Tagar #IndonesiaTerserah jadi topik pembahasan masyarakat. Tagar
ini sendiri muncul setelah dibagikan oleh sejumlah tenaga medis yang tampaknya sudah
gak lagi tahan dengan ketidakpedulian masyarakat terkait pencegahan penyebaran virus Covid-19.
Tagar ini pun akhirnya menjadi viral setelah banyak dibahas oleh warganet. Adapun 3 fakta tentang kemunculan tagar ini diantaranya:
Fakta 1: #IndonesiaTerserah adalah bentuk kekecewaan ke pemerintah
Munculnya tagar #ndonesiaTerserah adalah bentuk protes dan
kekecewaan sebagian masyarakat, khususnya tenaga medis pada aturan pemerintah yang melonggarkan aktivitas di masa-masa pandemi ini.
Salah satu hal yang dianggap paling krusial adalah ketika Bandara
Soekarno –Hatta mengalami penumpukan penumpang dengan tidak mematuhi protocol kesehatan yang sudah ditentukan.
Fakta 2: #IndonesiaTerserah jadi kritik keras terhadap masyarakat
Tagar ini juga dianggap sebagai kritik atas perilaku sebagian
masyarakat yang tidak disiplin dengan protokol pencegahan penyebaran virus
corona. Salah satunya adalah dimana masyarakat masih ditemukan berkerumun di ruang-ruang publik di masa-masa pandemi ini.
Dengan tagar #IndonesiaTerserah, warganet pun mengomentari tindakan pemerintah dan masyarakat saat ini.
"Ini yang bikin kita harus berdamai dengan Corona, karena
banyak yang ga bisa dikasih tahu kalau kita lagi perang dan banyak juga yg tdak mau diajak perang New Normal #indonesiaterserah," tulis akun @yohisoyoh.
“Saat ini slogan yg muncul Indonesia Terserah... Lama lama nanti akan muncul Pemerintah Terserah...!!!” komentar akun @kalijaga113.
Ada juga yang mengaku kecewa karena ternyata masa tinggal di rumah yang dilakukan selama dua bulan terakhir berujung sia-sia.
“Sia-sia rebahanku selama 2 bulan lebih ini. Jika kalian
semua masih keluyuran dan gk menaati peraturan. Jangan salahkan jika herd
imunity diterapkan, karena itu ulah kalian sendiri. INDONESIA TERSERAH.” tulis akun @cepirul.
Baca Juga:
Indonesia Umumkan Ikut Berpartisipasi Dalam Hari Doa Sedunia, Begini Acaranya!
McD Sarinah Resmi Tutup Permanen, Warga Justru Berkumpul Disaat Masa PSBB
Fakta 3: Pemerintah responi dan dorong masyarakat hargai tim medis
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo
menyampaikan bahwa sejak awal pemerintah mendukung penanganan pandemi virus ini dengan memberikan himbauan kepada masyarakat.
Dia menyampaikan bahwa tindakan itu dilakukan sebagai bentuk
dukungan kepada tim medis yang bertugas menangani pasien yang terpapar. Karena itu, dia meminta masyarakat untuk bekerja sama.
“Kalau seandainya masyarakat ada yang terpapar lantas sakit
dirawat di rumah sakit, apalagi dengan jumlah yang banyak dan tempat
perawatannya penuh, maka yang sangat report adalah tenaga dokter, termasuk perawat,” ucap Doni.
Dia juga mengungkapkan bahwa tenaga medis Indonesia yang
terbilang cukup sedikit tidak akan mampu menangani pasien jika jumlahnya terus menerus bertambah.
“Total dokter kita kurang dari 200 ribu orang, dokter paru
1976 orang. Artinya satu dokter paru harus layani sekitar 245 ribu warga negara
Indonesia sehingga apabila kita kehilangan dokter maka ini kerugian yang sangat besar buat bangsa kita,” terangnya.
Seperti diketahui, jumlah pasien yang terpapar Covid-19 di
Indonesia memang terus bertambah. Meski begitu, sepekan belakangan ini
pemerintah tampak mulai melonggarkan beberapa aturan. Sehingga masyarakat mulai
merasa jika kondisi saat ini sudah aman untuk keluar rumah. Sementara tim medis
yang bertugas menilai sikap pemerintah dan kesadaran masyarakat yang lemah ini
justru hanya akan menambah beban tugas yang mereka emban selama menangani para pasien. Belum lagi sikap masyarakat yang acuh
tidak acuh ini juga menimbulkan kekecewaan bagi masyarakat yang masih tetap
memilih untuk tinggal di rumah.
Semua orang pasti setuju kalau kondisi dua bulan belakangan
ini memang gak mudah dijalani. Tapi bagaimanapun cara inilah yang paling efektif
untuk mencegah penularan virus Covid-19 yang lebih besar.