembali pada diri kita. 

Tuhan tidak akan mungkin memerintahkan sesuatu untuk kita lakukan yang tidak dapat kita lakukan. Karena tak jarang manusia yang memaksakan untuk melakukan sesuatu padahal dirinya tidak mampu akan merasakan kekecawaan yang besar jika gagal. 

Oleh karena itu, ketika kondisi hubungan yang menyebabkan ketidakmampuan kita dalam mentaati perintah-Nya, Tuhan akan memberikan kedamaian dan penyembuhan dari jiwa yang terluka. Dimana kita tidak bisa menghiraukan pikiran kita dari segala hal tentang orangtua kita, meskipun kita telah berada jauh dari mereka. Sehingga akan ada mukjizat yang Tuhan berikan dalam hidup kita yang memberikan kesanggupan untuk mentaati hukum yang kelima ini dan seluruh perintah-Nya.

 

Baca Juga : Berharap Tanpa Melihat

 

Tuhan telah meyakinkan kita atas hukum yang kelima dan memberikan kesanggupan untuk mentaatinya, karena apa yang diperintahkan Tuhan kepada kita memiliki rahasia kehidupan yang bahagia. Seperti 4 cara yang dilakukan Tuhan untuk menunjukkan mukjizat yang ada di dalam hidup kita. 

1. Sudut Pandang Tuhan yang Berbeda dengan Kita 

Dalam melihat segala sesuatunya, apa yang kita lihat dengan apa yang Tuhan lihat terkadang memiliki sudut pandang yang berbeda. Namun, Tuhan telah memberikan kita kesanggupan untuk memandang segala sesuatunya seperti apa yang Dia lihat. 

Seperti halnya ketika ada seseorang yang perhitungan, egois, menyebalkan, bahkan tidak menggambarkan seseorang yang memiliki kasih, Tuhan tidak melihat seperti apa mereka dan tidak memperhitungkan pelanggaran yang mereka lakukan. Hal ini telah tertulis dalam 2 Korintus 5 : 19 “Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.” 

Tuhan sangat mengasihi setiap umatNya, tetapi Dia tidak pernah mencintai setiap kejahatan yang telah kita lakukan. Yesus telah memberikan diriNya bagi keselamatan kita, itu sebabnya Dia akan melihat kita dari dalam diri kita masing-masing atas apa yang akan terjadi kepada kita ketika karunia Tuhan bekerja dalam hati kita.

 

Baca Juga 4 Cara Tuhan Bekerja dalam Hidup Melalui Perpisahan

 

2. Mendapatkan Kepastian dari Setiap Perintah Allah 

Untuk menjadi orangtua tidak ada buku yang mampu memberikan kemampuan itu sekalipun buku psikologi. Oleh karena itu, ketika kita berpikir kembali dan mempelajari setiap apa yang telah tertulis dalam Alkitab, setiap orangtua tidak akan menjadi orangtua jika bukan sebuah masalah yang menyakitkan atau menyusahkan dirinya dan proses kehidupan yang tentu tidaklah mudah. Sehingga kesulitan inilah yang membawa mereka untuk membutuhkan iman dalam mengarahkan setiap langkah kehidupan.

Pembentukan iman yang ada di dalam diri setiap orang tentu berasal dari Tuhan Yesus dan inilah yang dilakukan oleh kasih karunia Kristus bagi kita yang memberikan sebuah kepastian. Sehingga kita dimampukannya untuk terus belajar menghormati kedua orangtua dan menerima sukacita yang akan terus mengalir di dalam kehidupan. 

Mungkin kasih orangtua pada anak-anaknya dapat berubah, tapi sebuah hal yang tidak mungkin jika tidak terjadi bahwa orangtua akan selalu mencintai anak-anaknya sekalipun mereka telah berbuat jahat. Sehingga kasih karunia yang telah diberikan oleh Kristus lah yang memampukan bagi setiap orang untuk mencintai orangtuanya meskipun mereka telah berlaku jahat. 

3. Mendapatkan Pelajaran Berharga 

Setiap hubungan yang tercipta antara anak dan orangtua tentu akan membentuk sebuah pengajaran baru bagi setiap anak maupun orangtuanya sendiri. Seperti halnya hubungan kita dengan sang ayah yang mampu mengoreksi kita setiap kesalahan yang kita lakukan dan kita akan terus belajar untuk menghormatinya. Mungkin ketika kita melakukan setiap kesalahan dan mendapatkan koreksi atau teguran akan mendatangkan kesedihan. Tetapi dikemudian hari kita akan menghasilkan buah kebenaran yang memberikan kedamaian. 

“Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.” - Ibrani 12 : 11 

Ketika kita berada di posisi sebagai anak dan mau belajar untuk bersyukur kepada Tuhan atas setiap ganjaran yang diberikan, maka itu adalah bukti nyata bahwa Tuhan telah memperlakukan kita sebagai anakNya. Seperti yang telah tertulis di dalam Ibrani 12 : 6 – 7 “karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?” 

4. Menghormati untuk Menjadi berkat 

Tak ada seseorang yang tidak ingin dihormati, bahkan sekalipun mereka yang telah digunakan Tuhan untuk menjadi berkat bagi kita dan orang sekitar. Hal ini menjadi sebuah prinsip yang sama dengan hukum Allah yang kelima, karena siapapun orangnya tanpa terkecuali layak untuk menerima hormat dan penghargaan. Seperti yang di katakan di dalam Imamat 19 : 32 “Engkau harus bangun berdiri di hadapan orang ubanan dan engkau harus menaruh hormat kepada orang yang tua dan engkau harus takut akan Allahmu; Akulah Tuhan.”

Sumber : sabda.org
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami