Apa Kata Alkitab Soal Perang? Temukan Jawabannya Dari 10 Pertanyaan Ini…
Sumber: Vox

Kata Alkitab / 26 February 2022

Kalangan Sendiri

Apa Kata Alkitab Soal Perang? Temukan Jawabannya Dari 10 Pertanyaan Ini…

Lori Official Writer
9013

Sebagian orang setuju kalau perang itu mengerikan dan merusak banyak hal, baik kehidupa, keluarga dan hubungan. Dalam banyak kasus, perang juga menyebabkan banyak orang yang tak bersalah jadi korban. Perang bukan saja menyebabkan luka fisik, tapi juga luka emosi.

 

Akar Penyebab Perang

Jangan salah paham, perang sama sekali tidak berasal dari Tuhan. Tapi perang muncul akibat dosa yang ada di dunia (baca Kejadian 4: 5-8. Matius 15: 19, Markus 7: 21-23, Roma 3: 10-18).

Kitab Yakobus bahkan jelas menyampaikan bahwa penyebab utama perang adalah hawa nafsu dan keinginan atau dosa manusia.

“Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa.” (Yakobus 4: 1-2)

Jadi selama manusia masih hidup di dunia, perang terbuka mungkin tidak akan bisa terhindarkan. Suka atau tidak, kita bisa jadi korban maupun pelaku perang itu sendiri. 

 

Sikap Kita Akan Perang 

Jadi, bagaimana harusnya kita, orang percaya, menyikapi perang? Kalau perang adalah akibat dosa, maka kunci untuk menyelesaikan perang adalah menghentikan dosa. Sesederhana itu! 

Tapi bagaimana mungkin dosa bisa dilenyapkan dari muka bumi? Bagi orang Kristen, perang pada akhirnya adalah tentang pertempuran spiritual dan bukan fisik.

“Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus…” (2 Korintus 10: 3-5)

 

Baca Juga: Apakah Firman Tuhan Menganjurkan Orang Kristen Ikut Berperang?

 

Mari menjawab 10 pertanyaan seputar perang ini berdasarkan kebenaran yang ditulis dalam Alkitab.

1. Apakah Tuhan Berpihak Pada Satu Sisi?

Tuhan selalu berpihak pada kebenaran karena Tuhanlah yang membuat aturan tentang apa yang benar dan salah.

Dia menjelaskan apa yang benar melalui Alkitab dan Tuhan tak sekalipun berubah pikiran dan mengoreksi tentang mana yang harusnya benar dan mana yang salah.

Jadi, walaupun terkadang Tuhan terkesan berpihak, tapi sebenarnya hal itu hanya ditentukan dari bagaimana masing-masing pihak memilih kebenaran yang sudah Tuhan tetapkan. 

Misalnya, seseorang yang lemah disakiti dan dipukul oleh orang yang lebih besar, maka Tuhan sendiri akan bertindak sebagai pelindung dari orang lemah itu karena Dia tahu orang itu tidak bisa membela dirinya sendiri.

Tuhan mau semua orang bebas, jadi saat seseorang merampas kebebasan orang lain, Tuhan ada di pihak orang yang dirampas dan melindungi kebebasannya.

2. Kenapa Alkitab Penuh Dengan Cerita Peperangan?

Alkitab adalah kumpulan kisah sungguhan yang menceritakan ulang tentang perjuangan nyata sekelompok orang dan juga bangsa untuk meraih kemerdekaannya. 

Tuhan juga menjelaskan seluk beluk orang-orang yang ada di dalam Alkitab. Melalui Alkitab, Dia memberitahu kita banyak hal tentang peperangan yang mereka hadapi. Selama manusia hidup, akan selalu ada kesalahpahaman, ketidaksepakatan, perkelahian dan perang. 

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

Alkitab ditulis supaya kita bisa melihat bagaimana Tuhan terlibat di dalam segala aspek hidup orang-orang yang Dia tetapkan. 

Kita bisa menilai dari semua sisi hidup mereka, entah itu baik maupun buruknya. Hal inilah yang membantu kita belajar tentang bagaimana Tuhan memegang kendali atas hidup seseorang maupun negara, kapan harus berperang dan kapan harus menghentikan perang.

3. Apakah Tuhan Suka Dengan Perang?

Tidak! Tuhan sama sekali tidak suka dengan perang. Tuhan mengasihi semua orang, gak peduli dari sisi mana kita berperang. Tuhan gak suka melihat orang-orang yang dikasihi-Nya saling menyakiti.

Alkitab memberi tahu kita bahwa suatu hari nanti Tuhan akan menjadikan bumi yang baru dimana tak akan ada lagi perang. Saat waktu itu tiba, kita tak lagi menyaksikan adanya perang atau senjata atau rasa sakit atau ratap tangis dan bahkan tak lagi ada pertarungan antar binatang. Kita semua akan hidup berdama dalam damai dan kerukunan. 

Tapi untuk saat ini, kita hidup di dunia di mana segala sesuatunya gak sempurna. Ada beberapa hal yang Tuhan izinkan untuk kita lakukan, sekalipun itu bukan hal yang Dia sukai.

 

Baca Juga: Menang Atas Peperangan Anda

 

4. Apakah Tuhan Rindu Kita Mengalami Kebebasan?

Kebebasan adalah salah satu alasan Tuhan membiarkan kita punya kehendak bebas (Free Will). Dia membiarkan kita memilih apakah kita mau mengasihi-Nya atau tidak. Tuhan menginginkan semua orang dan semua negara hidup dalam kebebasan. Tapi Dia memberi kita kebebasan itu untuk memutuskan apakah kita mau menikmati kebebasan sejati dari Dia atau justru kebebasan menurut versi kita sendiri.

Saat seseorang atau suatu negara mendapatkan kebebasannya dan orang lain mencoba untuk merebut kebebasan itu, maka tindakan ini disebut dengan penindasan. Alkitab memberi tahu kita bahwa Tuhan tidak menginginkan kita ditindas. Tuhan mau kita bebas karena itulah Dia mengutus Yesus ke dunia untuk membantu kita bebas dari dosa. Bahkan penebusan Yesus sendiri berlaku bagi sebuah negara yang belum mendapatkan kebebasan di mata dunia.

5. Kenapa Tuhan Membiarkan Perang Terjadi?

Satu-satunya alasan kenapa Tuhan membiarkan perang adalah karena Dia sudah memberikan kita kebebasan untuk memilih apakah kita mau melakukan yang benar atau yang salah. 

Dia memberikan kebebasan kepada semua orang karena Tuhan benci dengan hidup yang terbelenggu. Walaupun seringnya kita memakai kebebasan itu untuk melakukan hal-hal yang salah. Jadi gak heran kalau perang terjadi karena kita salah mengambil pilihan.

Waktu kita serakah dan egois, kita mulai menciptakan pertarungan untuk mendapatkan sesuatu yang bukan milik kita. Seringkali saat hal itu terjadi, orang lain yang melihat kesalahan itu akan mencoba untuk menghentikannya dengan teguran atau obrolan empat mata. Tapi kadang teguran itu tidak mudah kita terima. Dan saat kelakuan kita makin menjadi-jadi, saat itulah kekerasan diperlukan untuk menghentikan tindakan kita. 

Ada banyak negara yang melakukan kekerasan semacam ini dan hal inilah yang disebut dengan perang. Meski begitu Tuhan tetap tidak membenarkan adanya perang.

 

Baca Juga: 10 Senjata Ampuh Dalam Peperangan Rohani Orang Percaya

 

6. Siapa Yang Harus Kita Doakan?

Kita harus berdoa untuk semua orang yang kita kasihi. Tuhan memberi tahu kita bahwa kita bisa menyerahkan semua kekuatiran dan kepedulian kita dihadapan-Nya. Karena Tuhan teramat peduli pada kita.

Saat kita menyerahkan segala kekuatiran dan kepedulian kita kepada Tuhan, gak ada alasan bagi kita untuk takut. 

Kita juga perlu berdoa bagi para pemimpin. Mintalah supaya Tuhan memberi mereka hikmat dan keberanian untuk melakukan hal yang benar. Kita juga harus mendoakan muduh kita dan para pemimpin dan keluarganya. Karena Tuhan mau kita mendoakan mereka supaya mereka tahu tentang kebenaran. 

Kita juga bisa berdoa untuk keluarga dan anak-anak di negara-negara perang sedang terjadi, supaya mereka tetap berada dalam lindungan Tuhan yang Maha Kuasa.

 

BACA HALAMAN BERIKUTNYA --->

7. Apakah Tuhan Mengasihi Musuh UmatNya?

Tuhan mengasihi semua orang tanpa terkecuali. Itu artinya dia mengasihi musuh dan juga pemimpin-pemimpin yang membenci-Nya. 

Tapi bukan berarti Tuhan membenarkan semua tindakan salah yang mereka lakukan. Tuhan masih bisa mengasihi musuh dan memastikan mereka tetap menanggung konsekuensi atas perilaku buruk yang mereka lakukan.

8. Apakah Pantas Kita Marah ke Tuhan Atas Perang yang Terjadi?

Apakah pantas jika kita marah ke Tuhan atas perang yang terjadi? Tuhan mengerti perasaan kita dan kalau kita marah pada-Nya, Tuhan sama sekali tidak akan kesal. 

Ada kalanya kita merasa kesal sama Tuhan. Sama halnya seperti anak yang terkadang marah kepada ibu atau ayahnya. 

 

Baca Juga: Yesus Kristus Memenangkan Petarungan Untuk Kita

 

Tuhan tentu saja akan tetap mengasihi kita sekalipun kita marah atas keadaan yang terjadi. Tapi sudahkah kita memberitahu perasaan yang kita alami dengan terang-terangan dan menyampaikan apa yang kita mau untuk Dia lakukan supaya bisa membantu kita merasa lebih baik?

Lakukanlah hal ini! Karena dengan kejujuran yang murni dihadapan Tuhanlah yang akan membantu kita memperbaiki hubungan dengan Dia. Tuhan tahu bahwa situasi ini begitu sulit dan karena itulah Dia mau jadi pendengar yang baik. 

9. Apakah Alkitab Menyampaikan Kapan Dunia Akan Kiamat?

Tentu saja tidak! Alkitab tidak menyampaikan kapan dunia ini akan kiamat. Pastinya itu mengerikan. Sebenarnya, Alkitab memang memberikan tanda-tanda dari kesudahan dunia. Tapi itu hanyalah pengingat supaya kita menantikan dunia baru yang tak lagi dipenuhi oleh perang. 

Karena di dunia yang baru nanti, semua orang akan mengasihi Tuhan dan sesamanya. Kita tidak tahu persis kapan dunia lama ini akan berakhir. Beberapa orang berpikir waktunya akan segera tiba karena tanda-tanda itu sudah mulai terjadi saat ini. 

Yang bisa kita lakukan untuk menghadapinya adalah tetap berharap kepada Tuhan. Kita perlu menjalani hari-hari kita dengan memberikan yang terbaik, mengasihi orang lain sebaik mungkin serta menjadi pembawa damai bagi semua orang.

 

Baca Juga: Kenali Musuhmu Dengan 3 Cara Ini. Berperanglah Dalam Nama Yesus!

 

10. Apakah Salah Kalau Kita Tidak Mau Dunia Kiamat?

Tentu saja tidak! Kebanyakan dari kita merasakan hal yang sama. Ada beberapa hal menyenangkan yang bisa kita nikmati di dunia ini. 

Kenapa kita tidak mau dunia ini berakhir? Kadang kita bisa takut karena kemungkinan semua hal yang kita punya akan lenyap. Tapi jangan kuatir, Tuhan sudah menjanjikan bahwa Dia akan selalu mengasihi kita dan tinggal bersama kita dan menjaga kita, tak peduli apapun yang sedang terjadi di dunia ini.

Sumber : CBN | Jawaban
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami