Bagi kamu yang harus
menjalankan aktivitas seperti biasa di era new normal ini artinya kamu harus
hidup berdampingan dengan virus corona. Makanya, kita harus menjaga daya tahan
tubuh sebaik mungkin.
Antibiotik pada
umumnya digunakan untuk membunuh atau menghambat bakteri di dalam tubuh. Pemakaian
antibiotik sendiri sudah dikenal sejak beratus-ratus tahun lalu untuk mencegah
pertumbuhan bakteri. Biasanya, jika infeksi yang diderita tidak kunjung
membaik, dokter akan meresepkan antibiotik.
Antibiotik tidak
hanya terdapat pada obat-obatan dari bahan kimia, tapi juga bisa kita temukan
dalam makanan sehari-hari yang kita konsumsi. Dikutip dari alodokter.com antibiotic alami dipercaya memiliki efektivitas yang
tidak kalah baik dengan obat antibiotik.
Penasaran apa
saja makanan yang mengandung antibiotik? Simak di bawah:
1. Madu
Madu mengandung hydrogen
peroksida, yang memiliki beberapa sifat antibakteri. Ada juga kandungan gula
yang cukup banyak yang mampu menghentikan pertumbuhan bakteri tertentu.
Cara menggunakan
madu sebagai antibiotik dapat dilakukan dengan mengoleskan ke daerah yang
terluka atau terinfeksi untuk luka luar. Kamu juga bisa mengonsumsi langsung 1
sendok madu bagi orang dewasa dan anak-anak. Sedangakan bayi dan anak usia di
bawah satu tahun tidak boleh mengonsumsi madu karena berisiko menyebabkan
gangguan kesehatan seperti kerusakan gigi hingga keracunan serius.
2. Ekstrak bawang putih
Esktrak bawang putih
bisa didapatkan dengan cara menghaluskan atau menumbuk dua siung bawang putih.
Jika kamu tidak menyukai aromanya, kamu bisa menambahkan minyak zaitun untuk
mengurangi aroma bawang yang cukup tajam.
Untuk pengaplikasiannya,
kamu bisa langsung mengoleskannya ke area kulit yang terluka atau terinfeksi,
sedangkan untuk organ dalam, kamu bisa mengonsumsinya secara langsung atau menelan
dua siung bawah putih mentah.
Perlu diingat
bahwa bawang putih aman dikonsumsi dua siung per hari. Jika lebih dari itu,
berisiko pendarahan internal karena banag putih bisa memperkuat efek obat
pengencer darah.
3. Jahe
Rempah yang
memiliki antibiotik alami ini mengandung zat yang dapat mengurangi peradangan pada
tubuh dan membasmi kuman penyebab infeksi.
Beberapa kuman
yang menimbulkan infeksi kulit, diara dan pneumonia seperti E. coli, Staphylococcus, dan Streptococcus dapat
dimatikan oleh jahe. Namun belum ada riset yang dapat memastikan bahwa jahe
memiliki efek yang sama efektifnya seperti obat antibiotik dalam pengobatan
penyakit infeksi.
4. Minyak Oregano
Kandungan carvanol
dalam minyak essensial oregano sangat penting untuk membantu proses penyembuhan
dari infeksi ketika dihirup tubuh. Minyak ini mampu mengurangi peradangan dan
menyembuhkan tukak lambung. Selain itu, minyak ini juga bisa membantu mengatasi
infeksi sinus jika digunakan secara dihirup.
5. Minyak Cengkeh
Tidak hanya
mampu melawan pertumbuhnan bakteri, namun juga memiliki sifat antifungi dan
memiliki komponen antioksidan di dalamnya. Tapi perlu dipahami bahwa obat
herbal tidak selalu aman untuk setiap orang, khususnya bagi yang memiliki
kondisi atau alergi tertentu. Tidak disarankan untuk mengobati diri dengan obat
antibiotik alami tanpa pengawasan dokter atau ahli herbal.
6. Propolis
Ini adalah zat
yang diproduksi oleh lebah ketika mereka mengumpulkan serbuk sari atau getah
dari tanaman dan bunga. Lebah menggunakan propolis untuk menjaga sarangnya
tetap bersih dan higenis serta berlindung dari pengganggu.
Propolis
digunakan selama ribuan tahun untuk perlindungan terhadap bakteri dan
memperkuat system kekebalan tubuh. Karenanya, propolis layak dijadikan sebagai antibiotik
alami yang baik dan tubuh.
Selain
mengonsumsi antibiotik alami, kamu juga bisa mengonsumsi antibiotik yang
diresepkan dokter.