Kekayaan Hati yang Sesungguhnya
Kalangan Sendiri

Kekayaan Hati yang Sesungguhnya

Hilda Tri Lestari Contributor
      5127

1 Timotius 6:17

Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.

 

 

Bacaan Setahun : Mazmur 66; Markus 16; Hosea 13-14

Kecenderungan hati manusia tertuju kepada harta mereka. Alkitab pun berkata, ‘di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada (Matius 6:21). Bahkan ada prinsip dalam dunia ini yang berpendapat bahwa uang bisa membeli kebahagiaan. Pemikiran ini membuat banyak orang mencari uang sebanyak-banyaknya karena mereka berpikir akan berbahagia karenanya. Kita tidak bisa memungkiri bahwa uang atau kekayaan merupakan kebutuhan. Tetapi kesalahannya bukan pada uang atau kekayaan tetapi cinta uang.

Tuhan Yesus pernah bertemu dengan orang muda kaya yang katanya akan mengikuti Tuhan. Tetapi ketika Tuhan menyuruhnya untuk menjual semua hartanya, ia lebih memilih mundur sampai Tuhan berkata, "Alangkah sukarnya orang yang beruang masuk ke dalam Kerajaan Allah" (Lukas 18:24).

Tuhan katakan "sukar" bukan "tidak mungkin", artinya masih ada kesempatan bagi orang kaya untuk masuk surga asal hati mereka benar-benar kepada ke Tuhan. Orang kaya ini kaya dalam materi dan kehidupannya. Dia juga menyadari bahwa segala sesuatunya itu dari Tuhan dan punya prinsip bahwa segala sesuatu akan sia-sia kalau tidak ada perkenanan Tuhan atasnya.

(Mazmur 127:2) Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah — sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur. Orang ini hanya berharap kepada Tuhan bukan pada hartanya karena Ia tahu sumber segala sesuatunya hanya dari Tuhan. Orang kaya ini tidak akan tinggi hati, bahkan ia akan bermurah hati.

Tuhan sangat senang dan rindu memberkati setiap kita. Namun sesungguhnya ia lebih rindu dan senang melihat kita memperluas kapasitas hidup kita (Yesaya 54:2). Karena ketika berkat Tuhan sebesar kapasitas hati kita yang telah kita perluas maka berkat itu akan memuliakan Tuhan.

Ikuti Kami