[PART 2] Otoritas dan Pernyataan Firman Tuhan yang Jadi Pedoman Bagi Orang Tua
Sumber: istockphoto.com

Parenting / 29 April 2023

Kalangan Sendiri

[PART 2] Otoritas dan Pernyataan Firman Tuhan yang Jadi Pedoman Bagi Orang Tua

Aprita L Ekanaru Official Writer
2165

2. Memuaskan Diri Sendiri

Setiap orang dilahirkan dengan membawa sifat yang cenderung untuk memuaskan diri sendiri. Ini adalah sisi pribadi kita yang selalu ingin mencari kesenangan. Sebenarnya tidak ada salahnya mencari kesenangan tertentu. Saya senang dan sangat menikmati bekerja di kebun rumah kami. Anne Marie menemukan kesenangan dalam banyak hal yang dilakukan dan diucapkan oleh anak-anak dan cucu-cucu kami. Akan tetapi kesenangan dapat berubah menjadi ketergantungan. Dalam tugas kita mendidik anak, hal memuaskan diri sendiri in bisa menjadi masalah, apabila akhirnya si anak menjadi tergantung atau menuntut pemuasan seketika, sementara proses pertumbuhannya mash terus berlanjut.

 

BACA JUGA: [PART 2] Prinsip-prinsip Dasar Membangun Keluarga Ilahi

 

Berbagai aspek alami yang ada dalam diri manusia dapat mempengaruhi kita untuk terus mencari kesenangan dan kepuasan pribadi, bahkan ketika hal yang dinginkan itu bukanlah yang terbaik untuk kita atau tidak menyenangkan Allah. Adakalanya kita sangat menginginkan sesuatu sehingga kita rela menanggung apapun resikonya. Contohnya, Nathan sangat menginginkan sebuah mainan, dan ia bermaksud untuk mengambil mainan tersebut dari toko di mana mainan itu ada dan menyembunyikannya di dalam sakunya. la tahu resikonya, tetapi keinginan untuk memiliki mainan itu lebih bear dari pada kemampuan moralnya untuk mengendalikan dorongan tersebut. Sebenarnya Nathan harus lebih bisa menguasai dorongan untuk memiliki mainan itu, akan tetapi ternyata keinginan dan kehendak hatinya lebih menguasai dirinya.

 

BACA JUGA: Bahaya Kurangnya Komunikasi Anak Dengan Orangtua

 

Tidak semua keputusan yang harus dibuat oleh anak-anak mempunyai nilai moral yang sangat serius, seperti mencuri. Contohnya, seorang anak akan merasa sangat senang apabila ia boleh duduk dan makan seloyang besar kue coklat, tetapi itu tidak baik untuk kesehatannya. Karena keinginan untuk selalu dan secepat mungkin memuaskan diri sendiri telah ada sejak lahir, maka pendidikan untuk melatih pengendalian diri seorang anak harus dimulai pada sat yang sama pula. Bagi kita, sebagai orang tua, pengendalian diri penting untuk menjaga agar dorongan untuk memenuhi keinginan diri sendiri tetap terkontrol Dengan adanya sifat dasar manusia yang cenderung untuk membenarkan diri sendiri dan mencari kepuasan pribadi, orang tua sangat berperan dalam pembentukan hati anak. Anak-anak tidak dilahirkan dengan memiliki pengendalian diri. Karena itu tanggung jawab moral dari setiap orang tua2 adalah mengendalikan keinginan si anak sampai ia mampu mengatur kehidupannya sendiri berdasarkan prinsip-prinsip yang benar sesuai dengan Firman Tuhan. Orang tua harus bertindak sebagai pengendali di dalam hidup anaknya sampai ia mampu mengatur dirinya sendiri.

Sumber : Anne Marie Ezzo and Gary Ezzo | Jawaban.com
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami