Cerita Keluarga Siswa OBI Tanah Merah Selamat Dari Ledakan Depo BBM Pertamina
Sumber: Jawaban.com

News / 4 March 2023

Kalangan Sendiri

Cerita Keluarga Siswa OBI Tanah Merah Selamat Dari Ledakan Depo BBM Pertamina

Lori Official Writer
1521

Rintik hujan mengguyur langit Jakarta sejak sore hingga malam pada Jumat, 3 Maret 2023. Sekitar pukul 20.11 WIB, tiba-tiba kilat petir turun dan menyambar Depo BBM Pertamina Plumpang, Jakarta Utara (Jakut). Langit di sekitar Depo BBM Pertamina tiba-tiba berubah jadi kepulan api dan asap, yang kemudian terdengar ledakan dan menyebabkan hawa yang sebelumnya dingin karena hujan seketika panas.

Kecurigaan keluarga Arif, salah satu siswa yang bersekolah di PKBM OBI Tanah Merah, akhirnya terjawab. Sejak sore, rupanya mereka sudah mencium bau bensin menyengat di sekitar kediaman mereka. Sehingga sebelum ledakan keluarga paman dan nenek Arif, yang tinggal di Tanah Merah Atas berbatasan persis dengan Depo BBM Pertamina, memutuskan untuk mengungsi sementara di rumah kontrakan orang tua Arif yang berlokasi agak jauh dari tempat kejadian.

Tak disangka, saat ledakan terjadi rumah nenek dan paman Arif ikut dilahap si jago merah. Kini rumah semi permanen itu hanya tinggal kerangka. Namun kerugian itu tak sebanding dengan nyawa. Mereka hanya bisa bersyukur karena sudah diluputkan dari kebakaran itu. 

 

Baca Juga: CBN Fokus Membangun Ekosistem Pemuridan Yang Holistik

 

Juliana, ibu dari Julio yang merupakan salah satu siswa PAUD Super5 OBI Tanah Merah punya cerita berbeda saat kejadian. Ia, suami dan ketiga anaknya tinggal di sebuah kontrakan kecil yang berjarak sekitar 1 kilometer dari lokasi kejadian. Meski begitu, ledakan Depo BBM Pertamin terdengar kencang sekali dan ia menyaksikan kobaran api yang besar di langit. Juliana pun mulai diserang panik. Kepanikannya semakin bertambah ketika melihat semua orang mulai berhamburan keluar rumah. Belum lagi suaminya masih bekerja sebagai driver ojek online. Ia hanya sendirian dan berjuang menyelamatkan ketiga anak-anaknya. Hal pertama yang muncul dibenaknya adalah mengambil surat-surat berharga dan mencari tempat pengungsian.

Gang-gang kecil dan sempit di sekitar pemukiman padat penduduk ini seketika penuh dengan lautan manusia. Di jalanan orang mulai berdesak-desakan, saling menyelamatkan nyawa sendiri. Di tengah situasi ini, Juliana memilih berjuang menyelamatkan anak-anaknya. Tujuan yang terbersit dibenaknya adalah Gereja Bethel Indonesia Mawar Sharon Kelapa Gading di Jalan Pegangsaan, Jakarta Utara. 

"Semua orang pada kabur. Ngambil surat-surat penting terus kabur. Pada matiin listrik semua terus pada kabur. Saya (pergi) ke Gereja Mawar Sharon, agak jauh kan. Takut bau bensin juga. Di sini (baunya) terasa banget pas sebelum meledak itu. Kita pada takut semua," ungkap Juliana. 

Sebagaimana kita ketahui, ledakan Depo BBM Pertamina ini menyebabkan belasan korban jiwa dan sejumlah orang luka-luka. Namun bersyukur, keluarga dan siswa yang terdaftar di PKBM OBI Tanah Merah masih dijagai Tuhan dan diluputkan dari bahaya tersebut. 

 

Baca Juga: Seberapa Peduli Anda Terhadap Pendidikan Anak di Tanah Merah?

 

Saat ini, kondisi sudah kembali kondusif dan warga sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. Sementara bagi sebagian keluarga yang kehilangan rumah terpaksa harus mengungsi ke tempat lain. Ada juga yang memilih mengungsi ke tempat saudara di daerah yang lebih jauh karena memiliki bayi dan kuatir jika bau bensin menyengat di sekitar Tanah Merah menyebabkan efek yang berbahaya bagi kesehatan anak. 

Atas kejadian ini, pihak OBI Tanah Merah menilai penting untuk memberikan pelayanan trauma healing bagi anak-anak. Karena anak-anak turut dihantui rasa takut pasca mendengar suara ledakan hingga menggetarkan rumah-ruah mereka. Anak-anak juga mengalami serangan kepanikan saat menyaksikan orang tua dan orang-orang sekitar tengah menyelamatkan diri. 

Yuk sama-sama bantu dan #SelamatkanAnakTanahMerah.

Halaman :
1

Ikuti Kami