Suami Ketahuan Selingkuh, Apakah Pernikahan Masih Bisa Terselamatkan?
Sumber: Jawaban.com

Marriage / 27 June 2023

Kalangan Sendiri

Suami Ketahuan Selingkuh, Apakah Pernikahan Masih Bisa Terselamatkan?

Lori Official Writer
5733

Belakangan ini, kasus perselingkuhan semakin marak. Bahkan saking ramainya, banyak orang yang merasa jika tindakan berselingkuh menjadi sebuah tren yang harus diterima dan dimaklumi. 

Banyak pula pasangan menikah yang memilih bercerai setelah ketahuan selingkuh. Sekalipun praktik ini begitu jelas ditolak oleh Tuhan (Markus 10: 9), tetapi maraknya perselingkuhan membuat pemikiran kita berubah. 

Saya mulai bertanya dalam hati “Benarkah perselingkuhan harus dianggap wajar? Benarkah perceraian menjadi jalan terbaik pasca perselingkuhan?”

Di Ibrani 13: 4 dikatakan, “Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.”

 

Baca Juga: Berdamai Dengan Suami yang Sudah Selingkuh dan Punya Anak – Tarina

 

Ayat ini sudah sangat jelas berpihak kepada pihak yang dikhianati dengan alasan apapun. Selama ikatan pernikahan masih ada, tak satupun dari pasangan diizinkan berhubungan dengan laki-laki ataupun perempuan lain. Jadi, misalkan suami berselingkuh maka istri tidak perlu membalaskan dendam maupun sakit hati atas pengkhianatan tersebut. Karena Tuhan sendiri yang akan turun tangan atas perbuatannya.

Seorang istri yang mengalami rasa sakit yang mendalam atas perselingkuhan memang berhak untuk memilih bercerai. Tetapi benarkah hal itu sesuai dengan kebenaran firman-Nya? Di satu sisi mungkin kita tidak akan menerima perlakuan tersebut, tetapi di sisi lain kita harus taat kepada firman Tuhan. 

Ada sederet kesaksian dari narasumber Solusi TV yang diselingkuhi dan pada akhirnya berujung pada pemulihan rumah tangga. Bercerai bukanlah pilihan yang mereka ambil  

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

sebaliknya para istri-istri yang tersakiti ini memegang teguh kebenaran firman yang diambil dari Markus 10: 9, “Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” 

 

Baca Juga: Aku Rela Bertanggung Jawab Atas Anak yang Dikandung Selingkuhan Suami – Ceni

 

Apa yang seharusnya dilakukan para istri untuk menyelamatkan pernikahannya dari perselingkuhan? Lalu bagaimana proses pemulihan yang dijalani para istri?

Lakukan beberapa langkah ini:

1. Berdoa

Carilah kehadiran Tuhan untuk mendapatkan ketenangan, pemulihan dan tuntunan. Berdoalah atas hati Anda yang hancur dan berdoalah untuk suami dan selingkuhannya. Doakan supaya Tuhan mengarahkan pikiran, perkataan, tindakan dan keputusan Anda di dalam menghadapi masa-masa menyakitkan itu.

 

2. Jujur 

Istri yang dikhianati suami pasti akan merasa begitu terluka. Wajar jika merasa marah dan terluka. Mengekspresikan emosi ini kepada Tuhan bisa menjadi langkah pertama menuju penyembuhan luka (Mazmur 77: 1-2). 

Dengan memvalidasi emosi dan kebutuhan Anda dihadapan Tuhan, akan memungkinkan Tuhan untuk memberikan kita kedamaian dan penghiburan. 

 

Baca Juga: Kisah Tarina, Rela Ampuni Suami Walau Sudah Punya Anak Hasil Selingkuhan

 

 

3. Miliki kerendahan hati untuk mengampuni

Firman Tuhan meminta kita untuk mengampuni orang lain sebagaimana Dia telah mengampuni kita (Efesus 4: 32). Kita harus rela dan siap untuk memberikan pengampunan kepada siapapun, termasuk pasangan yang berselingkuh dan sudah bertobat dan mengakui dosanya (Matius 6: 14-15; 18: 23-35; Efesus 4: 31-32; Kolose 3: 13).

Mengampuni seseorang yang sudah melukai dan menyakiti kita secara emosional memang tidak akan mudah. Tetapi menyimpan kepahitan di dalam diri kita juga merupakan dosa yang bisa menghalangi berkat Tuhan untuk bekerja dalam hidup kita.

Jadi, mintalah hati yang mau mengampuni dari Tuhan. Sehingga Anda dengan terbuka mau mengampuni suami Anda.

 

4. Mengampuni bukan berarti kompromi 

Tentu saja sulit mengampuni suami yang tidak mengakui perselingkuhannya dan belum bertobat. Tetapi bukan berarti tindakan pengampunan ini membuat Anda kompromi dengan perselingkuhannya. Sebaliknya, Anda sudah melakukan bagian Anda untuk mengampuni seperti yang diperintahkan Tuhan. Sementara pasangan Anda yang akan menerima konsekuensi dari perbuatannya.

Selama Anda menghadapi rasa sakit ini bersama Tuhan, Anda tidak akan pernah dibiarkan sendirian untuk menanggung kesakitan itu. Dia sendiri akan memberikan Anda kekuatan yang Anda butuhkan untuk menghadapinya (Filipi 4: 13).

Tuhan yang berdaulat atas pertobatan dan pemulihan. Tak peduli berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk sembuh dari rasa sakit itu dan berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk memberikan pengampunan kepada pasangan. Jika Anda mau berjuang untuk menyelamatkan pernikahan Anda, tetaplah memilih untuk berjuang dan bukan menyerah di dalam perceraian.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami