3. Berikan anak waktu family time dimana SuperParents bisa mengobrol dengan anak.
Dengan adanya family time, anak mempunyai kesempatan untuk belajar langsung dari orang tua. Orang tua juga bisa memberikan perhatian pada setiap kehidupan anak, memberikan dorongan, dan mengajarkan anak untuk peduli serta menghargai orang lain. Jika dari lingkungan terdekat (keluarga) mereka sudah dapat belajar hal yang positif, maka anak justru bisa menularkannya (menjadi berkat) kepada teman-temannya di sekolah.
4. Memberikan kesempatan anak untuk belajar peduli secara langsung dan mendengarkan orang lain.
Anak dapat belajar peduli dengan orang lain melalui aktivitas disekitarnya. Misalnya membantu orang tua mengantar makanan ke tetangga, mengikuti kegiatan lingkungan seperti kerja bakti, membantu teman yang mengalami kesulitan, dan mendengarkan atau menyimak orang lain saat berbicara.
Baca juga : Saat Anak Ajukan Pertanyaan Sulit Tentang Alkitab, Jawablah Dengan 3 Cara Ini
Dengan mendengar keluhan atau memberikan kesempatan bagi orang lain berbicara, berarti anak sudah belajar untuk menghargai dan menghormati. Berikan pujian kepada anak jika mereka sudah berhasil melakukannya.
5. Bantu anak dalam mengenali emosi dan pengendalian diri saat menghadapi konflik.
Dorong anak Anda untuk mengenali perasaannya sendiri, lalu ajari dia kemampuan untuk mengendalikan emosinya. Menarik napas dalam-dalam saat marah, atau menghitung hingga dua puluh hingga amarahnya mereda.
Bantu anak menyelesaikan konflik dengan memahami berbagai macam emosi yang dia rasakan. Katakan padanya, bahwa semua orang juga mengalami hal yang sama pada satu waktu.
Sumber : Superbook Indonesia