Karnaval Prapaskah Brazil Dituding Jadi Penyebab Bencana Banjir dan Longsor, Benarkah?
Sumber: riocarnaval.org

News / 8 March 2023

Kalangan Sendiri

Karnaval Prapaskah Brazil Dituding Jadi Penyebab Bencana Banjir dan Longsor, Benarkah?

Bella Tiurma Official Writer
2297

Untuk menyambut Prapaskah, orang Brazil biasanya akan merayakan karnaval besar. Tahun ini karnaval Brazil digelar selama 5 hari yaitu dari 16 – 22 Febuari 2023. Atau tepatnya sebelum perayaan Rabu Abu yang biasanya menjadi bagian dari rangkaian penyambutan Paskah oleh Gereja Katolik. Sayangnya, pasca perayaan yang digelar secara meriah ini Brazil justru diterpa bencana.  

Seperti diketahui tak lama setelah perayaan ini usai, Brazil tiba-tiba dilanda banjir bandang dan tanah longsor. Bencana ini menyebabkan 48 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka. Tak disangka, banyak orang mengaitkan bencana yang terjadi disebabkan oleh karnaval bertema satanic (pemujaan setan) itu. Karena dalam perayaannya, muncul patung iblis raksasa yang diarak mengelilingi para pengunjung. Patung itu memiliki dua tanduk dan dua sayap dengan posisi duduk. Karnaval ini juga memperlihatkan bagaimana sosok Tuhan Yesus dan para malaikat dikalahkan dan ditarik.

Benarkah tudingan bencana di Brazil berkaitan dengan karnaval Brazil? Mari menggali apa sih tujuan dari karnaval Brazil ini dan apa yang sebenarnya terjadi selama perayaan ini berlangsung? 

 

Baca Juga : Fakta Alkitab: Peristiwa dan Perayaan yang Terjadi Sebelum Paskah

 

Sejarah Karnaval Brazil 

Karnaval Brazil merupakan pawai dalam rangka pesta perayaan. Dari kutipan Rio.com, karnaval Brazil pada awalnya merupakan festival musim semi Yunani. Kemudian, bangsa Romawi mengangkat tradisi yang sama dengan mengadakan pesta untuk menghormati Bacchus, dewa anggur Romawi. 

Perayaan karnaval Brazil diperkirakan berawal dari tahun 1723, sejak imigran Portugis memperkenalkan Entrudo. Pada awalnya perayaan ini berlangsung secara bersama-sama keluar ke jalan saling membasahi menggunakan ember berisi air, lumpur dan makanan yang berujung kerusuhan. 

Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1800-an, karnaval menjadi lebih terorganisir dan mencakup acara-acara besar, seperti Grandes Sociedades atau perkumpulan besar. Dimana para kaisar berkumpul dengan melakukan parade topeng berkostum dan musik mewah. 

Berdasarkan sejarah yang dikutip melalui Riocarnaval.org, karnaval Brazil lahir berbarengan dengan masa kebangkitan agama Katolik. Karnaval ini identik dimulai dari Sao Paulo hingga Rio de Janeiro, yang merupakan karnaval tahunan. Bagi umat Katolik karnaval ini menandakan akan dimulainya Prapaskah. 

Pada tahun 1917, karnaval Brazil menjadi erat kaitannya dengan tradisi yang menampilkan pesta kostum dan tarian samba. Selain itu, karnaval juga dikenal sebagai upaya menarik wisatawan mancanegara berskala besar. 

 

Baca Juga : Rangkaian Prapaskah yang Wajib Umat Kristen Lalui Sebelum Memasuki Masa Paskah

 

Bila kita merujuk pada sejarah Prapaskah di Alkitab, dulu orang-orang merayakan prapaskah dengan cara berpuasa, namun tidak semua umat kristiani melakukannya. Selama prapaskah umat kristiani tidak hanya mengingat siksaan dan kematian Yesus saja, tetapi menghabiskan 40 hari untuk melakukan evaluasi diri sebagai bentuk persiapan memasuki pekan suci. Sama seperti Musa yang melakukan persiapan selama 40 hari di gunung Sinai sebelum ia menerima kesepuluh perintah Allah.  

Saat ini untuk merayakan prapaskah, setiap orang percaya melakuka serangkaian drama, pemutaran film, penyampaian narasi, hingga karnaval. Dalam Alkitab Allah menyatakan bahwa “Ada waktu menangis, ada waktu tertawa; ada waktu meratap, ada waktu untuk menari.” Pengkotbah 3 : 4. Ini menjelaskan bahwa Allah mengizinkan bagi orang percaya untuk merayakan dan menyambut sesuatu hal dengan sukacita dan menari. 

Sama seperti kisah Daud yang telah mengalahkan orang Filistin, ketika ia kembali dan disambut dengan nyanyian dan tarian. Seperti yang tertulis di dalam 1 Samuel 18 : 6 menggambarkan bagaimana bangsa Israel begitu bahagia melihat kemenangan Daud, dan  merayakannya dengan mempersembahkan nyanyian dan tarian. 

 

Baca Juga : Prapaskah, Tradisi yang Mengingatkan Kita untuk Fokus Betapa Besarnya Pengorbanan Yesus

 

Namun perayaan-perayaan tersebut tidak menyimpang dan salah mengartikan makna prapaskah itu sendiri. Hal ini sangat dilarang oleh Allah, seperti yang tertulis dalam Imamat 26 : 1 “Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah Tuhan, Allahmu.”. 

Karnaval yang digelar sesuai dengan maknanya, yang menjadi perhatian penting bagi pihak penyelenggara tanpa harus menampilkan sesuatu yang menyimpang dari apa yang Tuhan ajarkan. Sebab jika kita berbicara mengenai iblis, itu merupakan suatu hal yang sensitif bagi orang percaya. 

Karnaval yang ditampilkan merupakan sebuah acara yang dilihat oleh beribu-ribu bahkan berjuta-juta orang di negara itu maupun di dunia. Sehingga hal ini menjadi penting karena jangan sampai setiap kita orang percaya menjadi terhasut dan goyah terhadap iman kita sendiri. 

Allah telah mengingatkan kita di dalam Markus 14 : 38 bahwa, "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah.” Setiap orang percaya diingatkan bahwa selalu berdoa supaya tidak jatuh dalam pencobaan. Terutama dalam godaan iblis yang saat ini sudah masuk ke dalam tema karnaval yang dilihat oleh banyak orang. 

Halaman :
1

Ikuti Kami