Pasanganku Meninggalkanku Saat Keuanganku Sedang Terpuruk, Mengapa Ini Terjadi?
Sumber: Blocks of Life

Marriage / 3 July 2020

Kalangan Sendiri

Pasanganku Meninggalkanku Saat Keuanganku Sedang Terpuruk, Mengapa Ini Terjadi?

Puji Astuti Official Writer
5089

3. Tidak membuat target bersama

Target adalah bentuk nyata dari impian – dan pasti setiap orang dan setiap keluarga memiliki impian tentang masa depannya. Target ini bukan hanya tentang keuangan, seperti jumlah asset yang ingin dibeli, jumlah tabungan dan dana tak terduga, namun juga semua impian kehidupan keluargamu, harus dibicarakan bersama. 

Kehidupan seperti apa yang kalian inginkan dalam 5 atau 10 tahun ke depan? Di mana anak-anak kalian akan sekolah? Atau kapan kalian akan pensiun? 

Sebagai suami dan istri, kalian harus membuat langkah-langkah dan tahapan yang harus dilakukan secara bersama untuk mencapai target-target tersebut sehingga kehidupan yang kalian impikan bisa tercapai. 

Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka lalu berkata kepada mereka: “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak dapat bertahan.” (Matius 12:25)

4. Tidak ada kesepakatan tentang gaya hidup 

Sebagai contohnya, kamu suka untuk memberi sumbangan sosial, atau pun menolong orang lain yang membutuhkan, sedangkan pasanganmu tidak sepaham denganmu, hal ini bisa menimbulkan pertengkaran. 

Demikian juga kalau bagi kamu belanja baju yang penting bahannya bagus dan nyaman, bahkan kalau bisa cari yang sedang diskon. Sedangkan pasangan kamu sudah biasa memakai barang bermerek keluaran terbaru, tentu saja seringkali jarang ada diskonnya. 

Gaya hidup yang berbeda saja sudah bisa menimbulkan pertengkaran, ditambah lagi kalau pengeluaran tidak sebanding dengan penghasilan, pasti tambah bikin pusing. 

Untuk itu penting suami dan istri saling mengenal kebiasaan dan gaya hidup satu sama lain, dan membicarakannya untuk membuat kesepakatan tentang seperti apa gaya hidup bersama yang sesuai dengan kemampuan dan juga perencanaan keuangan yang bijak. 

Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: “Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” (Ibrani 13:5)

Baca juga :

Hutang Capai Ratusan Juta, Keluarga Kami Jadi Retak! Ini Yang Tuhan Lakukan, Denny Hilton

Tonton kisah Denny Hilton di akun JC Channel : KLIK DISINI

5. Melakukan perselingkuhan finansial

Selingkuh itu bukan hanya ketika ada hubungan dengan orang ketiga, kadang-kadang ketidaksetiaan itu bisa berbentuk kecurangan seperti diam-diam menyimpan uang, atau membeli sesuatu tanpa sepengetahuan pasangan. 

Hal ini sering kali menimbulkan pertengkaran dan membuat pasangan kehilangan kepercayaan. Untuk itu penting bagi pasangan suami-istri untuk saling jujur, dan membicarakan dengan pasangan sebelum memutuskan sesuatu berkenaan dengan penggunaan uang. Ingat bahwa kalian sudah menjadi satu daging, jadi pastikan kalian komitmen dengan apa yang sudah menjadi keputusan bersama. 

6. Memiliki ekpektasi yang tidak realistis

Tidak tercapainya harapan bisa menimbulkan rasa pahit dan kekecewaan. Hal ini seringkali terjadi dalam pernikahan karena ada salah satu pihak yang memiliki ekspektasi atau harapan yang berlebihan tentang kehidupan yang ingin dijalani, sedangkan kenyataannya jauh dari apa yang diimpikan. 

Contohnya ingin memiliki rumah di sebuah lingkungan eksklusif, sedangkan penghasilan tidak memungkinkan. Atau kondisi usaha yang sedang terpuruk membuat keluarga harus mengalami kesulitan ekonomi, jika tidak bisa menerima kondisi ini dan saling mendukung dan menolong, maka keluarga bisa hancur. 

Untuk itu penting untuk mengutarakan ekspektasi satu sama lain, sehingga bisa membuat kesepakatan tentang seperti apa harapan yang realistis dan bisa dicapai. 

7. Memanjakan anak dan tidak mengajarkan mereka tentang keuangan

Banyak orangtua yang pernah mengalami masa kecil yang sulit seringkali ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, bahkan memanjakan mereka dengan mengikuti semua keinginan anaknya. 

Selain hal itu bisa berdampak pada kondisi keuangan, hal tersebut juga bisa menimbulkan pertengkaran jika pasangan memiliki pandangan berbeda. Yang terburuk adalah anak menjadi manja dan memiliki kebiasaan keuangan yang buruk. 

Sebagai pasangan, tentu harus membuat kesepakatan bersama tentang bagaimana mendidik anak, termasuk tentang keuangan dan cara mengelolanya. Penting anak diajarkan tentang uang dan cara mengelolanya sejak dini, hal tersebut akan membentuk karakternya hingga ia dewasa.

Itulah 7 kesalahan dalam keuangan yang bisa memicu perceraian. Penting bagi pasangan muda untuk menghindarinya sejak awal pernikahan, untuk itu pembicaraan tentang keuangan wajib dilakukan sebelum memasuki pernikahan atau saat bimbingan pranikah. 

Buat kamu yang sedang mengalami masalah serupa, yuk hubungi konseling center SAHABAT24 dibawah ini, konselor kami siap mendengarkan curhatmu dan berdoa bagimu. 

Kamu sedang dalam pergumulan dan butuh dukungan doa? Klik link dibawah ini untuk terhubung dengan tim doa kami https://bit.ly/InginDidoakan

Kamu butuh teman curhat dan membutuhkan pertolongan Tuhan? Klik link dibawah ini untuk konseling dengan konselor kami http://bit.ly/inginKonseling

Sumber : Berbagai Sumber | Jawaban.com
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami