Apa Itu Makna Urapan dan Diurapi Dalam Kekristenan?
Sumber: Quora

Kata Alkitab / 16 June 2023

Kalangan Sendiri

Apa Itu Makna Urapan dan Diurapi Dalam Kekristenan?

Lori Official Writer
6187

Dari semua narasi Alkitab, kisah Maria Magadalena mengurapi kaki Tuhan Yesus saat makan malam adalah salah satu peristiwa dimana tradisi pengurapan di zaman itu lazim dilakukan oleh orang Yahudi (Matius 26: 6; Markus 14: 3-9; Yohanes s12: 1-8). 

 

Apa sih sebenarnya makna urapan dan diurapi? 

Mengurapi dalam pengertian umum berarti menuangkan atau mengoleskan minyak kepada seseorang atau sesuatu. Pengurapan terutama digunakan dalam pengertian rohani, dan konteks penggunaannya memberitahu kita pentingnya pengurapan. 

Dalam kamus Westers 1828, “pengurapan” diartikan sebagai mengurapi kepala dengan minyak, seperti dalam Mazmur 23: 5, “Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.” Pengurapan di ayat ini bisa dimaknai sebagai bentuk penghiburan dari Roh Kudus. 

Dalam proses pemberian urapan, orang zaman dulu biasanya akan memakai minyak pentahbisan. Seperti saat raja, nabi dan para imam ditahbiskan dalam jabatannya dengan menggunakan minyak. Istilah inilah yang dipakai kepada Yesus bahwa Dia adalah pribadi yang “diurapi” Allah.

 

Baca Juga: Waktu Tuhan Mempercayakanmu Tugas yang Baru, Dia Sudah Lebih Dulu Mengurapimu!

 

Makna Mengurapi Sesuatu atau Seseorang

Secara harafiah dan umum, “mengurapi” seseorang atau sesuatu berarti menguduskan mereka sebagai sesuatu yang khusus atau ditandai untuk suatu tujuan. Mengurapi sebuah kapal laut sebelum pelayaran perdananya biasanya dilakukan dengan menghancurkan sebotol sampanye di haluan. Tradisi ini diyakini akan mendatangkan keberuntungan.

Namun kita harus mengingat bahwa pengertian alkitabiah dari “urapan” adalah disucikan atau disakralkan dan dipersembahkan kepada Tuhan dengan mengoleskan atau meneteskan minyak di atas kepala.

 

Bagian Alkitab yang Berisi Tradisi Pengurapan

Salah satu kisah Alkitab yang menggambarkan pengurapan adalah ketika Yakub mengambil batu yang diletakkannya di bawah kepalanya, menegakkannya menjadi batu peringatan dan menuang minyak ke atasnya (Kejadian 28: 18). “Minyak yang dituangkan” di sini sama dengan urapan. Yakub melakukan hal ini sebagai bentuk ibadah kepada Tuhan dan ucapan syukur karena Tuhan sudah diberikan “tanah tempatnya untuk berbaring” bagi seluruh keturunannya (Kejadian 28: 13-14).

Kisah lain yang dituliskan dalam Alkitab, diantaranya:

Keluaran 29: 36, “Tiap-tiap hari haruslah engkau mengolah seekor lembu jantan menjadi korban penghapus dosa untuk mengadakan pendamaian dan haruslah kausucikan mezbah itu, dengan mengadakan pendamaian baginya; haruslah engkau mengurapinya untuk menguduskannya.”

Keluaran 40: 9-11, “Kemudian kauambillah minyak urapan dan kauurapilah Kemah Suci dengan segala yang ada di dalamnya; demikianlah harus engkau menguduskannya, dengan segala perabotannya, sehingga menjadi kudus. Juga kauurapilah mezbah korban bakaran itu dengan segala perkakasnya; demikianlah engkau harus menguduskan mezbah itu, sehingga mezbah itu maha kudus. Juga kauurapilah bejana pembasuhan itu dengan alasnya, dan demikianlah engkau harus menguduskannya.”

 

Baca Juga: Dari Kisah Samuel Mengurapi Daud, Tuhan Mau Sampaikan 3 Hal Ini Pada Kita

 

1 Samuel 16: 12-13, “Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Ia kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia." Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.”

Mazmur 133: 1-2, “Pujilah, hai hamba-hamba TUHAN, pujilah nama TUHAN! Kiranya nama TUHAN dimasyhurkan, sekarang ini dan selama-lamanya.”

Ibrani 9: 13, “Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah”

 

Kenapa Urapan Menggunakan Minyak? 

Dalam pengertia Alkitabiahnya, Allah memberi Musa instruksi khusus kepada orang-orang dan 

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

instrumen yang digunakan dalam persembahan dan ibadah. Allah juga memberi Musa campuran yang tepat untuk minyak urapan yang akan digunakan untuk menguduskan setiap imam dan pelayan Tuhan (Keluaran 30: 22-23). Tuhan secara eksplisit daam  perintah-Nya menyampaikan, “harus menguduskan mereka. Sehingga apapun yang mereka sentuh akan menjadi tahir.” 

Sementara dalam budaya orang Ibrani, memakai minyak urapan merupakan praktikk yang umum dilakukan ketika hendak menyambut tamu di rumahnya. Mereka juga lazim mengurapi diri sendiri dengan minyak sebagai sumber energi, kesembuhan dari penyakit dan untuk membuat orang berdoa dan berpuasa tampak lebih berseri-seri (Matius 6: 16-18).

 

Baca Juga: Fakta Alkitab : Serba-serbi Minyak Urapan, Dari Bahan Pembuatan Sampai Maknanya

 

Mengapa Pengurapan Ini Penting?

Diurapi dengan minyak berarti orang tersebut mendapat perkenanan Tuhan, dan itu menjadi bentuk pentahiran orang tersebut. Mereka harus mengasihi dan melayani Tuhan dengan rasa takut dan hormat. 

Catatan yang membuat makna pengurapan ini begitu penting terletak dalam 1 Samuel 24. Ketika Raja Saul dan 3000 orang pasukannya memburu Daud, Daud mendapati Saul sedang masuk gua untuk buang hajat. Jelas-jelas Saul tidak menyadari jika Daud dan pasukannya bersembunyi di sana. Daud lalu diam-diam memotong ujung pakaian Saul dan berkata kepada orang-orang yang mengikutinya untuk tidak melakukan yang jahat kepada Saul karena dia adalah Raja yang telah diurapi Allah. 

“Dijauhkan TUHANlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN.” (1 Samuel 24:7)

 

Baca Juga: Diurapi Seperti Daud

 

Apakah Urapan yang Sama Masih Penting Bagi Orang Kristen di Masa Ini?

Di Perjanjian Baru, tradisi pengurapan ini masih tetap berlaku. Seperti halnya saat 12 rasul menggunakan minyak untuk mengurapi orang sakit dan melakukan penyembuhan yang supranatural.

Markus 6: 13, “dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.”

Yakobus 5: 14, “Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan.” 

Selain untuk penyembuhan, urapan dengan minyak bisa disimbolkan sebagai bentuk tindakan fisik yang mengungkapkan kebenaran rohani dimana kita adalah milik Allah dan telah menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada pemeliharaan-Nya. Doa menjadi bentuk tindakan kita melalui kata-kata dan mengurapi dengan minyak sebagai bentuk tindakan secara fisik.

Namun jika kita melihat praktek penggunaan minyak urapan ini, gereja biasanya masih melakukan pengurapan dengan minyak untuk beberapa hal, diantaranya:

1. Untuk penahbisan seorang pendeta maka dia akan menerima pengurapan dengan minyak.

2. Saat penahbisan penatua baru gereja.

3. Saat pemberkatan nikah pasangan di gereja.

Sebagai orang Kristen, pengurapan terbaik yang bisa terima adalah saat pertobatan, saat kita menyerahkan hidup kita sepenuhnya kepada Kristus dan mengakui-Nya sebagai Tuhan dan Juruslamat kita. Rasul Paulus memberitahu kita dalam 2 Korintus 1: 21-22 bahwa setiap orang yang percaya hidup di dalam Kristus dan telah menerima urapan dari Dia. Dia telah memateraikan kita dengan Roh Kudus sebagai jaminan bahwa kita adalah milik-Nya dan Dia mengurapi kita sebagai utusan (2 Korintus 5: 20)

 

 

Apakah Anda diberkati dengan artikel ini dan rindu agar orang lain ikut diberkati? Mari bersama-sama dengan kami terus menghasilkan konten-konten inspiratif dengan terus mendukung pelayanan kami dengan klik link di bawah.

 

DONASI

Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami