Bekerja dengan seorang bos yang kepemimpinannya buruk memang
akan membuat karyawan frustrasi dan stress berkepanjangan. Bos semacam ini
bisa sangat melukai perasaan karyawan karena tindakannya yang sarkastik, suka mengintimidasi, gak menerima pendapat dan mempersulit bawahan.
Karakter pemimpin semacam ini membuat banyak karyawan resign dengan alasan memilih untuk tidak belama-lama hidup dalam stress dan tekanan.
Tapi di sisi lain, ada juga yang memilih bertahan karena beberapa alasan diantaranya:
1. Mereka
percaya bahwa kepemimpinan yang buruk bisa membangun karakter dan menguatkan daya juang
Menerima tindakan yang tidak adil memang akan membuat siapapun geram. Tapi mengeluh dan marah gak akan menyelesaikan masalah.
Ada sedikit orang yang mungkin akan menang mengatasi
ketidakadilan. Tapi percayalah, kamu bisa menjadikannya pelajaran karakter dengan mendapatkan dukungan dari orang-orang terpercaya di sekitarmu.
Dalam lingkungan kerja yang sulit, tanyakanlah pada dirimu
sendiri: Apakah aku sedang belajar? Pertanyaan ini akan memberimu harapan dan
mengubah pola pikirmu. Sehingga kamu bisa belajar dari kesalahan dan melatih
diri setiap hari menjadi lebih baik. Petiklah pelajaran berharga dari situasi
yang kamu hadapi, seperti contoh belajar tentang bagaimana seharusnya menjadi
seorang pemimpin yang baik. Sehingga kamu kelak saat menjadi pemimpin tidak melakukan hal yang sama dengan bawahanmu.
2. Tekanan membantumu untuk beradaptasi dengan rekan kerja yang sulit
Jenis pekerjaan apapun yang kita geluti, kita pasti akan
menghadapi orang-orang dengan karakter yang sulit. Resign tidak akan
menghindarkanmu dari orang-orang seperti itu. Bisa jadi di tempat yang barupun kamu juga akan bertemu dengan tipe bos atau pemimpin yang sama.
Jadi satu-satunya cara untuk tetap bekerja tanpa harus
terusik dengan keberadaan pemimpin yang buruk adalah dengan terus beradaptasi.
Tapi bukan berarti kamu harus menurunkan prinsip atau nilai-nilai baik yang
kamu anut. Sebaliknya, belajarlah untuk berani melakukan kebenaran dan lakukan peranmu semaksimal mungkin.
Dengan hal ini, kamu bisa memetik pelajaran yang sangat berharga bahwa kamu bisa mengubah dirimu menjadi versi yang lebih baik.
Sesulit apapun keadaannya, waktu kamu meresponi situasinya dengan tepat maka hasilnya akan sangat jelas kita alami sendiri.
3. Bos yang buruk akan mendorongmu untuk memperkuat potensimu di tempat kerja
Saat meminta masukan atau saran dari bos rasanya mustahil.
Saat itulah kamu didorong untuk menyelesaikan masalah sendiri dengan belajar mengevaluasi dan mencari cara-cara kreatif lain.
Punya bos yang gak bisa diajak kerja sama juga akan memaksamu
untuk belajar dari rekan-rekan kerja yang lain, mencari ide dari pandangan mereka dan meminta saran jika diperlukan.
4. Mengajarkanmu tentang nilai-nilai kepemimpinan yang benar
Satu-satunya pelajaran berarti yang bisa dipetik dari punya
bos yang buruk adalah tekad untuk menjadi seorang pemimpin yang baik. Karena
pengalaman bersama bos yang buruk membuka pandanganmu bahwa kepemimpinan yang
benar seharusnya bukan seperti itu. Sehingga kamu akan belajar tentang
nilai-nilai kepemimpinan yang benar.
Jika kamu saat ini berada di posisi seperti ini, wajar kalau
kamu memang ingin segera resign dan mengalami
kebebasan. Tapi kamu juga bisa memanfaatkan keadaan ini sebagai peluang untuk
belajar dan bertumbuh. Jangan kaget kalau suatu saat ketika kamu menoleh
kebelakangan, kamu akan mensyukuri pengalaman ini.