Berani Melaporkan Bullying Setelah Belajar dari Yohanes Pembaptis
Sumber: superbook

Milenial / 7 March 2022

Kalangan Sendiri

Berani Melaporkan Bullying Setelah Belajar dari Yohanes Pembaptis

Contasia Christie Official Writer
2078

Bullying ataupun perundungan susah lepas dari pergaulan anak- anak. Zefanya Asyera Hutabarat( kelas 1 SD) juga merasakannya. Saat dia bersekolah, tiba- tiba suatu buku besar melayang ke mukanya dan membuat hidungnya berdarah. Dia dan sahabatnya segera mencari darimana buku itu berasal. Nyatanya buku itu berasal dari salah satu teman laki- laki yang terkenal nakal di sekolahnya. Temannya itu malah menertawakan peristiwa tersebut dan memarahi Zefanya.

Saat Zefanya pulang, sontak tantenya kaget memandang luka pada hidung Zefanya.“ Kenapa hidungmu Zefanya?” Tanya tantenya. Zefanya langsung menceritakan kronologi peristiwa itu dan mengatakan kalau bukan dia yang salah. Zefanya saat ini tinggal bersama kakek dan neneknya karena kedua orang tuanya bekerja di luar kota.

Peristiwa itu membuat tantenya jadi lumayan waswas. Akhirnya keesokan harinya, tantenya mengantarkan Zefanya ke sekolah untuk mengingatkan teman yang menakali Zefanya kemarin. Tetapi anak tersebut malah tidak masuk sekolah.

Di kemudian hari, Zefanya kembali memperoleh perlakuan kurang baik dari temannya tersebut. Zefanya disiram air saat berada di wc sekolah. Temannya itu pula mengancamnya untuk tidak mengadukan perlakuannya pada guru. Zefanya yang sedih cuma dapat terdiam dan langsung pergi.

Baca juga : Adiknya Sembuh Setelah Anak Ini Merawat dan Mendoakannya

Peristiwa yang tidak mengenakkan itu berlanjut pada saat jam istirahat sekolah. Saat teman- teman Zefanya keluar kelas untuk istirahat, Zefanya melihat anak itu mengambil suatu dari dalam tas temannya.

Zefanya otomatis langsung menegurnya,“ Eh… Kok kamu mengambil itu! Itu namanya kamu mencuri!

Anak laki- laki itu menanggapinya,“ Jangan bilang siapa- siapa. Jika nanti kamu bilang ke orang lain, tidak akan ada yang mau temenan lagi sama kamu!”

Sesampainya di rumah, Zefanya menceritakan apa yang telah dia alami serta lihat di sekolah. Tantenya seketika itu juga ingin menemui anak itu kembali, tetapi lagi- lagi anak tersebut tidak masuk sekolah.

Hari Minggu, Zefanya bersama adiknya bersekolah minggu ke Gereja Sidang Jemaat Allah( GSJA) Pemenang, Deli Serdang. Saat itu Zefanya belajar dari cerita Yohanes Pembaptis, Sang Pembawa Pesan dari kurikulum Superbook. Seusai firman Tuhan disampaikan, guru sekolah minggu bertanya kepada anak- anak siapa yang tidak berani mengatakan hal yang benar? Zefanya langsung mengangkut tangannya.

“Kak, saya sempat melihat temanku mengambil benda teman yang lain tanpa ijin, tetapi saya tidak kasih tahu guru ataupun teman- teman yang lain karena takut kak,” papar Zefanya kepada guru sekolah minggunya.

Baca juga : Setia Pada Perkara Kecil Agar Bisa Menjadi Inspirasi Bagi Banyak Orang

Saat itu guru sekolah minggunya menegaskan Zefanya agar mau menegur dan bawa pesan yang baik seperti Yohanes Pembaptis. Keesokan harinya saat bersekolah, Zefanya yang diantar oleh tantenya bertemu dengan anak tersebut. Tantenya mengajak Zefanya dan anak itu mengobrol di ruang guru. Tiba- tiba Zefanya berani menceritakan apa yang sudah teman lakukan ini, mulai dari kenakalan yang dilakukan kepadanya maupun temannya. Gurunya setelah itu menindaklanjuti kejadian ini.

Saat ini Zefanya tidak takut lagi pada teman yang menjahilinya karena dia telah berani berkata hal yang benar. Zefanya juga tidak mendendam kepada temannya itu, apalagi dia mau bermain dengannya. Kakek dan nenek Zefanya sangat mengucap syukur atas keberanian dan perubahan pada Zefanya.

Oleh SUDIRMAN SIMANJUNTAK

Fasilitator CBN

Sumber : Superbook Indonesia
Halaman :
1

Ikuti Kami