Setiap anak pasti berharap dilahirkan di tengah keluarga yang
sempurna. Punya orangtua yang lengkap, dapat kasih sayang yang cukup dan diperlakukan dengan adil.
Sayangnya, ada banyak anak yang justru mengalami hal berbeda.
Dalam beberapa hal, tindakan dan sikap orangtua bisa berbeda-beda ke anaknya. Apalagi kalau menyangkut fisik, prestasi maupun pekerjaan.
Tindakan ini biasanya kita sebut pilih kasih. Dan kenyataannya,
ada banyak anak yang ternyata mengalami perlakuan ini. Karena itulah, Founder
Tangan Pengharapan sekaligus pengkhotbah Henny Kristianus memberikan jawaban dan pandangan bagaimana harusnya anak meresponi perlakuan semacam ini di rumah.
Melalui beberapa pertanyaan yang masuk di ruang curhat Superyouth, Henny mencoba membantu anak-anak yang diperlakukan orangtua secara berbeda dengan jawabannya.
1. Saat Anak Diperlakukan Berbeda Oleh Orangtua
Seorang remaja membagikan curhatannya soal diperlakukan berbeda oleh orangtua. Seperti disampaikan dalam pertanyaan ini:
"Kak, gimana
respon aku ketika orangtua membandingkan fisik kita dengan saudara yang lain
bahkan dengan kata-kata kasar yang menyakitkan? Dan bagaimana kita bisa
menerima keadaan itu, karena kondisi aku yang cacat dan kerap dibully dan disakiti dengan kata-kata itu?"
Berikut jawaban dari Henny:
Tahukah Anda bahwa banyak hal dalam hidup kita ini, bukan kita yang menentukan tetapi Tuhan. Saya sebut itu kodrat ilahi. Contohnya kita lahir seperti apa. Kita lahir di mana? Kita lahir dari orangtua seperti apa? Kita lahir di keluarga seperti apa? Bukan kita yang menentukan tetapi Tuhan. Apa yang diciptakan Tuhan itu baik adanya,
Manusia
yang membuat standar ukuran cantik dan tidak, sempurna dan tidak. Tapi
percayalah bahwa ciptaan Tuhan adalah baik menurut Tuhan. Jadi bagaimanapun
keadaanmu dilahirkan, mengucap syukurlah kepada Tuhan. Tuhan punya maksud buat
hidupmu. Banyak orang yang tidak mengerti maksud Tuhan. Ketika kita lahir di
dalam sosok yang tidak sempurna, di mata Tuhan kita tetap indah. Meskipun di mata manusia kita kurang indah.
Tuhan
mengasihi kita apa adanya. Itu yang paling penting buat kita. Meskipun orangtuamu
mungkin mengecewakan dengan kata-katanya dan teman-temanmu membully kamu percayalah bahwa Tuhan mengasihi kamu dan hidupmu berharga buat Tuhan.
Saya lahir di
keluarga yang tidak sempurna. Saya lahir di keluarga yang berantakan. Orangtua
saya semraut. Tapi saya bersyukur, lewat semua yang saya lewati itu, Tuhan
punya maksud. Saya percaya juga dengan kalian. Manusia melihat apa yang di depan mata. Tapi percayalah Tuhan melihat hati.
Jangan
rendah diri. Jangan malu dengan keadaanmu. Tapi bersyukurlah dan berdoalah
supaya maksud Tuhan terjadi sempurna dalam hidupmu dan hidupmu jadi berkat bagi banyak orang yang mempermuliakan nama-Nya.
Baca Juga: Hanya Makan 1 Bungkus Mie Instan Bertiga, Sutrisni Bersyukur Dapat Bantuan #LOVEINACTION
2. Anak Mulai Minder Karena Dibandingkan Dengan Saudaranya
Seorang anak remaja menyampaikan curhatannya dengan pertanyaan ini.
Ketika aku
dibandingkan dengan cici aku, aku terintimidasi dan merasa tidak berharga. Aku pernah depresi dan kabur dari rumah. Bagaimana aku mengatasi hal ini??
Henny pun meresponinya dengan menyampaikan bahwa sebagai ibu
dari tiga anak, dia mengasihi ketiganya. Tapi bagi sebagian orangtua, mereka
bisa saja mengasihi anak dengan kadar yang berbeda. Bisa saja orangtua melakukannya tanpa sadar kalau itu melukai hati anak.
Berikut penjelasannya:
Ada beberapa
orangtua yang pilih-pilih kasih. Saya tidak tahu bagaimana mereka bisa lakukan
itu. Karena setelah saya punya anak tiga, saya tidak bisa bilang saya paling sayang sama yang mana karena sebagai mama saya menyayangi ketiga-tiganya sama.
Tapi
kalaupun ada orangtua yang membanding-bandingkan kamu dengan kakakmu, mungkin orangtuamu tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan adalah salah.
Mungkin
orangtuamu kelepasan. Mungkin orangtuamu kecewa dengan diri mereka sendiri. Tapi
pakailah apa yang mereka ucapkan itu sebagai cermin dalam hidupmu. Bisakah kamu melakukan yang lebih baik dari apa yang sudah kamu lakukan?
Mungkin
orangtuamu kecewa dengan sikapmu. Mungkin kecewa dengan nilai-nilai sekolahmu yang
mungkin kurang baik. Coba evaluasi diri karena orang yang bijaksana itu mau ditegur.
Mungkin
cara menegurnya yang keliru. Tapi ampunilah orangtuamu. Tidak ada orangtua yang
sempurna. Semua orang bikin salah. Saya pun sebagai mama, kadang-kadang ketika marah saya bisa salah bicara dan saya menyesal.
Coba bicara
terus terang kepada orangtuamu. Mungkin mamamu dari hati ke hati. Bahwa kamu tidak suka dibandingkan.
Sebagai sesama orangtua, Henny pun meminta kesempatan untuk membagikan pesan kepada semua orangtua.
“Jangan membanding-bandingkan anak kita. Setiap anak punya
kelebihan mereka sendiri dan kekurangan sendiri. Tidak ada orang yang sempurna.
Bukankah kita juga begitu? Kalau kita tahu yang menciptakan anak-anak kita adalah
Tuhan, jangan sampai kita merendahkan mereka, berkata-kata kasar. Apalagi menghina cacat fisik mereka atau kekurangan mereka,” kata Henny.
Menurutnya, Tuhan mencintai semua ciptaan-Nya. Karena itulah kita
perlu belajar menghargai kasih karunia Tuhan dengan tidak melukai hati orang
lain, khususnya anak-anak.
“Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu
semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari
padanya.” – Mazmur 139: 16