Kita gak akan pernah bisa berubah dengan melakukannya seorang diri. Tuhan menciptakan alam semesta dan juga orang-orang di sekitar kita sedemikian rupa supaya kita bisa saling membutuhkan.
Faktanya kata ‘satu sama lain’ sendiri disebutkan sebanyak 58 kali di dalam Perjanjian Baru. Di sana disebut supaya satu sama lain saling mengasihi, saling menjaga, saling mendukung, saling mendoakan, saling menyapa, saling berbagi dan saling melayani.
Tuhan tidak pernah bermaksud menciptakan kita dengan kemampuan menjalani hidup sendirian. Orang-orang percaya butuh komunitas rohani dan di sanalah kita beajar untuk berubah, bertumbuh dan saling mengasihi.
Komunitas rohani memampukan kita terkoneksi dengan orang-orang percaya lain yang mengasihi Tuhan. Kasih inilah yang berkuasa menyatukan kita dan membantu kita untuk saling menerima dan menguatkan.
"Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!" (Pengkhotbah 4: 9-10)
Komunitas rohani memungkinkan setiap orang percaya bertumbuh di dalam Kristus. Ada 7 alasan kenapa orang Kristen juga perlu masuk komunitas diantaranya:
1. Komunitas memampukan kita belajar untuk transparan
Gereja mula-mula dalam Kisah Para Rasul 2 adalah contoh yang sangat baik tentang komunitas rohani. Mereka berdoa dan memuji Tuhan bersama-sama. Mereka belajar mulai dari hal-hal yang sederhana sampai hal-hal besar tentang saudara-saudara mereka dan juga Tuhan.
Komunitas memberikan kita kesempatan untuk jujur dan transparan. Kita punya kesempatan untuk membangun orang lain seperti kita sedang dibangun, saling menemukan karunia dan bakat dan membantu orang lain melakukan hal serupa.
Kita juga bisa belajar banyak dari hidup orang-orang di komunitas kita sebagaimana mereka belajar dari kita. Komunitas juga memampukan kita menyaksikan bagaimana Tuhan bekerja atas hidup kita dan juga orang lain.
2. Komunitas jadi tempat untuk melayani orang lain
“Biarlah diambil air sedikit, basuhlah kakimu dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini…” (Kejadian 18: 4)
Saat bekerja dengan Joe, Kaleb sama sekali tidak mencari mentor atau teman. Dia hanya mau belajar tentang pertukangan. Tapi siapa kira hubungan diantara mereka semakin kuat.
Bukannya memberikan perintah, Joe justru memperlakukan Kaleb sebagai saudara sendiri. Dia bertanya apa yang ingin Kaleb pelajari darinya. Sampai akhirnya hubungan itu bertumbuh menjadi persahabatan yang kuat. Joe dan Kaleb saling berbagi makanan dan buku bersama.
Komunitas bukan hanya sekadar membangun relasi. Tapi komunitas juga butuh keramahtamahan atau pelayanan. Dalam hal ini, kita perlu satu sikap yang besar yaitu mau merendahkan diri kita untuk melayani orang lain dan melibatkan mereka dalam satu hal yang sedang kita kerjakan.
Abraham dan Sara mengundang tiga orang asing untuk beristirahat di tempat mereka. Mereka dilayani dan diberikan makan. Ini adalah salah satu contoh pelayanan yang sangat baik. Abraham dan Sara memberikan diri mereka unuk membuat orang asing merasa diterima dan diberkati dengan apa yang mereka lakukan.
Itulah sebabnya kenapa pelayanan keramahtamahan di dalam komunitas itu sangat penting.
3. Komunitas itu adalah seperti rumah
“Bukan hanya oleh kedatangannya saja, tetapi juga oleh penghiburan yang dinikmatinya di tengah-tengah kamu. Karena ia telah memberitahukan kepada kami tentang kerinduanmu, keluhanmu, kesungguhanmu untuk membela aku, sehingga makin bertambahlah sukacitaku.” (2 Korintus 7: 7)
Komunitas bukan tentang kita berada di tempat yang sama dengan orang yang sama sepanjang waktu. Tapi komunitas adalah tempat dimana kita merasa aman dan nyaman seperti berada di rumah. Kemana dan dimana pun kita berada, komunitas akan selalu jadi rumah tempat kita kembali, mendapat dukungan dan dikasihi.
Dalam pelayanannya, Rasul Paulus sering melakukan perjalanan dan menghadapi kesulitan. Tapi dia selalu merasa dihibur karena keberadaan orang-orang di sekitarnya seperti pesan-pesan yang disampaikan Titus dari orang-orang yang sangat peduli dan memperhatikan kesejahteraannya.
Komunitas membantu kita mendapatkan kembali semangat dan kekuatan untuk menghadapi kesulitan dalam hidup kita.
4. Komunitas memberikan kita dukungan
“Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku.” (Rut 1: 21)
Dalam kehidupan, ada saat dimana kita akan menghadapi kesulitan. Saat dalam keadaan ini, komunitas akan selalu ada untuk mendukung kita.
Berada dalam komunitas rohani yang sanat menerima dan mengasihimu, akan selalu ada untuk membantumu dalam keadaan yang paling sulit. Mereka adalah para pendukung pertamamu.
Hal ini dialami oleh Naomi dan keluarganya. Selama bertahun-tahun, mereka meninggalkan Betlehem dan pindah ke Moab. Tapi saat kembali ke Betlehem, dia disambut kembali dengan baik. Bahkan saat dia mulai kembali dengan komunitasnya, mereka sepenuhnya mendukungnya.
Di masa-masa sulit dalam kehidupan kita, komunitas di sekitar kita hadir untuk memperkuat, membangun dan mendukung kita dalam semua hal yang kita alami.
Baca Juga: Suka Ikut Komunitas, Ini 3 Alasan Anak Muda Jaman Ini Lebih Suka Hidup Bersosial
5. Komunitas membantu kita mendapatkan bimbingan dari orang yang tepat
“Musa mendengarkan perkataan mertuanya itu dan dilakukannyalah segala yang dikatakannya.” (Keluaran 18: 24)
Ada banyak contoh tokoh dalam Alkitab yang punya mentor rohani. Salah satunya adalah Musa yang dibimbing oleh ayah mertuanya Yitro. Saat beban kepemimpinanya semakin erat, Yitro mengajarkan Musa tentang menjadi pemimpin yang baik. Lalu Musa membimbing Josua untuk sebagai pengganti kepemimpinannya atas bangsa Israel (Ulangan 31).
Dalam komunitas itas kita perlu dibimbing oleh orang yang tepat. Punya mentor rohani membuat kita bisa bertumbuh lebih baik secara rohani.
6. Komunitas adalah cerminan dari Tuhan yang hidup di dalam kita
“Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." (Kejadian 1: 26)
Kenapa kita harus berada dalam komunitas rohani? Karena Tuhan sendirilah yang berinisiatif tentang hal itu. Tuhan menciptakan kita sesuai gambaran-Nya. Tuhan sangat mengasihi kita sehingga Dia mengutus putra-Nya yang tunggal, menyerahkan nyawanya supaya kita bisa masuk dalam komunitas orang-orang percaya.
Komunitas rohani membantu kita belajar menjadi cerminan Tuhan bagi orang lain. Komunitas adalah cerminan kasih Tuhan yang hidup di dalam kita. Karena itulah kita diciptakan.
Baca Juga: 3 Hal Ini Jadi Pertanda Kalau Tuhan Mau Kamu Keluar dari Komunitas yang Buruk
7. Komunitas berisi orang-orang yang bisa kita percaya
“Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.” (Amsal 13: 20)
Amsal memberi tahu kita untuk membangun hubungan dengan orang bijak daripada orang bodoh. Orang bijak tahu bagaimana mendengarkan dan menepati janji. Mereka tahu bahwa menyimpan rahasia adalah hal yang sangat penting. Karena itulah mereka jadi orang yang bisa dipercaya setiap waktu. Kita akan menemukan orang-orang yang bisa dipercaya seperti ini di dalam komunitas.
Milikilah orang-orang yang selalu ada untuk mendukung, menerima, mengasihimu dalam setiap keadaan. Kalau saat ini kamu belum mendapatkannya, cobalah untuk berdoa dan minta supaya Tuhan membawamu pada komunitas rohani yang tepat dan yang membantumu bertumbuh.
Sumber : Jawaban.com