Mengampuni,
satu kata yang sederhana namun tidak mudah untuk dilkakukan. Meski sulit, bukan
berarti mengampuni adalah hal yang mustahil. Terutama dengan bantuan
pertolongan Tuhan, kita bisa melakukan hal ini.
Arti
mengampuni yaitu berhenti merasa marah atau kesal terhadap seseorang atas
tindakan atau kesalahannya. Dengan kata lain, berhenti menyalahkan atau marah
pada orang yang telah berbuat salah kepada kita.
"Karena
jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni
kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan
mengampuni kesalahanmu," (Matius 6:14-15).
Pengampunan
bukanlah yang hal yang dapat kita pilih jika kita ingin Tuhan mengampuni kita.
Tentu saja kita tidak sempurna. Begitu juga dengan orang lain. Baik kita
sendiri maupun orang lain pasti pernah melakukan kesalahan secara disengaja
maupun tidak.
Terkadang,
kita memiliki momen kemarahan, tetapi kita tidak boleh menjadi budak kemarahan.
Kita perlu bertobat karena menyimpan perasaan buruk terhadap orang lain sehingga
kita dapat dibebaskan.
Kita bisa
belajar pengampunan dari 3 tokoh ini lho:
1. Yusuf (Kejadian 37)
Yusuf
adalah anak kesayangan Yakub karena Yusuf lahir di masa tua Yakub sekaligus
dari istri kesayangannya, Rahel. Karena perlakuan Yabub yang meng’anak’ emaskan
Yusuf inilah membuat saudara-saudaranya yang lain menjadi marah dan sangat
membenci Yusuf.
Ditambah
lagi ketika Yusuf menceritakan mimpinya yang memiliki makna bahwa dia akan
berkuasa atas saudara-saudaranya, bahkan atas orang tuanya (Kej. 37:11).
Saudara-saudara Yusuf pun memiliki rencana jahat untuk menyingkirkan Yusuf.
Mereka
memasukkan Yusuf ke dalam sumur dan menjualnya kepada pedagang yang hendak
pergi Mesir di padang. Lalu saudara-saudara Yusuf berbohong kepada Yakub.
Mereka mengatakan bahwa Yusuf telah tewas dimakan oleh binatang buas dan mereka
memberikan jubah Yusuf yang telah dicelupkan dengan darah hewan.
Baca juga: 3 Kisah Alkitab Soal ‘Mengampuni’ yang Patut Diajarkan Pada Anak
Namun setelah
13 tahun kemudian, ketika Kanaan diserang kelaparan, mereka mendengar bahwa
Yusuf telah menjadi penguasa di Mesir. Pada masa inilah saudara-saudara Yusuf
datang ke Mesir untuk membeli gandum.
Mereka
tidak mengenali Yusuf, tetapi Yusuf mengenali mereka. Yusuf tidak membenci
mereka yang telah menjualnya 13 tahun lalu. Sebaliknya, Yusuf justru mengampuni
saudara-saudaranya, (Kejadian 45:4-8).