Sebagai pecinta dunia otomotif, Willy Hadiwijaya mencoba merintis
usaha otomotif barang bekas. Kesabaran menggeluti usaha kecil itupun membuatnya memiliki cukup tabungan untuk mengembangkan usaha lain.
Willy lalu membangun sebuah bengkel. Hasil dari beberapa tahun menggeluti bisnis ini, digunakannya untuk membeli sebuah sport car. Bersama dengan tiga rekan lainnya, Willy sering konvoi dan balapan dengan sport car miliknya di jalanan. Kebiasaan inipun akhirnya menjadi sebuah hobi baginya.
“Saya berasal dari bawah sekali. Segala sesuatu saya mulai hidup saya sendiri dan berusaha berjuang setengah mati untuk bisa survive. Dari zaman dulu sebenarnya saya sudah punya impian. Suatu hari saya harus punya sport car, harus punya super car. Karena saya sukanya otomotif dari dulu, jadi saya mulai merintis usahanya mulai pertama dari jualan barang bekas dulu. Barang bekas tapi otomotif. Baru perlahan saya ada uang untuk membuka usaha bengkel. Sekitar berapa tahun kemudian saya berhasil membeli sport car,” kata Willy.
Hingga suatu kali, terbersit dibenaknya untuk mengumpulkan para penghobi sport car lain.
"Dari situlah saya jadi punya ide untuk mengumpulkan orang-orang
yang punya passion yang sama di dunia sports car. Untuk saling mengenal mereka,
menjadikan mereka berkumpul satu dengan yang lain menyalurkan hobi mereka. Dari
situlah akhirnya tercetus nama Speed Creed," ucap Willy yang menjabat selaku Vice President Speed Creed.
Speed Creed ini dibangun oleh Willy Hadiwijaya pada sekitaran tahun 2011 silam. Mereka menjadikan Speed Creed sebagai wadah
atau payung bagi orang-orang yang hobi di dunia sports car dan premium car yang sampai hari ini menjadi komunitas yang cukup besar.
Sukses yang Diawali Dari Gagal
Hari ini, Willy memang sudah bisa menikmati kesuksesan berkat
kerja kerasnya. Dan untuk sampai di titik saat ini, dia mengaku harus melewati jalanan terjal lebih dulu. Tentu saja di balik sukses, ada gagal yang harus dihadapi.
Seperti diungkapkannya, di awal-awal merintis usaha Willy pernah mengalami beberapa kegagalan. Salah satunya saat gagal merintis usaha distro.
“Dulu saya pernah mengalami yang namanya buka usaha di bidang
clothing (pakaian). Atau orang
tahunya distro. Udah berjalan bagus, tapi
hanya dalam waktu sekejap, ludes kemalingan. Semua stok, gudang, semua aset hilang,” ungkapnya.
Namun tak patah arang, Willy tetap optimis dan bangkit dengan memulai usaha lain yang menurutnya akan sukses.
Nah, untuk memilih usaha yang akan dibangun itu, Willy pun tak
lupa memperhatikan beberapa hal penting. Pertama, mencari dan menggali kebutuhan
apa yang diperlukan oleh orang-orang sekitar. Kedua, setelah mendapatkan pilihan lalu mencoba menawarkan solusi untuk masalah yang banyak dihadapi orang sekitar.
Sebagai pebisnis, Willy juga menyarankan untuk berani memulai
usaha tanpa bergantung pada modal. Dan salah satu cara yang dia lakukan adalah dengan
memulai dengan apa yang di tangannya. Seperti menanamkan nilai kepercayaan kepada
klien atau konsumen. Dan yang gak kalah penting adalah tetap membangun hubungan baik dengan Tuhan.
“Modal pertama yang paling baik adalah nama baik. Nama baik akan
dibangun pertama dari trust (kepercayaan).
Dari kepercayaan yang orang lain berikan. Trust
dibangun darimana? Dari integritas, dari bagaimana kita berlaku, bagaimana kita
menjalankan kehidupan kita. Tapi tentunya semua itu, jangan lupa selalu memiliki waktu yang intim dengan Tuhan,” ungkapnya.
Baca Juga:
Kisah Sukses Wahyu Lies Sundoro Berbisnis Kaos Kata Pelesetan
Kisah Sukses Eka Gustiwana Cetuskan Video Speech Composing Pertama Indonesia
Berbekal dari perjalanan suksesnya, Willy pun tak lupa memberikan tips membangun usaha bagi pemula:
Pertama, membangun
usaha harus dibarengi dengan menjunjung integritas. Karena melalui integritaslah orang lain akan menilai nilai-nilai kehidupan kita.
Kedua, siaplah untuk
menjalani proses. Walaupun proses merintis usaha akan menghadapi tantangan, tapi pilihlah untuk tetap bersyukur dalam segala keadaan.
Ketiga, terima kesalahan
dan kegagalan sebagai proses belajar. Dengan sikap inilah kita bisa bangkit dari kegagalan dan terus berusaha sampai keinginan kita terjadi.
Nah, dari sharing yang
dibagikan Willy Hadiwijaya kita bisa belajar bahwa selalu ada cerita menarik di
balik setiap kisah sukses. Bahkan hal itu bisa diawali dari kegagalan. Tapi
gagal bukanlah penghalang, kalau kita meresponinya dengan tepat dan benar. Dan tentunya
pesan yang tak kalah penting adalah sebagai orang percaya kita juga harus menanamkan
nilai-nilai yang kita anut di dalam bisnis atau usaha kita.
Semoga pengalaman sukses ini bisa menginspirasi kita semua yang
sedang membangun usaha ya. Jangan menyerah dan terus bangkit!