Mengasihi Orang Lain Seperti Mengasihi Tuhan
Kalangan Sendiri

Mengasihi Orang Lain Seperti Mengasihi Tuhan

Samuel Agus Santoso Contributor
      2061

Matius 25:40

“Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”

 

Bacaan setahun : Mazmur 19; Matius 19; Amos 8-9

Pandemi Covid 19 memberikan banyak pelajaran bagi kita semua, khususnya dalam hal materi dan kesehatan. Banyak orang-orang kaya yang tidak bisa diselamatkan karena terkena covid. Seperti contohnya kematian Sang Milyarder Antonio Vieira Monteiro. Dia adalah Presdir Santander Bank Portugal yang meninggal karena Covid-19 sepulang dari Italia. Tetapi yang menarik adalah ungkapan hati putrinya, dituangkan dalam tulisan di media sosial.

Dia mengatakan bahwa mereka dari keluarga kaya raya, tapi ayahnya meninggal seorang diri. Dia sulit bernapas seperti tercekik karena mencari sesuatu yang gratis tanpa biaya, yaitu udara segar. Sedangkan harta yang dikumpulkan, ternyata tidak bisa membantunya, bahkan ditinggalkan selamanya dirumah. Ini merupakan pesan berharga bagi setiap kita. Apa arti bergelimang harta, jabatan dan kekuasaan, jika ajal menjemput? Semua itu tidak bisa menyelamatkannya. Bahkan mencari udara gratis saja tidak bisa.

Kisah di atas sangat kontras dengan apa yang Tuhan Yesus ajarkan. Yesus mengajarkan agar kita memiliki kasih yang tulus kepada sesama, kepedulian dan rasa empati kepada yang miskin, hina, terpinggirkan. Peduli kepada yang lapar, haus, membutuhkan tumpangan, sakit yang berada dalam penjara. Harta yang kita miliki tidak boleh digunakan untuk membangun kerajaan kita sendiri, tetapi untuk kita salurkan kepada yang membutuhkan. Bahkan jika kita melakukan perbuatan kasih kepada yang hina, kita sedang melakukannya untuk Tuhan Yesus.

Dalam Matius 22 ayat 38-39, Tuhan Yesus menegaskan hukum yang terutama dan yang pertama, agar kita mengasihi Allah, dengan segenap hati, jiwa dan dengan segenap akal budi. Hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Apa yang dilakukan Bunda Theresa adalah contoh nyata dalam melakukan perbuatan kasih kepada sesama. Ia pernah mengatakan, God give us things to share, God doesn’t give us things to hold. Jadi, Tuhan memberi kita banyak hal untuk dibagikan. Tuhan tidak memberikan banyak hal kepada kita hanya untuk kita pegang sendiri.

Sahabat, hidup tidak sekedar menumpuk harta, melainkan juga harus menumpuk kebaikan pada sesama. Jadi tunggu apa lagi? Mari kita mulai berbagi.

 

Ikuti Kami