5 Pelajaran Penting Dari Kesabaran Seorang Ayub Menghadapi Masalah
Sumber: Memes for Jesus

Kata Alkitab / 22 February 2022

Kalangan Sendiri

5 Pelajaran Penting Dari Kesabaran Seorang Ayub Menghadapi Masalah

Lori Official Writer
10871

Kisah Ayub di dalam Alkitab menggambarkan seorang pribadi yang menderita tetapi tetap setia mengikut Tuhan. Sekalipun ia tidak mengerti semua hal yang ia alami, tetapi dia masih mau sabar. 

Di tengah kondisinya yang sakit, kehilangan semua harta benda dan ditinggal oleh keluarga dan teman-temannya. Namun Ayub tetapi bisa berkata, “Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil terpujilah nama Tuhan.” (Ayub 1: 21)

 

Apa Kata Alkitab Soal Kesabaran Ayub?

Yakobus 5: 11 menggunakan ungkapan yang tepat yaitu kesabaran Ayub.

“Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.”

Alkitab menyebutkan bahwa Ayub adalah pribadi yang sabar, tekun, kuat menanggung penderitaan, punya ketekunan yang besar dan bawah menghadapi tekanan yang besar.

Ayub menjadi  contoh yang disebutkan Yakobus sebagai pribadi yang memiliki ketekunan yang harus diteladani dan dibutuhkan oleh orang-orang percaya di tengah dunia saat ini. Melalui kisah Ayub, kita belajar bahwa sekalipun kita tidak pantas menanggung penderitaan namun Tuhan mengizinkannya karena dengan itu kita belajar untuk menyembah Dia apapun keadaannya.

 

Baca Juga: Kalau Kamu Gak Tahu Cara Hadapin Masalahmu, Belajarlah 3 Hal Ini dari Ayub!

 

Apa yang terjadi dalam hidup Ayub?

Ayub adalah pribadi yang dikenal sangat berintegritas. Dia hidup saleh dan Tuhan berkenan atas hidupnya. Si iblis berpikir bahwa satu-satunya alasan kesabaran Ayub terletak pada harta bendanya. Si iblis berusaha untuk merebut semua yang ia miliki dan mencobai dia untuk hidup jauh dari Tuhan. Meskipun pada akhirnya Tuhan mengizinkan si iblis menguji Ayub.

Sayangnya, dengan tegas Ayub berkata, "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" (Ayub 1: 21)

Ayub tetap memuji Tuhan meskipun keadaannya begitu menderita.

Tuhan pun disenangkan oleh respon Ayub. Sekalipun pada akhirnya kesehatan Ayub terganggu. Dia kena penyakit kulit yang menyakitkan. Bahkan istrinya mengejek dia dan mendesak untuk mengutuki Tuhan. 

Di tengah kondisi itu, teman-teman terdekatnya datang. Bukannya memberikan dia motivasi atau semangat. Mereka malah menuduh Ayub sudah melakukan dosa dan Tuhan sedang menghukumnya. Meskipun dia kesal kepada semua teman-temannya, amun Ayub memilih untuk bijaksana.

Tuhan senang dengan kerendahan hati dan kesabaran Ayub. Karena itulah Tuhan mengembalikan dua kali lipat dari kehilangan yang dialaminya, termasuk keluarga dan teman-temannya. 

 

Baca Juga: Saat Tak Berdaya Lihat Penderitaan Orang Lain, Baiknya Lakukanlah Hal Ini

 

Apa yang bisa kita pelajari dari kesabaran Ayub?

Dari soal sosok Ayub, kita bisa memetik 5 pelajaran penting dari kesabaran Ayub.

1. Setiap orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.

Bahkan ketika saya tidak bersalah atas tindakan tertentu, hati saya bersalah karena sudah memberontak melawan Tuhan. Saya tidak pernah sempurna dan saya akan selalu terdorong untuk melakukan apapun yang saya inginkan dalam hidup saya. Berdebat dengan Tuhan hanyalah pembelaan saya.

Meskipun Ayub sabar dan setia, namun dia juga hampir terjatuh dalam dosa. Mengikut Tuhan itu adalah komitmen bukan pilihan.

 

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

2. Jangan membandingkan nasib Anda dengan orang lain.

Kita mungkin sering membandingkan diri kita dengan orang lain dan kerap menyimpulkan bahwa kita tidak akan melakukan hal yang seperti yang mereka lakukan. Mungkin saja kita tidak melakukan hal itu, tetapi kita bisa cenderung melakukan hal salah lainnya di mata Tuhan.

 

3. Jangan mengajukan pertanyaan ‘mengapa’.

Saat terjadi satu masalah, kita pasti cenderung bertanya kepada Tuhan, “Mengapa ini terjadi kepadaku Tuhan?” “Mengapa aku harus menanggung ini?”

Daripada bertanya ‘mengapa’ lebih baik tanyakan:

Apa yang harus aku lakukan sekarang Tuhan?

Bagaimana aku menyelesaikan hal ini?

Apa yang bisa aku pelajari dari masalah ini?

 

Baca Juga: Kesengsaraan Ayub yang Menghasilkan Pengharapan

 

4. Kasih ditunjukkan dengan tindakan.

Kadang kita menuntut keadilan dan pembenaran ketika orang lain mengatakan hal yang tidak tepat tentang kita. 

Daripada melakukannya, lebih baik memilih untuk menunjukkan belas kasihan. Kita perlu berkata, “Tuhan itu baik.” dan mendukung orang lain dalam hidupnya.

 

5. Tetap rendah hati

Saat kita tidak mengerti akan pekerjaan Tuhan, hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah merendahkan diri. Lalu mintalah hikmat dari Tuhan bagaimana cara untuk melewati masalah apapun yang terjadi. Kasih karunia, kebijaksanaan dan kasih sayang-Nya selalu ada bagi kita.

Kita tidak memungkiri bahwa ada banyak orang yang hidup benar, malah harus berhadapan dengan banyak kesulitan dalam hidupnya. Ya, Yesus bahkan mengatakan hal itu. Bahkan mengikut Dia bukan berarti kita akan lepas dari masalah dan penderitaan hidup. Namun saat kita mau mengandalkan Dia dalam mengahadapi masalah kita, maka Dia akan memberikan kekuatan untuk melalui setiap persoalan hidup kita hingga garis finish.

Alkitab berkata bahwa Tuhan bekerja di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami