7 Pola Asuh Kakek Nenek yang Berbeda dan Membuat Orang Tua Menjadi Stres
Sumber: xframe

Parenting / 8 March 2022

Kalangan Sendiri

7 Pola Asuh Kakek Nenek yang Berbeda dan Membuat Orang Tua Menjadi Stres

Contasia Christie Official Writer
3273

Kakek nenek biasanya ingin yang terbaik untuk cucunya. Apalagi biasanya cucu lebih disayang daripada anaknya sendiri. Sejauh ini sih itu yang dirasakan oleh momin ya. Tapi saking sayangnya mereka sama cucu, kadang pola asuh atau parenting kita berbeda dan bisa menyebabkan permasalahan. Nah berikut momin rangkum, apa saja sih didikan dan cara merawat cucu ala orang tua kita yang kadang bikin spaneng sekaligus cara mengatasinya.

Sapa tau bisa untuk parents curhat di grup keluarga ya. hehehe

1. Menjadwalkan aktivitas saat jam istirahat anak

Kita tahu bahwa kakek-nenek hanya ingin membuat kenangan indah dan memanfaatkan waktu bersama cucu-cucu mereka. Namun, sesuatu yang mungkin berguna untuk diingat adalah bahwa anak-anak prasekolah membutuhkan istirahat. Kita sendiri tahu kan, kalau jadwal istirahat anak sudah terganggu, maka kedepannya akan sulit bagi anak untuk kita minta tidur. Padahal tidur itu baik untuk kesehatan dan pertumbuhan anak.

Tolong jangan minta anak-anak bermain dengan seluruh keluarga saat jam istirahat yang sakral dan perlu. Ritme istirahat siang atau sore sangat penting untuk anak-anak kita dan juga untuk kewarasan orang tua!

2. Memberikan permen atau makanan yang orang tuanya larang

Demi bisa mendapatkan perhatian si anak, kakek nenek kadang memberikan apapun yang cucunya inginkan. Salah satunya permen, es krim, jajanan di jalanan, dan lainnya. Parents tahu sebenarnya kakek neneknya begitu mencintai cucunya, tapi ada baiknya anak tetap mengonsumsi makanan yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan badannya.

Parents bisa sediakan cemilan sehat seperti biskuit gandum, pancake, pudding vla, dan lainnya. Dengan begitu kakek dan nenek juga bisa ikut menyantapnya bersama.

3. Screen time berlebihan

Zaman sekarang memang sulit sekali melarang anak untuk memegang dan bermain gadget. Momin pun merasakannya dan akhirnya menyerah, ikut memberikan gadget juga kepada anak demi kewarasan sebagai orang tua. Tapi kadang, kakek nenek kurang bisa menghentikan screen time anak. Ketika waktunya selesai, anak mulai tantrum dan meminta gadgetnya kembali.

 

Arahkan anak untuk bermain sambil belajar lewat aplikasi-aplikasi anak. Parents bisa memberikan pengertian kepada kakek nenek untuk tegas juga kepada anak. Jika waktunya selesai, ya harus selesai dengan mengalihkannya ke kegiatan lain. Misalnya membuat prakarya bersama atau bermain di luar.

BACA SELANJUTNYA ----->

4. Lupa kalau orang tua baru itu sangat melelahkan

Setujukah Parents bahwa masa-masa awal saat punya anak adalah masa yang sangat amat melelahkan? Wah Momin merasakannya banget! Begadang setiap hari karena memberi susu dan menenangkan anak, menyetok asi, bekerja, mengerjakan pekerjaan rumah juga, dan lainnya. Parents pastinya membutuhkan dukungan secara fisik maupun psikologis dari kakek nenek. Jadi, jangan malu dan sungkan untuk mengatakannya pada mereka.

5. Terlalu memanjakan cucu dengan hadiah berlebihan

Ini nih boomerang. Kadang ada enak dan tidaknya. Enak karena kakek nenek bisa menyediakan apa yang kita belum bisa berikan ke anak, tapi tidak enak karena membuat anak kebergantungan dan membandingkan kemampuan orang tuanya. Kalau sama kakek neneknya jalan-jalan pasti minta dibelikan sesuatu.

Coba parents kasih pengertian kepada kakek nenek untuk membatasi pemberiannya. Kalau memang berfaedah boleh lah, tapi kalau barang-barang itu akhirnya hanya dipakai sebentar dan tidak mendidik, sebaiknya tahan dulu.

6. Tidak setuju dengan cara mendidik atau merawat anak

Paling geregetan kalau kakek nenek berbeda cara mendidik dan merawat anak. Alih-alih anak jadi penurut, yang ada saat anak sedang bermasalah dengan orang tuanya, dia langsung lari ke kakek neneknya tanpa mau menyelesaikannya. Justru kakek nenek sebaiknya mendukung cara parenting kita agar bisa sejalan. Tapi kalau memang kita sudah kelewat batas, mereka boleh mengoreksinya.

7. Membanding-bandingkan

 

Ini nih kebiasaan buruk yang sulit dihilangkan. Momin sendiri merasakannya saat berat badan anak tidak kunjung bertambah dan sudah diambang stunting. Setiap mau membawa anak ke rumah sakit, kakek dan neneknya selalu berkata,”Ini anak kayak kamu waktu kecil. Emang kurus gitu. Paling nanti pas sudah besar bisa gendut juga kayak kamu.” Padahal momin kan ingin yang terbaik untuk anak ya. Akhirnya momin harus menjelaskan bahaya stunting dan kondisi kesehatan anak sebenarnya kepada kakek neneknya.

Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami