Bulan Juni
sudah mau berakhir nih, sudah masuk pertengahan tahu. Ini saatnya melakukan evaluasi
untuk berbagai hal dalam kehidupan kita, termasuk kondisi keuangan pribadi atau
keluarga kita loh. Kondisi pandemik seperti saat ini telah mempengaruhi kondisi
ekonomi, bagaimana dengan kamu, apakah kamu juga terdampak?
Karena
kondisi perekonomian yang tak menentu seperti sekarang, pakar keuangan
menyarankan untuk melakukan evaluasi keuangan tidak enam bulan sekali, namun
tiap tiga bulan. Hal tersebut disarankan agar kamu bisa melakukan manajemen
resiko dan meresponi dengan cepat kondisi yang tak terduga.
Apa saja yang perlu dievaluasi ?
1. Cek jumlah harta atau kekayaan
bersih milikmu (net worth)
Mengapa perlu mengevaluasi harta atau kekayaan bersih milikmu? Karena
hal tersebut memperlihatkan kondisi keuanganmu yang sekarang dan akan mempengaruhi
keputusan keuanganmu ke depan. Istilahnya, inilah raport keuanganmu.
Bagaimana perhitungan nilai kekayaan bersih seseorang?
Kamu harus menjumlahkan seluruh nilai asetmu, setelah itu baru kurangi
dengan kewajiban yang harus dibayar.
Apa saja yang dimaksud dengan aset?
Ada beberapa jenis aset, seperti aset lancar, aset tidak lancar, dan investasi.
Yang dimaksud aset lancar asetmu yang bisa dijual dengan mudah dan menjadi uang
tunai tanpa penurunan nilai, contohnya adalah tabungan, deposito, surat
berharga, saham, dan lainya.
Sedangkan yang disebut asset tidak lancar adalah asset yang sulit
dikonversi menjadi uang, atau butuh waktu lama, seperti merk dagang, hak paten,
tanah dan bangunan, mesin, dan lain sebagainya.
Untuk kewajiban adalah apa yang harus kamu bayarkan, seperti kredit
rumah, tagihan kartu kredit, asuransi,
dan seluruh tagihan dan hutangmu.
Jadi sebagai contoh, total asetmu adalah 100 juta rupiah dan kamu memiliki
liabilitas atau kewajiban senilai 70 juta rupiah, jadi harta bersihmu hanya 30
juta rupiah. Tapi jika pada akhirnya, hutangmu lebih besar dari nilai
keseluruhan asetmu, maka kamu perlu segera memperbaiki keuanganmu.
Pastikan bahwa nilai harta bersihmu
positif, dan setelah itu fokus untuk meningkatkan nilainya sebesar 5-10 persen setiap tahunnya dengan cara melunasi hutang dan menambah jumlah asset.
2. Lakukan perhitungan rasio utang
berbanding pemasukan
Setelah kamu memeriksa kondisi harta bersihmu, ini saatnya melihat
secara lebih jelas pemasukanmu (ini tidak termasuk dalam perhitungan harta tadi).
Cara menghitung rasio hutang berbanding pemasukan adalah dengan membagi total
utangmu dengan jumlah pemasukan kotor setiap bulannya.
Jadi sebagai contoh, kamu memiliki beberapa pemasukan, dari gaji 5 juta
rupiah, lalu ada pekerjaan sampingan setiap bulannya bisa memberi pemasukan
sekitar 1 juta rupiah, jadi total pemasukan kotormu ada 6 juta rupiah.
Sedangkan untuk utangmu, ada kredit rumah 1 juta, kredit motor 800 ribu
dan tagihan kartu kredit 300 ribu, sehingga total utangmu adalah 2,1 juta
rupiah.
Jadi untuk menghitung rasionya adalah : Rp. 2.100.000,- / Rp.
6.000.000,- = 0.35, atau bisa dikatakan bahwa hutangnya sebesar 35% dari total
pemasukan kotor.
Kebanyakan penasihat keuangan dan juga bank menyarankan bahwa rasio
utang berbanding pemasukan adalah 30% atau dibawah itu, bahkan ada yang menyarankan
sebisa mungkin tidak lebih dari 20%.
Rasio hutang ini penting karena beberapa alasan, pertama agar bisa mengendalikan
kondisi keuanganmu agar tetap sehat, sebab di atas 30% kondisinya sudah mengkuatirkan.
Kedua adalah agar jika kamu ke depannya membutuhkan pengajuan kredit, seperti
kredit rumah, akan lebih mudah diterima pengajuannya karena kamu memiliki kemampuan bayar.
3. Periksa pengeluaran terbesarmu dan lakukan
perbaikan yang diperlukan
Setelah kamu memiliki data asetmu, harta bersihmu, dan hutangmu, kamu
bisa cek anggaranmu setiap bulan.
Dengan melihat arus keluar masuk uangmu, dan membandingkannya dengan
harta bersih dan hutangmu, kamu bisa melakukan evaluasi apa pengeluaran terbesarmu
setiap bulan dan bagaimana bisa memperbaikinya.
Sebagai contoh, jika ada biaya makan di luar setiap bulan yang terlalu
besar, kamu bisa menguranginya dan mengalokasikannya untuk membayar hutangmu agar bisa cepat lunas.
4. Menetapkan target kembali
Dengan data yang sudah kamu miliki tadi, kamu bisa memperbaiki target jangka pendek dan
jangka panjangmu, seperti hutang mana yang harus dilunasi segera, bisakah
menabung untuk liburan akhir tahun, atau membeli barang yang kamu butuhkan
untuk usaha atau pekerjaanmu.
Mungkin karena kondisi keuanganmu saat ini, kamu harus menunda liburanmu
di akhir tahun nanti karena kamu memprioritaskan agar kamu bisa memiliki asuransi kesehatan yang lebih kamu butuhkan.
5. Pastikan strategi investasimu selaras
dengan targetmu
Jika kamu belum memiliki investasi, kamu harus memulainya sekarang. Jika
sudah, pastikan bahwa strategi investasimu sesuai dengan target yang ingin kamu
capai dalam waktu jangka pendek ataupun jangka panjang.
Contohnya untuk jangka panjang dengan kurun waktu lima tahun ke atas, kamu
bisa lakukan dengan menabung saham dan reksada saham, emas, atau properti.
Sedangkan untuk jangka pendek sekitar 1- 3 tahun kamu bisa dengan investasi di deposito,
reksadana pasar uang, atau obligasi.
Nah, itulah
lima hal yang perlu kamu evaluasi secara berjangka yaitu setiap tiga bulan atau
enam bulan sekali. Dengan kondisi keuangan yang sehat, dompetmu aman, hatimu senang
dan tentu saja, kamu bisa menjadi berkat bagi lebih banyak orang. Ingat ya,
kita ini adalah bendahara yang Tuhan percayakan dengan hartanya, jadi, yuk kita
jadi pengelola yang baik.
Jadi,
jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan
mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?
Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu? (Lukas 16:11-12)
Kamu mengalami pergumulan keuangan, yuk hubungi konselor kami di SAHABAT24.
Kamu sedang dalam pergumulan dan butuh dukungan doa? Klik link dibawah ini untuk terhubung dengan tim doa kami https://bit.ly/InginDidoakan
Kamu butuh teman curhat dan membutuhkan pertolongan Tuhan? Klik link dibawah ini untuk konseling dengan konselor kami http://bit.ly/inginKonseling
Sumber : Jawaban.com