#FaktaAlkitab  -  Paulus, Rasul Bagi Orang Kafir (Part 2)
Sumber: JC Channel

Kata Alkitab / 28 September 2021

Kalangan Sendiri

#FaktaAlkitab - Paulus, Rasul Bagi Orang Kafir (Part 2)

Puji Astuti Official Writer
9865

Sebelumnya telah dibahas tentang asal usul rasul Paulus dan awal pertobatannya, pastikan kalian yang baca artikel sebelumnya dengan klik disini ya. Nah, kali ini kita lanjutkan bagaimana Paulus yang juga dikenal sebagai penulis kitab terbanyak di Perjanjian Baru menjadi misionaris bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi.

Seperti apa sih sepak terjang Paulus, pria yang dijuluki Rasul Untuk Orang Kafir ini?

1# Setelah bertobat Paulus diperkirakan melarikan diri selama tiga tahun ke Arab

Ya, pemberitaan Injil Paulus diperkirakan baru dimulai tiga tahun setelah pertobatannya. Karena setelah ia mendapatkan penglihatan yang membuatnya buta, kemudian disembuhkan oleh Ananias dan dibabtis, Paulus kemudian pergi ke Arab (Galatia 1:17) dan tidak ada catatan mengenai apa yang dilakukannya di sana.

Namun para ahli berspekulasi  bahwa Arab disini bukanlah Arab Saudi, tetapi adalah wilayah Nabath  atau dalam Bahasa Ibrani disebut Nevayot, sekelompok komunitas Arab kuno yang menetap di daerah Yordania dengan ibu kota bernama Petra, yang lokasinya di dekat Damaskus atau Damsyik.

Diperkirakan alasan Paulus melarikan diri ke Arab adalah adanya konspirasi dari orang-orang Yahudi untuk membunuhnya seperti yang ditulis oleh Rasul Lukas dalam Kisah Para Rasul 9:19-24. Setelah tiga tahun, baru ia kembali ke Damsyik dan langsung melanjutkan perjalanan kembali ke Yerusalem.

2# Di Yerusalem disambut oleh Barnabas dan kembali mengalami percobaan pembunuhan

Saulus kembali ke Yerusalem, namun orang-orang percaya di sana masih takut dengan dirinya. Beruntung saat itu Barnabas percaya dan menerima Paulus, dan bahkan mempertemukannya dengan para rasul (Kisah Para Rasul 9:27).

Saat itu Saulus menceritakan kesaksiannya bertemu dengan Yesus dan panggilannya untuk memberitakan Injil bagi orang-orang kafir. Tidak hanya itu, di Yerusalem Paulus dengan berani memberitakan Injil yang membuat orang-orang Yahudi berusaha membunuhnya.

Para murid berusaha menyelamatkan Paulus lalu mengirim dia untuk kembali ke Tarsus, kampung halamannya.

3# Kembalinya Paulus Ke Yerusalem untuk kedua kalinya bersama Barnabas bertepatan dengan tewasnya Raja Herodes

Setelah itu, Barnabas kembali mencari Paulus di Tarsus (Kisah Para Rasul 11:25-26), dan mengajaknya ke Antiokhia, tempat dimana pertama kali para pengikut Yesus diberi label “Kristen.” Disana ia melayani selama beberapa waktu lamanya, diperkirakan mereka di sana antara 1 hingga 3 tahun.

Saat masa kelaparan besar terjadi, Paulus dan Barnabas mendapatkan mandat dari Jemaat Antiokhia untuk menyalurkan sumbangan kepada para Rasul dan umat Tuhan di Yudea.

Lukas mencatat masa kelaparan ini terjadi dalam masa pemerintahan Kaisar Klaudius, dan bahkan menuliskan kedatangan Paulus dan Barnabas saat membawa bantuan bertepatan dengan kematian Raja Herodes Agrippa I (Kisah Para Rasul 12:21-25).

4# Perjalanan misi pertama Paulus, Dia mengutuk seorang penyihir menjadi buta

Perjalanan misi pertama Paulus ini dipimpin oleh Barnabas, dari Yerusalem mereka kembali ke Antiokhia dulu, baru berangkat ke Siprus lalu kewilayah selatan Asia Kecil (Anatolia) dan akhirnya kembali ke Antiokhia lagi. Jemaat Antiokhia seperti menjadi pusat pelayanan Paulus, di awal-awal perjalanan misinya.

Saat memberitakan Injil kepada seorang gubernur di wilayah Pafos, Siprus, Paulus menghardik seorang penyihir berdarah Yahudi, bernama Baryesus karena orang itu berusaha menghalang-halangi pemberitaan Injil. Bahkan penyihir itu menjadi buta selama beberapa hari lamanya.

5# Paulus kembali Ke Yerusalem, dengan berani menentang aturan wajib sunat untuk non-yahudi

Sekitar tahun 50 M, Paulus, Barnabas dan beberapa orang percaya dari Antiokhia kembali ke Yerusalem untuk meluruskan mengenai aturan orang percaya non-Yahudi harus di sunat dan mengikuti hukum Musa.

Setelah itu akhirnya semua pihak sepakat dengan pendapat Yakobus, “bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan bagi mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah, tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.” (Kis 15:19-20)

Aturan itu lebih menekankan agar orang-orang non-Yahudi menjauh dari penyembahan berhala dan amoralitas yang saat itu adalah hal yang umum diantara bangsa Yunani dan Romawi.

 

Baca halaman selanjutnya -->

Sumber : JC CHANNEL
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami