Tobat Jadi Transgender, Kini Arianna Armor Bagikan Kasih Tuhan ke Jutaan Orang di TikTok
Sumber: Jawaban.com

News / 17 February 2022

Kalangan Sendiri

Tobat Jadi Transgender, Kini Arianna Armor Bagikan Kasih Tuhan ke Jutaan Orang di TikTok

Lori Official Writer
5524

Setelah dia banyak merenung dan belajar tentang firman Tuhan, dia akhirnya memutuskan untuk mengikut Yesus. Dia bahkan bisa menerima dirinya sepenuhnya sebagai seorang perempuan.

“Tuhan tidak pernah membuat kesalahan. Saya memutuskan untuk mengikut Yesus. Saya siap untuk bebas dari semua hal yang sudah mencuri identitas saya. Saya siap menjadi diri saya apa adanya karena Tuhan menciptakan saya untuk suatu alasan dan saya lelah melihat tubuh saya dan berpikir bahwa itu adalah kesalahan. Saya lelah. Berjalan dengan kepala tertunduk dan membenci diri sendiri,” terangnya.

Baru-baru ini Armor membagikan kebenaran yang mengejutkan di TikTok. Dia menyampaikan bahwa ‘Anda tidak bisa menjadi seorang LGBTQ sekaligus percaya kepada Tuhan’.

 

Baca Juga: 8 Ayat Alkitab yang Menentang LGBT

 

Dia menyampaikan bahwa ketika masih menjadi sosok laki-laki dan mulai mencari Tuhan lewat membaca Alkitab, beribadah ke gereja dan berdoa, namun dia belum bisa menganggap dirinya sebagai pengikut Yesus. Dia menyadari bahwa dia masih seorang transgender yang mencari Tuhan.

“Kenapa? Karena saya belum bertobat. Saya tidak menyangkal diri saya. Saya tidak mengikut Yesus, saya hanya mencari Dia. Saya mengasihi Yesus dan saya percaya Anda bisa menjadi LGBTQ dan mengasihi Yesus. Saya percaya Anda bisa mengasihi Yesus. Tapi saya tidak percaya Anda bisa seperti itu untuk menjadi pengikut Yesus yang sejati. Saya tidak percaya Anda bisa melakukannya. Jadilah LGBTQ dan jadilah Kristen karena orang Kristen bukan hanya orang yang berkata ‘Aku percaya’. Tetapi pengikut Kristus sebenarnya adalah seseorang yang menghidupi firman Tuhan. Menjadi murid Yesus Kristus,” jelasnya.

 

Baca Juga: Bertobat, Mantan Lesbian ini Akui Kekristenan Sebagai Undangan Cinta Sejati Bagi LGBT!

 

Dia menekankan, jika kita masih menjalani hidup kita dengan mengikuti kedagingan kita yang lemah, apa gunanya Yesus harus mati? Sebaliknya, ketika kita menyangkal diri kita sendiri, itu artinya kita mau melakukan seperti yang Yesus lakukan. Dimana Dia menyangkali dirinya sebagai Tuhan dan rela mati demi dosa-dosa manusia.

“Saya memilih untuk benar-benar mengikut Yesus dan meninggalkan gaya hidup LGBT saya,” pungkasnya.

Sumber : CBN News
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami