Setiap tahunnya umat Kristen pasti akan selalu merayakan peringatan tahunannya seperti Natal dan Paskah. Nah, bertepatan dengan bulan Natal kali ini, Jawaban.com tertarik untuk membahas alasan dibalik kemeriahan perayaan Natal yang begitu jauh berbeda dengan perayaan Paskah.
Beda Natal dan Paskah
Sebagaimana kita tahu, Natal adalah perayaan kelahiran Yesus yang ditetapkan setiap tahunnya pada 25 Desember. Sementara Paskah adalah peringatan akan kematian Yesus di kayu Salib sebagai bentuk karya keselamatan umat manusia.
Dua perayaan ini tentu berbanding terbalik, yang satunya adalah perayaan ‘kelahiran’ dan yang lainnya tentang peringatan ‘kematian’.
Sebagai momen kelahiran, orang Kristen biasanya akan merayakan Natal dengan suasana yang sangat meriah. Kemeriahan ini bukan saja berpusat di gereja atau rumah-rumah, tetapi juga di sejumlah pusat perbelanjaan dan rumah makan. Sebaliknya, orang Kristen hanya merayakan Paskah dengan cara yang sangat sederhana. Bahkan bisa dibilang tak ada acara khusus yang biasa dilakukan untuk merayakannya selain mengikuti ibadah gereja saja.
Baca juga: 15 Gambar dan Ucapan Natal Lengkap dengan Ayat Alkitab
Lalu pertanyaannya kenapa perayaan Natal selalu lebih menyedot perhatian banyak orang dibandingkan dengan Paskah?
Pendeta Yusak Soleiman, Ph.D pun sudah menyimpan jawaban yang jelas dan lengkap.
Sebagaimana disampaikannya, bahwa perayaan Natal nan meriah seperti sekarang ini bisa jadi hal yang patut disyukuri. Karena ternyata Natal, yang merupakan hari kelahiran Yesus, rupanya dirayakan secara global oleh semua orang.
Namun kemeriahan Natal yang mendunia seperti saat ini baru terjadi selama 30 tahun belakangan, sejak dunia marketing mulai menjadikan Natal secara komersial.
Komersialisasi Natal inilah yang menjadikan maknanya menjadi hilang. Sehingga orang Kristen, secara khusus, tidak lagi fokus memaknai Natal sebagai kelahiran Yesus yang dirayakan secara sederhana. Melainkan menjadikan perayaan ini justru sebagai momen untuk merayakan acara yang menguras cukup banyak perhatian, energi dan juga materi.
Pendeta Yusak menekankan bahwa Natal adalah perayaan dimana orang-orang Kristen merenungi alasan besar kenapa Tuhan bersedia datang ke dunia.
“Natal adalah perayaan dimana kita merenung. Kenapa Tuhan bersedia datang? Bukan aspek kemeriahannya. Tapi aspek pengorbanannya,” kata Pendeta Yusak.
Lalu kenapa perayaan Paskah jauh lebih sederhana?
Berdasarkan sejarahnya, Paskah sebenarnya sudah dirayakan oleh orang-orang Kristen pertama. Sementara Natal baru muncul sekitar abad ke-4 tahun 300-an. Berdasarkan akar sejarahnya, Paskah adalah hari raya yang sangat penting dalam kekristenan. Namun pengaruh globalisasi dan komersialisasi membuat Natal menjadi perayaan yang glamor.
Sementara secara psikologisnya, khususnya di negara Barat, perayaan Natal yang meriah ini dianggap menjadi cara untuk menghibur semua orang yang terjebak di rumah selama musim dingin. Jadi, gak heran jika Natal di negara-negara Barat diwarnai dengan pesta-pesta meriah yang berlangsung hingga penyambutan Tahun Baru.
Baca juga: Yuk Baca 15 Ayat Renungan Alkitab Ini Selama Rayakan Natal
“Jadi merayakan Natal itu sebenarnya bukan hanya merayakan kemeriahan. Tapi merenungkan juga kalau Tuhan datang sekarang, apa yang kita mau katakan?” terangnya.
Jadi jika ditarik pada situasi atau kondisi di Indonesia, Pendeta Yusak berpendapat bahwa menyambut Natal bukan hanya berpesta, memberi atau menerima hadiah. Tapi mempersiapkan hati untuk menyambut kedatangan Tuhan.
Sudahkah kita mempersiapkan hati kita menyambut kelahiran Yesus di Natal kali ini? Mari persiapkan dirimu dari saat ini.
Sumber : Jawaban.com