Menabur Benih dan Menuai Kelimpahan, Belajar Dari 6 Tokoh Alkitab Ini Yuk…
Sumber: canva.com

Finance / 23 August 2022

Kalangan Sendiri

Menabur Benih dan Menuai Kelimpahan, Belajar Dari 6 Tokoh Alkitab Ini Yuk…

Lori Official Writer
4205

Pernahkah Anda melihat gambar tumpukan uang kertas yang begitu banyak? Tentunya kita hanya bisa berharap punya uang sebanyak itu. Tapi bagaimana cara supaya harapan itu bisa menjadi kenyataan? Uang yang sebelumnya kita saksikan hanya dalam bentuk gambar, menjadi uang yang nyata ada di tangan kita?

Tentu saja kita perlu melangkah atau bertindak untuk mendapatkan uang dalam jumlah yang kita mau. Kita perlu melakukan satu tindakan yang menghasilkan uang yang nyata. 

Seperti petani yang mengharapkan mendapatkan hasil jagung 10 ton, mereka perlu menanam benih dalam jumlah tertentu. Dengan menabur benih jagung, petani sedang merealisasikan harapan untuk memperoleh 10 ton jagung.

Meskipun tidak berbicara tentang uang, namun kita bisa belajar tentang mengambil langkah menabur benih dan memperoleh kelimpahan dari 6 tokoh Alkitab ini.

1. Elia yang mengakhiri masa kekeringan selama 3.5 tahun

“Ia menyusun kayu api, memotong lembu itu dan menaruh potongan-potongannya di atas kayu api itu. Sesudah itu ia berkata: "Penuhilah empat buyung dengan air, dan tuangkan ke atas korban bakaran dan ke atas kayu api itu!" Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk kedua kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk kedua kalinya. Kemudian katanya: "Buatlah begitu untuk ketiga kalinya!" Dan mereka berbuat begitu untuk ketiga kalinya, sehingga air mengalir sekeliling mezbah itu; bahkan parit itupun penuh dengan air.” (1 Raja-raja 18: 33-35)

Dalam peristiwa ini, Nabi Elia sedang menghadapi masalah yang sangat genting. Dia harus berhadapan dengan nabi-nabi Baal karena dituduh telah menyebabkan kekeringan atas Israel.

Tetapi karena iman Elia, dia memilih untuk mempersembahkan sesuatu yang begitu berharga bagi Tuhan yaitu empat buyung air dimana saat itu air adalah sesuatu yang sangat berarti. Tuhan pun berkenan atas persembahan Elia dan segera menurunkan hujan (1 Raja-raja 18: 42-46).

 

Baca Juga: Kesaksian Henny Juaria, Kuasa Menabur di Tengah Masa Krisis

 

2. Janda Sarfat yang mempersembahkan semua roti dan minyaknya

Tuhan menyediakan mukjizat atas hidup seorang janda Sarfat yang ditemui oleh nabi Elia. Dengan ketaatan hatinya, janda miskin ini mempersembahkan sisa roti dan minyak miliknya untuk memberi makan Elia. 

Namun bukannya ia mati kelaparan karena tak lagi punya apa-apa. Dia malah memperoleh kelimpahan minyak dan roti. Tuhan memberkati janda Sarfat karena kerelaan hatinya untuk mau menabur lewat kekurangannya.

“Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi." Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya. Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang seperti firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia.” (1 Raja-raja 17: 14-16) 

 

Baca Juga: Menabur Kebahagiaan dengan Membantu Orang yang Lemah

 

3. Raja Salomo yang memperoleh hikmat

Tuhan memberikan apa yang diinginkan oleh Raja Salomo yaitu hikmat? Bagaimana Raja Salomo bisa meyakinkan Tuhan untuk memberikan apa yang dia mau?

 

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

"Karena Tuhan melihat hati Raja Salomo yang begitu mengasihi Dia, dengan menuruti ketetapan-ketetapan Daud, ayahnya. “Dan Salomo menunjukkan kasihnya kepada TUHAN dengan hidup menurut ketetapan-ketetapan Daud, ayahnya; hanya, ia masih mempersembahkan korban sembelihan dan ukupan di bukit-bukit pengorbanan.” (1 Raja-raja 3: 3).

Salomo sudah terlebih dahulu menabur melalui cara hidupnya, karena itulah Tuhan berkenan memberikan apa saja yang diinginkannya.

 

Baca Juga: 6 Perumpamaan Yesus yang Paling Terkenal

 

4. Hamba Perwira yang mengalami mukjizat kesembuhan

Yesus begitu terkagum dengan iman yang ditunjukkan oleh sang perwira yang meminta kesembuhan atas hambanya yang sakit. Yesus hendak datang ke rumah sang perwira namun dia hanya meminta supaya Yesus memperkatakan kesembuhan atas hambanya itu.

Yesus tergerak untuk melakukan hal itu karena Dia mendengar kontribusi yang sudah diberikan oleh sang perwira terhadap pembangunan rumah ibadat. Jadi kesembuhan yang diterima hamba sang perwira merupakan hasil dari taburan kebaikan yang dia lakukan sebelumnya. 

“Ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami.” (Lukas 7: 4)

 

5. Abraham dan Sara yang dikarunia keturunan

Oleh karena iman Abraham, Tuhan menjanjikan Abraham keturunan sebanyak pasir di pantai dan bintang di langit. Tuhan berkenan kepada Abraham dan menyatakan janjinya tersebut karena Abraham sudah lebih dulu menabur dalam iman. Dia percaya pada apa yang Tuhan janjikan dan Tuhan mengembalikan sebanyak yang diharapkan oleh Abraham. 

“Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.” (Kejadian 15: 5-6)

 

Baca Juga: Menabur dan Menuai Kebaikan

 

6. Raja Daud berseru-seru meminta keselamatan

“Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya! Ya TUHAN, berilah kiranya keselamatan! Ya TUHAN, berilah kiranya kemujuran! Diberkatilah dia yang datang dalam nama TUHAN! Kami memberkati kamu dari dalam rumah TUHAN. Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita. Ikatkanlah korban hari raya itu dengan tali, pada tanduk-tanduk mezbah.” (Mazmur 118: 24-27)

Saat itu, Daud sedang tidak dalam baik-baik saja. Dia memerlukan keselamatan dan dia datang berseru kepada Tuhan untuk memintanya. Daud meminta sesuai dengan apa yang dia butuhkan saat itu dan Tuhan memberikan apa yang dia minta.

Jika kita menabur hal yang tidak kita perlukan maka tuaian yang kita dapatkan adalah sesuatu yang tidak kita perlukan. Tetapi saat kita menabur sesuatu yang kita butuhkan, maka tuaian yang kita dapatkan adalah hal yang kita butuhkan. 

Apa yang dilakukan Daud saat itu? Dia memilih untuk memuji Tuhan sekalipun keadaannya tidak baik. Hal inilah yang dipandang oleh Tuhan.

Kita perlu memahami prinsip menabur dan menuai dalam Kerajaan Allah. Sehingga kita tidak lagi menahan benih yang kita punya tetapi menaburnya di tempat yang tepat dan di waktu yang sesuai dengan arahan Tuhan.

Tuhan sedang menanti Anda untuk menuai benih yang Anda tabur. Karena itu mulailah dari hari ini, apapun itu entah menabur waktu, tenaga, talenta, uang, kesempatan dan sebagainya, cobalah meminta pimpinan Tuhan untuk memastikan apa yang bisa Anda tabur melalui hidup Anda.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami