Bahaya Kurangnya Komunikasi Anak Dengan Orangtua
Sumber: Huffpost

Relationship / 10 April 2023

Kalangan Sendiri

Bahaya Kurangnya Komunikasi Anak Dengan Orangtua

Lori Official Writer
1500

Tahukah mama papa? Kurangnya komunikasi antara anak dan papa mamanya bisa menyebabkan beberapa dampak, diantaranya:

- Kurangnya ikatan emosional

- Masalah perilaku

- Kurangnya dukungan penyelesaian masalah pada anak

- Anak mengalami hambatan komunikasi 

- Kurangnya rasa percaya diri

Supaya papa mama lebih paham dampak dari kurangnya komunikasi ini, bisa baca lebih jelasnya di bawah ini:

1. Kurangnya ikatan emosional anak dengan orang tua 

Seperti dikutip dari Prezi.com, komunikasi antara anak dan orang tuanya sangat penting untuk memperkuat ikatan emosional keduanya.

Karena ikatan emosional yang kurang antara anak dan orang tua sangat membantu anak merasa aman dan nyaman. Sementara kurangnya komunikasi bisa menyebabkan masalah kepercayaan atau trust issue. 

Ikatan antara anak dan orang tua menjadi fondasi untuk membangun hubungan dan perilaku anak di masa yang akan datang. Sementara ikatan emosional yang lemah bisa menyebabkan anak memberontak dan kehilangan rasa hormat kepada orang tuanya.

 

Baca Juga: Memahami Dampak Negatif Pola Asuh Otoriter pada Anak

 

2. Masalah perilaku

Anak-anak yang kurang berkomunikasi di rumah bisa mengalami kesulitan dalam mengekspresikan emosinya. Akibatnya anak bisa menjadi figur yang meledak-ledak dan punya masalah kemarahan di dalam dirinya.

Papa mama, tahu gak sih kurangnya komunikasi dengan anak bisa menghambat anak bertumbuh secara sosial. Anak akan cenderung lebih tertutup dan tidak mampu memposisikan diri di tengah lingkungan sosial.

 

3. Tidak mendapatkan penyelesaian masalah yang tepat

Papa mama, tahukah Anda bahwa komunikasi yang sehat mengizinkan anak menemukan cara yang efektif di dalam menyelesaikan konflik dengan orang lain yaitu dengan memahami rasa frustrasi yang dialaminya. Komunikasi yang terbuka menjadi jalan pemecahan masalah dan menciptakan sebuah kemampuan hidup yang baik. 

Dengan komunikasi yang baik, seorang anak bisa memahami persoalan yang dihadapinya, yang mana anak bisa mengendalikan diri dari perilaku yang kurang menyenangkan seperti berteriak dan melakukan tindakan yang melukai diri ataupun orang lain. 

Seperti contoh, jika seorang anak tidak bisa menemukan kata-kata untuk berdamai dengan kemarahan atau rasa frustrasinya mereka mungkin akan melampiaskannya dengan memukul atau melempar. 

 

4. Perkembangan komunikasi yang terhambat

Ketika orang tua gagal berbicara kepada anak, hal ini bisa menjadi penghambat perkembangan komunikasi anak. 

Perkembangan komunikasi yang terlambat bisa membuat anak terhambat di dalam pengembangan sosial. Anak juga akan kekurangan penguasaan bahasa yang menyebabkan mereka sulit untuk berinteraksi dengan orang lain.

Seperti contoh, seorang anak akan lebih mudah mengumpat atau mengikrarkan ucapan-ucapan yang kurang baik daripada menyampaikan perasaan mereka secara tenang, yang pada akhirnya hanya akan menciptakan konflik.

 

Baca Juga: Kenapa Fenomena Pergeseran Moralitas Remaja Meningkat di Era Sosial Media?

 

5. Memiliki rasa percaya diri yang rendah

Di dalam sebuah study terhadap anak berusia 11-12 tahun, tampak bahwa seorang anak yang memiliki rasa percaya diri dan stabil sangat erat kaitannya dengan bagaimana orang tua membangun komunikasi dengan anak di rumah.

Orang tua yang lebih terbuka secara komunikasi, dan menyampaikan metode penyelesaian masalah yang baik akan memiliki anak yang punya rasa percaya diri yang tinggi. 

Sementara kurangnya komunikasi menyebabkan anak kurang merasakan kehangatan kasih, cinta dan rasa peduli, yang pada akhirnya akan membentuk perilaku anak yang cuek dan tidak punya empati kepada orang lain. Senada dengan itu, rata-rata anak yang memiliki rasa percaya diri yang rendah juga diklaim jauh lebih mudah stress, bermasalah secara akademik, terlibat perilaku buruk dan menyimpang. 

Jadi bagaimana caranya supaya papa mama bisa membangun komunikasi yang baik dengan anak di rumah? Beberapa cara ini wajib papa mama lakukan karena didasarkan kebenaran firman Tuhan yang praktikal untuk diterapkan di rumah.

1. Jadikan rumah menjadi tempat ternyaman bagi anak 

“Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah, kepada orang-orang kudus di Efesus, orang-orang percaya dalam Kristus Yesus. Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.” (Efesus 4: 1-3)

Sama seperti Bapa kita menganugerahkan umat-Nya damai sejahtera, papa mamanya juga perlu meneladani bahwa kalian adalah sumber damai dan kenyamanan bagi anak. Cara untuk menciptakan kedamaian di mulai dari rumah.

 

2. Jaga perkataan saat berkomunikasi dengan anak 

“Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia.” (Efesus 4: 17)

Sebagai orang tua, apa yang keluar dari perbendaharaan kita sangat mempengaruhi kehidupan anak hingga dewasanya. Karena itu jangan pernah melukai anak dengan perkataan yang didasarkan oleh emosi sesaat. Sebaliknya, papa mama perlu membangun komunikasi yang baik dan sehat bersama anak. Apapun keadaannya, pastikan untuk tidak melukai hati anak dengan perkataan kita.

 

Baca Juga: 7 Tanggung Jawab Orang Tua dalam Membentuk Karakter Anak

 

3. Bangun bahasa yang sehat dengan anak

“Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.” (Efesus 4: 29)

Alkitab menyampaikan ayat di atas bukan saja untuk mengingatkan kita bahwa ucapan kotor adalah kesia-siaan. Tetapi ayat ini berlaku untuk papa mama yang belajar pola pengasuhan anak di rumah. Salah satu cara membangun komunikasi yang baik dengan anak adalah menjadi role model lebih dulu bagi anak. Bagaimana papa mama menggunakan bahasa yang santun, hormat dan penuh kasih kepada anak akan menentukan tingkat keterbukaan anak mau berkomunikasi dengan papa mamanya di rumah. 

Bagaimana papa mama? Mulai hari ini mari memastikan komunikasi di rumah dengan anak terus terbangun dengan baik ya.

Halaman :
1

Ikuti Kami