Meskipun Sangat Sulit, Febri Ambil Langkah Iman untuk Mengampuni Sahabatnya
Sumber: Jawaban.com

Family / 4 June 2023

Kalangan Sendiri

Meskipun Sangat Sulit, Febri Ambil Langkah Iman untuk Mengampuni Sahabatnya

Aprita L Ekanaru Official Writer
1235

Trauma sekaligus kepahitan yang dirasakan Febriani Magdalena Manao kepada sahabatnya, telah mengubahnya menjadi seorang yang sangat pendiam dan tertutup. Remaja berusia 13 tahun yang akrab disapa dengan panggilan Febri ini merupakan salah satu bagian dari sanggar belajar anak School Of Life (SOL). Febri berasal dari keluarga yang sederhana dengan tiga bersudara, kedua orang tuanya berprofesi sebagai petani karet. 

Dulunya Febri memiliki seorang sahabat saat duduk di bangku kelas 1 SD. Kemanapun Febri pergi, ia selalu bersama-sama dengan sahabatnya itu. Bahkan, mereka berdua duduk satu meja hingga kelas 5 SD. Febri adalah anak yang pintar dan selalu menjadi juara di kelasnya, oleh sebab itu ia selalu membantu sahabatnya yang sulit menangkap pelajaran. Sampai suatu ketika, Febri tidak sengaja menggeser meja dan tangan sahabatnya terjepit. Di situ sahabatnya menangis dan marah kepada Febri. Padahal saat itu Febri sudah mencoba untuk meminta maaf karena tidak sengaja melukai tangan sahabatnya. Namun usaha Febri tidak membuahkan hasil, sahabatnya tetap tidak memaafkannya.

 

Baca Juga: Anak Ini Terpanggil Melayani Tuhan Dengan Melayani Mama dan Adiknya

 

Keesokan harinya, sahabatnya melakukan hal yang sama dengan Febri. Tetapi sahabatnya sengaja menggeser meja, sehingga tangan Febri menjadi terjepit. Melihat hal tersebut, Febri menjadi marah karena sahabatnya seperti membalas dendam. Namun sahabatnya mengabaikannya. Tidak sampai di situ, keesokan harinya lagi buku paket Febri ditumpahkan dengan air minum saat ia sedang pergi ke toilet. Guru yang melihat buku paketnya menjadi basah, menjadi marah pada Febri dan memanggilnya ke ruang guru. Di ruang guru, Febri dimarahi di depan guru-guru yang lain. Kondisi tersebut membuat Febri sangat terpukul dan merasa malu karena ia adalah juara kelas, tetapi dimarahi oleh gurunya. 

Sejak saat itu hubungan Febri dan sahabatnya menjadi renggang, bahkan sahabatnya sering menyindir dan mengejek Febri. Kemudian, Febri berjanji dalam hati tidak akan berkomunikasi lagi dengan sahabatnya sampai kapanpun. Setiap melihat wajah sahabatnya, Febri menjadi kehilangan sukacita. Kejadian ini sudah berlangsung selama dua tahun, namun Febri benar- benar tidak mau lagi memaafkan perbuatan sahabatnya itu. Kejadian itu membuat Febri memilih untuk menyendiri dan tidak mempercayai siapapun lagi.

Setelah bergabung di SOL BKPN Bawomataluo, Febri mengalami banyak perubahan. Ia sudah mulai beradaptasi dan menemukan arti seorang teman di SOL. Febri merasa nyaman berteman tanpa harus takut, serta guru-gurunya juga menerimanya tanpa syarat. Ditambah Febri juga menonton kisah Superbook Nehemia membangun tembok Yerusalam yang Runtuh di Gereja bersama Anak Sekolah Minggu. Setelah menonton kisah itu, Febri mulai terbuka dan menceritakan kisahnya. Febri mengaku masih sangat dendam dengan sahabatnya itu. Tapi mereka masih dipertemukan satu kelas di SMP. Dia menangis sejadi-jadinya di kelas SOL. Namun sejak nonton kisah Superbook tentang Nehemia yang dihianati sahabatnya, membuat Febri sadar. Bahwa ia merusak dirinya sendiri karena sudah menyimpan kepahitan, sehingga ia tidak lagi bergaul dan kurang semangat belajar. Kini Febri telah mengambil sebuah langkah iman untuk dapat mengampuni sahabatnya itu. 

"Saya menangis terharu. Kisah Superbook ini telah membantu Febri untuk melepaskan pengampunan. Meski tak seakrab dulu, Febri sudah mau untuk mulai menyapa sahabatnya. Meski belum dibalas, Febri percaya lambat laun sahabatnya itu akan memaafkannya juga," ujar Marselina Manao, gurunya di SOL.

 

Baca Juga: Berkat SoL Aku Mampu Meninggalkan Kebiasaan Buruk dan Menjadi Anak yang Baik

 

“Terima kasih Sister, aku sudah lebih baik sekarang. Hatiku sangat lega. Entah apa tadi yang terambil dari kepalaku saat kita berdoa. Kepalaku menjadi sangat ringan,” tutur Febri ketika selesai berdoa di kelas SOL.

Sementara itu, ibunya mengatakan: "SOL adalah sekolah luar biasa. SOL membuat Febri menjadi anak yang periang dan semakin rajin belajar. Walau masih tertutup, saya melihat Febri semakin rajin berdoa dan membaca Alkitab."

Mari terus mendukung sanggar belajar anak School Of Life agar anak-anak memiliki tempat yang aman dan nyaman untuk bertumbuh dalam iman dan pengharapan. Sehingga kita boleh sama-sama melihat masa depan mereka yang sukses dan bahagia.

 

SAYA MAU MENDUKUNG SCHOOL OF LIFE

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami