Tidak Hanya di Waktu Senang, Mengucap Syukur Juga Harus Dilakukan di Waktu Sulit
Kalangan Sendiri

Tidak Hanya di Waktu Senang, Mengucap Syukur Juga Harus Dilakukan di Waktu Sulit

Claudia Jessica Official Writer
      2291

Kolose 3:15

Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.

 

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 149; Wahyu 5; Ester 3-4

Bersyukur. Hal yang sederhana namun sering kali sulit dilakukan. Apa lagi ketika masa liburan, rasanya mudah sekali luntur. Rasanya banyak hal dalam hidup itu mudah diucapkan daripada dilakukan. Jadi bagaimana saya menjalani musim liburan dengan hati yang bersyukur?

Firman Tuhan memberikan arahan tentang bagaimana mempersiapkan hati saya menuju sikap yang penuh syukur.

1. Bersyukur dalam Tindakan

Kolose 3:17 memberikan petunjuk yang jelas dengan menyatakan, “Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.” Ayat ini mendorong saya untuk menghidupi iman saya melalui aksi dan reaksi.

Hal itu bisa berupa apa saja dan semua yang saya lakukan, mulai dari bangun di pagi hari dan memutuskan untuk bersyukur kepada Tuhan untuk hari itu, hingga mengemudikan kendaraan dengan baik dan aman di jalan raya. Setiap tindakan dan reaksi saya menentukan lebih dulu untuk memiliki sikap bersyukur kepada Tuhan.

2. Bersyukur dengan Mengingat

Mazmur 77:11 mendorong saya untu mengingat perbuatan Tuhan. Sesederhana dengan bersyukur kepada Tuhan atas penghiburan, kehadiran, dan kedamaian-Nya dalam kehidupan sehari-hari, mengingat bahwa Dia tidak pernah meninggalkan saya dan Anda (Ibrani 13:5). Memikirkan bagaimana saya dapat menyerahkan semua kecemasan saya kepada-Nya (1 Petrus 5:7).

Hal ini bisa dilakukan dengan semudah mengambil Alkitab dan mengingat ayat-ayat dan bagian yang digarisbawahi, mengingat kebaikan Tuhan, belas kasih-Nya, dan cintanya Tuhan.

Sama seperti Mazmur 105:5 mendorong saya untuk mengingat keajaiban yang telah Tuhan lakukan, ada baiknya untuk berbicara dengan anggota keluarga dan teman-teman tentang cara Tuhan menjawab doa dan memenuhi kebutuhan kita.

Mengingatkan diri saya akan kesetiaan-Nya menggerakkan hati saya menuju rasa syukur.

3. Bersyukur dalam Segalanya

Mengucap syukur dalam segala hal terkadang tampak seperti tugas yang sulit untuk dilakukan, terutama dalam keadaan sulit. Meski begitu, 1 Tesalonika 5:18 mengarahkan kita untuk membuat pilihan ini, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”

Salah satu cara keluarga kami menjalani ini adalah ketika pekerjaan suami saya di sebuah gereja berakhir dengan tiba-tiba. Sebagai satu-satunya pencari nafkah di keluarga kami pada waktu itu, kenyataan itu menjadi pukulan tak terduga bagi kami. Kami merasa sangat kecewa dengan apa yang terjadi dalam situasi tersebut, serta memerangi ketidakpastian yang terkait dengan hilangnya sumber pendapatan.

Namun kami ingin menanggapi peristiwa tersebut dengan cara yang menyenangkan Tuhan dan memberikan teladan yang saleh bagi keempat putri kecil kami. Kami berusaha untuk mengungkapkannya dengan cara yang mereka pahami dan dapat mengambil peran, yang menghasilkan “rasa syukur”.

Meskipun pada saat kami bersyukur terasa seperti reaksi yang berlawanan dalam keadaan yang serius, hal itu membuat kesan seumur hidup bagi kami semua. Secara mengejutkan, mengucap syukur dalam keadaan sulit seperti itu ternyata tidak hanya menghibur kami, tetapi juga menyemangati hati kami tentang rencana Tuhan untuk kita di masa depan.

Sudahkah Anda mengucap syukur hari ini?

 

Hak cipta oleh Lynette Kittle, disadurkan dari crosswalk.com.

Ikuti Kami