Bukan Sombong, Ini Kunci Biar Jadi Orang Besar
Kalangan Sendiri

Bukan Sombong, Ini Kunci Biar Jadi Orang Besar

Lori Official Writer
      2007

Filipi 2: 3

dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri

 

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 74; Ibrani 8; 2 Tawarikh 35

Waktu aku berusia dua puluh tiga tahun, aku mendapat pekerjaan pertamaku sebagai sales. Aku bekerja di Waste Management, Inc. Pekerjaanku adalah menjual kontrak pembuangan limbah tidak berbahaya komersial ke bisnis komersial dan industri ringan.

Kedengarannya mengesankan bukan? Dengan istilah awam, aku menjual jasa tempat sampah. Walaupun tidak populer, pekerjaan itu sangat menyenangkan karena setiap bisnis membutuhkan jasa yang aku jual.

Awalnya, perusahaan mengirimku ke Dallas untuk training penjualan. Trainer kami adalah seorang motivator yang energik dan humoris. Tujuannya adalah untuk menginspirasi kami untuk mencapai kehebatan pribadi dan profesional kami.

Tapi apakah kita mau menjadi pribadi yang hebat?

Beberapa orang berpikir bahwa keinginan untuk menjadi hebat itu berarti arogan dan sombong. Sama sekali tidak. Tuhan mau kita menjadi orang yang agung.

Dia mau kita punya pengaruh yang besar bagi keluarga, teman, rekan kerja, profesi, komunitas dan dunia. Tuhan tidak suka kalau kita jadi orang yang biasa-biasa saja. Dia mau kita bersinar terang, tidak samar-samar, untuk Yesus Kristus!

Lalu apa sebenarnya kunci menjadi orang besar? Tentu saja bukan membanggakan diri sendiri dan menampilkan diri kita seolah-olah kita adalah orang besar. Kunci untuk menjadi orang besar adalah memilikio kerendahan hati. Itu ditemukan dalam sikap ‘menganggap satu sama lain lebih penting daripada diri sendiri’ (Filipi 2: 3) dan ‘menjadi hamba bagi semua orang’ (Markus 9: 35).

Kerendahan Hati VS Kebahagiaan

Waktu Tuhan menyampaikan tujuh hal yang Dia benci dalam Amsal 6: 16-19, dia menuliskan satu daftar yaitu kesombongan.

Tuhan membenci kesombongan karena kesombongan berakar dari diri sendiri. Kesombongan kerap fokus kepada ‘ke-aku’an’. Sayangnya, segala sesuatu dalam hidup kita hanyalah tentang Yesus. Sederhananya, kita diciptakan untuk memuliakan Tuhan Yesus yang adalah Sang Pencipta (Yesaya 43: 7), Juruslamat (1 Yohanes 4: 14) dan Pemelihara (Kolose 1: 17).

Tuhan sama sekali membenci dan menentang orang-orang yang sombong. Dia memandang rendah akan orang-orang seperti itu. "Bukankah tangan-Ku yang membuat semuanya ini, sehingga semuanya ini terjadi? demikianlah firman TUHAN. Tetapi kepada orang inilah Aku memandang: kepada orang yang tertindas dan patah semangatnya dan yang gentar kepada firman-Ku." (Yesaya 66: 2)  

Kerendahan hati adalah kualitas istimewa yang membuat kita bisa menjalani hidup dengan pemahaman yang luar biasa bahwa kita bukan siapa-siapa dan Dia adalah segalanya. Dia adalah penenun tembikar dan kita hanyalah tanah liatnya. Kita sepenuhnya bergantung kepada Dia dan tidak bisa bertahan sedetik pun tanpa Dia.

Jika kamu ingin menyaksikan Tuhan melakukan hal-hal besar di dalam dan melalui hidupmu dan menjadikanmu sosok yang besar, fokuslah untuk menjadi lembut, sebagai tanah liat hasil panen di tangan pembuat tembikar. Fokuslah kepada kehendak dan jalan-Nya, bukan keinginan dan jalan kita sendiri. Fokuslah untuk melayani orang lain dan memandang mereka lebih penting dari diri kita sendiri.

Kalau kita mematikan kesombongan kita dan memilih untuk berjalan dengan rendah hati di dalam Tuhan, Dia akan mengangkat kita kepada pengaruh yang baru. Kita akan kagum dan Dia akan dimuliakan!

Mari ambil waktumu saat ini dan mulailah mengucapkan doa di bawah ini.

Ya Tuhan, aku sangat mudah menjalani hidupku seolah-olah semua hal tentang diriku. Aku mudah mengikuti keinginanku sendiri melebihi keinginanMu. Ampuni aku Tuhan. Aku tidak ingin berjalan dalam kesombongan. Aku mau berjalan dengan kerendahan hati. Ajari aku bagaimana menjadi tanah liat yang lembut di tangan-Mu. Aku menundukkan hatiku dan hidupku kepadaMu. Lakukanlah hal-hal besar di dalam dan melaluiku seturut dengan ketaatanku kepadamu dan hidup untuk kemuliaan Sang Raja yang telah mati dan bangkit bagiku.

 

Hak cipta Pastor Jeff Schreve, disadur dari Crosswalk.com

Ikuti Kami