Ternyata Ini Alasan Bahan Pokok Jadi Mahal...
Sumber: img.inews.co.id

News / 4 January 2022

Kalangan Sendiri

Ternyata Ini Alasan Bahan Pokok Jadi Mahal...

Claudia Jessica Official Writer
911

Belakangan ini Anda pasti menyadari kalau harga bahan-bahan pokok kian mahal. Seperti cabai yang harganya mencapai Rp 100.000 per kilogram atau telur yang harganya lebih dari Rp 30.000 per kilogram.

Kepala Dinas Kesehatan Pangan, Kelautan, dan Perikanan (DKPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan bahwa ada berbagai penyebab kenaikan harga bahan pokok di Ibu Kota.

“Kenaikan harga cabai rawit merah ini dipicu oleh fenomena alam La Nina yang membuat para petani banyak gagal panen,” kata Eli sebagaimana dikutip dari kompas.com pada hari Selasa (04/01/2022).

Petani mengalami gagal panen sehingga stok cabai hanya sedikit sedangkan permintaan masih tinggi lantaran momen Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Akhirnya hukum ekonomi pun berlaku.

“Sehingga hukum ekonomi berlaku, puncak kenaikan harga cabai rawit merah diprediksi akan berakhir di bulan Januari 2022, kemudian Februari mulai turun,” paparnya.

Tak hanya cabai rawit, bahan baku lain yang juga mengalami kenaikan adalah minyak goreng dan telur.

 

BACA JUGA: Kaleidoskop 2021: 6 Peristiwa Besar yang Menerpa Indonesia Tahun 2021

 

Penyebab harga minyak goreng melambung tinggi adalah karena harga minyak sawit mentah dunia saat ini sedang tinggi.

“Diperkirakan harga minyak goreng akan kembali turun pada bulan Februari. Mengingat produksi kedelai di Brazil akan mengalami panen raya, sehingga kebutuhan kelapa sawit akan menurun,” tutur Eli.

Sedangkan harga telur saat ini menembus harga Rp 30.000 per kilogram. Penyebabnya adalah proses produksi yang melimpah pada bulan November dan berkurang drastis pada akhir tahun 2021.

“Harga komoditas lain seperti ayam potong, tomat, dan bawang putih pada tingkat eceran terpantau mengalami sedikit peningkatan dibanding minggu lalu. Harga rata-rata ayam potong di DKI Jakarta naik 0,5 persen, tomat naik 9,8 persen, dan bawang putih naik 0,61 persen,” kata Eli.

Pemerintah sedang berupaya menekan harga pangan agar tidak terus naik. Pemprov DKI bersama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Bulog melakukan intervensi dengan menjual komoditas pangan murah.

BUMD Perumda Dharma Jaya menggunakan mobil keliling (food truck) ke kelurahan-kelurahan untuk menjual keliling komoditas daging sapi beku beserta olahannya dengan harga berkisar Rp 93.000 sampai Rp 101.000 per kilogram tergantung spesifikasi mutunya.

“PT Food Station Tjipinang Jaya melaksanakan pasar murah untuk beras, minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, susu UHT, kornet sapi, dan sarden langsung ke kelurahan-kelurahan yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta,” jelas Eli.

“Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Satgas Pangan terus melakukan pemantauan ketersediaan dan harga,” tambah Eli.

 

BACA JUGA: Paus Fransiskus : Menyakiti Wanita Berarti Menghina Tuhan

Sumber : kompas.com
Halaman :
1

Ikuti Kami