Alami Toxic Friendship? Begini 5 Cara Menghadapinya
Sumber: Free Image

Relationship / 23 April 2023

Kalangan Sendiri

Alami Toxic Friendship? Begini 5 Cara Menghadapinya

Bella Tiurma Official Writer
1489

Menjalin sebuah hubungan pertemanan, seringkali seseorang tidak sadar bahwa dirinya sedang berada dilingkungan pertemanan yang tidak sehat atau toxic friendship. Di dalam hubungan pertemanan biasanya akan saling memberi dukungan, menghilangkan rasa kesepian, dan menciptakan rasa bahagia. Tapi tidak selamanya seseorang akan memiliki teman yang bisa memberikan sesuatu yang positif. 

Dari sekian banyak hubungan pertemanan yang kita jalin, beberapa diantaranya akan dipertemukan dengan hubungan pertemanan yang tidak sehat. Setiap orang akan merasakan hal yang berbeda-beda dari toxic friendship. Namun secara umum, setiap orang akan merasakan mental yang terkuras dan terus merasa dijatuhkan. 

Pertemanan yang tidak sehat tentu sebaiknya kita lepaskan. Memang akan sulit tetapi kita harus melepaskannya. Hal ini dikarenakan hanya akan merugikan kesejahteraan, kesehatan fisik, dan kesehatan emosional diri sendiri. Berikut ini 5 cara yang bisa kamu gunakan untuk bisa menghadapi dan melepaskan toxic friendship.

1. Melepaskan sikap tidak mau mengampuni 

Ketika berhadapan dengan toxic friendship, salah satu cara untuk menghadapi dan melepaskannya dengan tidak berpegang pada sikap tidak mau mengampuni. Terkadang disaat seseorang ingin melepaskan diri dari sebuah hubungan pertemanan yang tidak sehat, sangat mudah untuk mempertahankan sikap tidak mau mengampuni. Namun sebenarnya setiap umat Kristiani diajarkan untuk bisa melepaskan sikap seseorang yang telah menyakiti perasaan kita. 

Hal ini akan memberikan dampak pada diri sendiri yang membuat kita tidak bergerak maju untuk meneruskan kehidupan kita, kecuali ketika kita sudah mau mengampuni mereka yang berbuat jahat.  

 

Baca Juga : Tidak Perlu Teman yang Banyak, Yang Penting Adalah Teman yang Berkualitas

 

Dalam Efesus 4 : 32 tertulis bahwa “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” Dengan mengampuni bukan berarti hal yang telah dilakukan seseorang kepada diri kita adalah hal yang baik-baik saja, tetapi dengan mengampuni berarti setiap umat Kristiani memilih untuk menyerahkan situasi ini pada Tuhan. 

2. Mencari pertemanan baru yang sehat 

Menghadapi toxic friendship dengan melepaskannya dan mencari pertemanan baru yang dapat memberikan dampak yang positif dan saling membangun di dalam Tuhan. Daripada setiap orang menghabiskan waktunya dengan mempertahankan pertemanan yang tidak sehat, lebih baik cari pertemanan baru dan berdoalah meminta bantuan Tuhan agar dapat menemukan pertemanan yang mengasihi Tuhan.

Pertemanan baru yang sehat tidak hanya akan berdampak pada teman-teman di satu lingkaran itu saja, tapi akan berdampak pada hidup pribadi masing-masing. Karena setiap orang memiliki hak yang sama untuk mendapatkan hubungan pertemanan yang dapat diandalkan untuk meminta bantuan, nasihat, bahkan sebuah bahu untuk menangis. 

Tuhan tidak menciptakan manusia untuk hidup sendiri, melainkan menciptakan manusia untuk berada dalam sebuah komunitas bersama orang lain dan mengembangkan hubungan pertemanannya.  

3. Memiliki banyak waktu dengan Tuhan 

Dalam proses menghadapi toxic friendship, setiap umat Kristiani yang dapat menghabiskan waktu bersama dengan Tuhan akan mampu untuk menghadapinya. Hal ini harus diingat bagi setiap umat Kristiani bahwa Tuhan adalah sahabat terbaik kita dan Dia tidak akan pernah meninggalkan kita atau mengabaikan kita. 

Seperti yang tertulis dalam Ibrani 13 : 5 “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Setelah kita melepaskan toxic friendship tersebut, pada kenyataannya kita tidak benar-benar menjadi sendiri karena Tuhan selalu bersama dengan kita. 

 

Baca Juga : Peliharalah Pertemananmu Dengan Membuang 5 Sikap Jelek Ini Dari Dirimu!

 

4. Penerimaan diri

Ketika diperhadapkan dengan toxic friendship, satu-satunya cara adalah setiap orang dapat melepaskan dan meninggalkannya. Perasaan kehilangan tentu sangat dirasakan bagi setiap orang karena semua kenangan indah di masa lalu. Hal ini memang sulit untuk dan menyakitkan untuk melepaskannya, tetapi sangat penting untuk bisa menerima diri kita dan membiarkan diri kita untuk bersedih. Setiap orang dapat memberikan dirinya waktu untuk proses penerimaan dan bersedih, karena dengan hal ini lah kita dapat melepaskan pertemanan yang tidak sehat tersebut.

Baca Juga : Merasa Gak Nyaman Dengan Temanmu? Mungkin Kamu Alami Toxic Friendship. Kenali Ciri-cirinya

5. Move on

Cara terakhir adalah dengan move on, memang akan terasa sulit tetapi proses ini dapat membantu setiap orang untuk melepaskan hubungan pertemanan yang tidak sehat. Sebuah proses untuk penyembuhan diri dan mendapatkan lingkungan pertemanan yang baik untuk dapat bertumbuh bersama. 

Setiap orang berhak untuk tidak membiarkan dirinya terhalang dalam bertumbuh dan berkembang dalam hidupnya sendiri. Memutuskan sebuah hubungan pertemanan dan melanjutkan kehidupan merupakan bagian dari proses menghadapi toxic friendship. Karena ketika setiap orang yang dapat melepaskan dan melanjutkan hidupnya akan terkejut dengan sebuah rasa di dalam dirinya memiliki teman sejati. 

Oleh karena itu, persahabatan yang tidak sehat memang sudah semestinya diakhiri, karena jika tidak akan membiarkan sebuah ikatan pertemanan itu terus berlanjut dan menimbulkan kerusakan. Karena Tuhan tidak memanggil setiap umat kristiani untuk kehidupan yang berhenti, tetapi Ia memanggil kita untuk menjalani kehidupan yang penuh sukacita, kasih, dan harapan yang dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus.  

Jika setiap orang membiarkan dirinya untuk terus terjebak dalam hubungan pertemanan yang tidak sehat, lama kelamaan akan tenggelam dalam keraguan diri, perilaku merusak, dan menjauhkan diri dari orang-orang yang benar-benar peduli kepada diri kita. Maka ketika setiap orang berhadapan dengan toxic friendship lepaskan pertemanan itu dan cari pertemanan baru yang mau menerima diri kita dan bertumbuh di dalam Tuhan bersama-sama.

Sumber : crosswalk.com
Halaman :
1

Ikuti Kami