5 Cara Orangtua Ajarkan Anak Biar Gak Jadi Penggemar Fanatik
Sumber: Tren Hunter

Relationship / 17 October 2023

Kalangan Sendiri

5 Cara Orangtua Ajarkan Anak Biar Gak Jadi Penggemar Fanatik

Lori Official Writer
3999

Gak bisa dipungkiri, pengaruh K-Pop atau boyband dan girband Korea Selatan begitu menjamur di Indonesia. Anak-anak generasi Z dan Alpha saat ini menjadi penggemar terbesarnya. 

Jadi gak heran kalau koleksi galeri dan video di ponsel anak dipenuhi dengan idola K-Popnya. Di sosial media anak juga dipenuhi dengan postingan-postingan seputar idola boyband dan girlband anak.

Bukan saja soal musik K-pop, tetapi kehadiran drama Korea (DraKor) berhasil mencuri perhatian anak-anak remaja. Tiada hari tanpa mengikuti perkembangan serial DraKor yang baru muncul.

Memang tak ada yang salah dengan mengidolakan bintang K-Pop atau selebriti Korea. Tetapi menjadi buruk dampaknya jika anak sudah menjadi fans fanatik. Bukan saja akan membuat anak rela melakukan apapun demi fans, tetapi kehidupan nyata anak bisa terganggu saat mulai berhayal bisa menjadi pribadi atau sosok seperti idolanya.

Nah untuk mencegah hal ini terjadi ke anak, orangtua perlu melakukan 5 pendekatan ini:

1. Kenali Dunia K-Pop yang Digemari Anak

Kebanyakan orangtua jaman sekarang mungkin tidak begitu familiar dengan dunia K-Pop. Tetapi mengingat hal ini identik dengan kehidupan anak remaja, mau gak mau orangtua harus belajar dan mengenal dunia ini.

Cari tahu siapa boyband dan girlband Korea idola anak Anda atau Drakor apa yang membuat anak begitu bersemangat. Dengan memposisikan diri di tengah kesenangan anak, orangtua bisa nyambung dengan anak. Sehingga akan jauh lebih mudah untuk mengawasi dan menilai apakah yang diidolakan anak baik atau tidak.

Tentunya dengan memberikan pengertian yang baik, akan jauh lebih diterima oleh anak.

 

Baca Juga: Siapa Sosok yang Diidolakan Anak-anak Kita. Selebriti atau Tuhan?

 

2. Cari Tahu Pandangan Anak Soal Idolanya

Membangun diskusi 15 menit setiap hari soal K-pop idola anak, aktris atau aktor kesukaan mereka cukup bagi orangtua untuk memahami sudut pandang anak. Misalnya, seberapa besar anak mencintai grup tersebut dan adakah hal berlebihan yang mereka lakukan sebagai bentuk kegemaran mereka?

Jika anak ternyata rela menghabiskan uang hanya demi mengoleksi berbagai barang yang terkait idola, sudah waktunya bagi orangtua untuk meluruskan pandangan anak.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA →

3. Tetap Awasi Penggunaan Media Sosial Anak

Setuju atau tidak, hal ini sangat penting. Kenapa? Karena tanda seseorang sudah menjadi fans fanatik adalah ketika seluruh aspek hidupnya sudah tidak lagi bisa dipisahkan dari idola. Mulai dari cara berpakaian, bertindak, bahasan setiap hari hingga kebiasaannya di sosial media. 

Orangtua mungkin bisa memaklumi kelabilan anak remaja dalam bertindak. Tetapi dengan pengawasan, orangtua bisa mencegah anak melakukan tindakan-tindakan yang berlebihan khususnya di sosial media.

Jadi pastikan untuk selalu mengingatkan anak bahwa tindakan sekecil apapun yang mereka lakukan di sosial media akan mempengaruhi pandangan orang lain terhadapnya.

 

4. Ajarkan Anak Untuk Menjadi Diri Mereka Sendiri

Apakah dengan mengidolakan seseorang membuat anak menjadi lebih buruk atau lebih baik? Orangtua perlu mencari tahu hal ini. Jika anak justru termotivasi untuk meniru perjuangan idolanya dalam mencapai kesuksesan, tentunya itu adalah hal yang sangat baik. Tapi bagaimana jika anak justru meniru hal-hal buruk dari sang idola, sederhananya seperti meniru kata-kata jelek. Pastikan untuk mengingatkan anak soal hal itu.

Selain itu, mengidolakan seseorang juga bisa membuat anak berubah menjadi seperti idolanya. Biasanya hal ini banyak membuat anak kehilangan jadi diri yang sebenarnya. Karena itu, orangtua harus meyakinkan bahwa anak juga punya keunikan tersendiri yang tidak harus diubah dengan menjadi orang lain.

Ajarkan anak untuk mengenal dirinya sendiri dan menjadi apa adanya dia.

 

Baca Juga: Dari Idola Jadi Penyembahan Berhala, Orang Kristen Wajib Waspada!

 

5. Ajak Anak Mengeksplorasi Dunia Lain

Jangan biarkan anak hanya hidup di dunia idolanya sendiri, seperti K-Pop atau drakor. 

Orangtua perlu membawa anak mengeksplorasi dunia lain yang bisa membawa mereka semakin tumbuh lebih baik. Misalnya, memperkenalkan anak ke dunia olahraga, seni atau musik.

Ini pentingnya orangtua punya waktu luang bersama anak. Dan memberi mereka kesempatan untuk berkembang.

Semua orangtua harus memahami satu hal ini, bahwa semua orang bisa menjadi fans fanatik seseorang. Dalam hal ini, mereka yang mulai fanatik bisa melakukan apapun demi idolanya. Tidak lebih seperti kasus yang banyak terjadi di tengah para penggemar K-Pop. Dimana penggemar yang satu bisa saling menyerang penggemar yang lain, sampai-sampai mereka tidak peduli jika hal itu merugikan orang lain. 

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Parahnya, dampak dari tindakan fanatik ini bisa berujung pada gangguan mental yang di dunia psikologi dikenal dengan Celebrity Worship Syndrome.

Jadi sejak dini, orangtua perlu mengajarkan supaya anak tidak mengidolakan secara berlebihan. Mereka juga perlu paham kalau satu-satunya pribadi yang pantas untuk diidolakan adalah Tuhan, pribadi pencipta sendiri.

“Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala.”  (1 Yohanes 5: 21)

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami