Hidupi Identitas Sebagai Anak Allah
Kalangan Sendiri

Hidupi Identitas Sebagai Anak Allah

Lori Official Writer
      50

Ayat Renungan: 

Yohanes 1: 12, “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya…”

Markus 11: 24, “Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.”

 

Tahukah pada waktu kita yakin betul siapa diri kita di dalam TUHAN, maka tidak ada keraguan di dalam diri kita kepada TUHAN. Seperti halnya ketika kita lahir ke dunia ini, pasti kita punya akte lahir yang berisi nama orangtua kita. Akte lahir menjadi bukti siapa orangtua yang melahirkan kita dan akte itu tidak bisa digandakan. 

Sama halnya dengan kita, setiap kita punya DNA satu-satunya yang diberikan TUHAN sebagai masterpiece-NYA. Ada keunikan di dalam diri kita. Anak kembar sekalipun pasti punya perbedaan. Karena itulah kita menjadi sangat spesial dan diberikan akte sebagai warga kerajaan Allah. 

Jadi pada waktu kita dilahirkan sebagai warga negara Indonesia, maka itu tergambar dari ketika kita menerima Yesus sebagai TUHAN kita. Berarti ketika kita sudah dalam keadaan dewasa. Pada waktu kita mengambil keputusan tersebut, kita sedang melakukan transaksi dimana dosa kita diambil TUHAN dan ditebus. Pada waktu kita ditebus oleh TUHAN, kita itu menjadi milik-Nya secara resmi. 

Yohanes 1: 12 berkata, “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya…” Artinya ketika kita secara sadar menerima TUHAN Yesus sebagai juruslamat, saat itulah nama kita tercatat di surga dan kita secara resmi mendapatkan akte lahir sebagai anak-anak kerajaan Allah. Pada waktu kita resmi menjadi anak-anak Allah maka apa yang menjadi milik Allah pastinya akan menjadi milik kita juga. 

Kebenaran ini seharusnya membuat kita tidak lagi ragu untuk menghidupi identitas kita sebagai anak-anak Allah. Dimana kita tahu hak kita sebagai anak Allah. Kita tahu kita akan dilindungi dan diselamatkan. Dan kita tahu TUHAN akan memberi kita jalan keluar. Lalu bagaimana kita bisa menghidupi identitas sebagai anak-anak Allah?

Pertama, ingatkan diri kita bahwa kita ini adalah anak-anak Allah. Yohanes 1: 12 harus terus menerus kita perkatakan atas diri kita.

Kedua, kita perlu bertindak pada waktu kita sedang menghadapi sebuah persoalan. Misalnya ketika kita mengalami persoalan berat sekali dan tak ada lagi jalan keluarnya, di situ waktunya kita menghidupi posisi sebagai anak Allah. Kita datang kepada Bapa Surgawi dan tanpa ragu sampaikanlah, “Bapa, aku sedang punya masalah. Aku butuh Engkau. Aku percaya Engkau sanggup menolong dan yakin di dalam Engkau pasti ada jalan keluar. Saat ini TUHAN berikan pengertian dan hikmat.” Firman TUHAN berkata, “Siapa yang berseru Dia akan menjawab.” 

Ketiga, kita perlu dengan iman menerimanya. Markus 11: 24 berkata, “Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.”

Jadi orang-orang yang menghidupi identitasnya sebagai anak Allah pasti akan menerima apapun yang kita minta dan doakan. 

 

Action: Sebagai anak-anak Allah, mari ambil waktu berdoa dan meminta satu hal paling penting dalam hidup kita untuk TUHAN lakukan mukjizat. Berdoakan dengan prinsip di atas yaitu menaruh kepercayaan penuh bahwa kita sudah menerimanya.

Ayat Hafalan: Filipi 4: 13, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.”

Hak cipta @Maria Kaesmetan

Ikuti Kami