Depresi adalah kondisi dimana seseorang selalu dihantui rasa
bersalah di dalam pikiran. Sehingga menyebabkan semua aspek kehidupannya menjadi rusak dan berantakan.
Di dalam Alkitab, kita bisa membaca tentang kisah orang-orang
yang mengalami saat-saat yang buruk. Entah itu perasaan tidak tenang selama berbulan-bulan dan memasuki ketidaknyamanan hidup.
Intinya mereka merasa berada di gerbang neraka atau di ambang
kematian. Depresi selalu membuat seseorang kuatir dan merasa keadaan tidak akan lebih baik.
Walaupun di Alkitab kata depresi tidak bisa kita temukan,
tapi kita bisa menemukan beberapa sosok yang tampak berada dalam posisi depresi dalam hidupnya.
Mari belajar menghadapi depresi dari 4 sosok ini:
1. Ruth
Rut adalah salah satu sosok yang mengalami depresi atau putus asa.
Masa sulit yang dialami Rut dimulai sejak kematian suaminya (Rut
1: 5). Sejak itu dia mengalami kesulitan secara ekonomi. Setelah itu, dia harus
mendengar ibu mertuanya memutuskan untuk meninggalkan Moab dan kembali ke tanah
kelahirannya. Tanpa suami dan harus meningalkan tanah kelahirannya dengan
seorang wanita tua. Bayangkan betapa berat beban yang dipikul oleh Rut saat itu.
Rut menghadapi keadaan yang sangat menakutkan. Di negeri
asing tanpa suami, dia tak bisa melakukan apa-apa selain menangis dan meratap. Sayangnya, dia memutuskan untuk melayani ibu mertuanya.
Pada akhirnya, Tuhan hadir dan memberikati dia. Dia bahkan bertemu dengan suami keduanya dan mereka hidup sangat bahagia.
Saat dalam keadaan sulit, Rut tidak langsung melihat Tuhan
akan menyediakan hal yang baik baginya. Tapi justru dengan menghadapi dan melewati masa itu dengan setia, dia mendapati hal yang tak terduga di depan.
2. Daud
Kita tahu kalau Daud adalah salah satu tokoh besar Alkitab
yang mengalami depresi yang cukup besar. Dia mengalami masa yang sangat sulit
dalam hidupnya. Dia melarikan diri dari Raja Saul karena ancaman bahwa dirinya akan dibunuh.
Di sebagian besar bagian kitab Mazmur, kita bisa baca
keluhan-keluhan dan keadaan Daud yang sangat putus asa. Dia memakai kata-kata
seperti kewalahan, beban berat, tertunduk, terganggu, masalah dan kematian. Kata-kata menggambarkan bahwa keadaannya tampak sangat mengerikan.
Tapi di beberapa bagian, Daud tetap mengingat bahwa Tuhan itu
adalah sumber harapan. Dari Daud kita belajar bahwa bagaimana kita perlu mengingatkan
diri kita akan janji-janji Tuhan saat dalam keadaan depresi. Walaupun kita merasa
keadaan tidak akan jauh lebih baik, kita bisa meningat bagaimana Tuhan datang di masa lalu dan tidak akan pernah mengecewakan kita.
3. Ayub
Hanya dalam sehari, Ayub kehilangan semua kepunyaannya mulai
dari keluarga, harta benda dan kesehatannya. Sekujur tubuhnya dipenuhi dengan bisul bernanah, dia hanya punya istri dan teman-temannya.
Tapi sayangnya, orang-orang terdekatnya sendiri gak sudi dekat dengan dia.
Dalam kondisi yang merasa terbuang, dia tetap menaruh harapan
di dalam Tuhan. Imannya gak pernah goyah. Walaupun dalam beberapa perikop kita
melihat dia mengungkapkan seluruh keluh kesahnya ke Tuhan, tapi pada akhirnya dia memilih untuk berserah.
Dari Ayub kita belajar bahwa gak semua saran yang kita terima
dari orang lain itu selalu jadi yang terbaik buat kita. Kita harus selalu mengoreksinya sesuai dengan Alkitab.
Kedua, kita juga belajar untuk mengasihi dan memuji Tuhan
dalam kondisi apapun itu. Mudah buat kita untuk memuji Tuhan saat keadaan kita baik-baik saja. Tapi begitu keadaan buruk terjadi, kita malah mengutuki Tuhan.
Dari Ayub kita belajar untuk tidak bergantung pada keadaan. Tapi memilih untuk percaya pada rencana Tuhan.
4. Yesus
Mungkin agak mengejutka bahwa Tuhan sendiri bisa mengalami
depresi (Matius 26: 38). Walaupun Yesus tahu rencana Bapa dan bersedia melakukannya, tapi di sisi lain Dia tetap menghadapi pergumulan.
Walaupun risiko yang harus Dia tanggung amat berat, Yesus tetap memilih untuk melakukan rencana itu.
Dari Yesus kita bisa belajar bahwa percaya kepada Tuhan.
Bahwa saat masa depan kita tampak mengerikan, kita tahu pada akhirnya Tuhan
akan membuat hal yang buruk menjadi baik. Tuhan mampu menghapus air mata kita.
Yesus punya kuasa untuk mengetahui dengan tepat tentang segala sesuatu yang terjadi.
Apa yang bisa kita pelajari dari semua tokoh-tokoh ini?
Sekalipun mereka tidak mengalami depresi dalam pengertian
yang kita kenal sekarang, Alkitab menggambarkan tentang kesukaran yang dialami mereka persis seperti sebuah situasi depresi.
Melalui semua rasa sakit dan kelelahan, mereka memilih untuk memuji Tuhan.
Mereka terus percaya pada rencana Tuhan. Bahkan saat keadaan
mereka tampaknya sangat buruk. Mereka adalah sosok yang setia dalam iman dan memilih
tetap memuji Tuhan, ketika keadaan mendorong untuk melakukan sebaliknya. Kitapun
dituntut untuk melakukan hal serupa.
Ingatlah bahwa keadaan yang seolah membuatmu depresi ini terjadi
untuk mendorong iman kita terus naik. Bukan sebaliknya memilih menyerah dan
mengambil keputusan yang bertolak belakang dari firman Tuhan.