Wabah corona
ini menebarkan kepanikan dan ketakutan di berbagai belahan dunia, termasuk
Amerika Serikat. Namun ada fenomena menyedihkan karena COVID-19 ini juga memicu
rasisme dan tindakan kekerasan kepada orang Asia.
Menurut
survey dari Center for Public Integrity
and Ipsos, dari 10 orang Amerika 3 diantaranya menyalahkan China atau orang China
sebagai penyebab tersebarnya virus corona. Kasus kekerasan dan penganiayaan
terhadap orang Asia pun terus bertambah.
Sepertiga
responden menyatakan bahwa mereka menjadi saksi bagaimana seseorang menyalahkan
orang Asia atas adanya wabah virus corona ini.
Di Texas, seorang remaja pria bernama Jose Gomez menyerang tiga anggota keluarga berdarah Asia, termasuk anak berumur 2 tahun dan 6 tahun ditusuk dengan pisau. Halitu dilakukannya kerana ia berpikir keluarga itu adalah orang China dan menyebarkan virus corona.
Baca juga :
Apa Sih Pandangan Tuhan Soal Rasisme? Baca Ini dan Ubah Penilaianmu Soal Orang Lain…
Suami Meninggal Saat Jalani Isolasi Covid-19, Helena Selvie Berperang Sembuh Karena Tuhan
Di kota New
York seorang wanita Asia berusia 51 tahun diserang oleh 4 remaja putri di
sebuah bus dan dipukul dengan payung hingga lukanya perlu dijahit. Ini adalah
salah satu dari 11 kasus penyerangan terhadap orang Asia Amerika , dan 75 kasus
di seluruh Amerika.
Beberapa
minggu lalu, sebuah lembaga berenama Asian American Christian Collaborative
membuat pernyataan bersama meminta untuk "menghentikan segera retorika
xenophobia, kejahatan rasial, dan kekerasan terhadap rakyat dan komunitas kita."
Direktur
The Gospel Coalition, Julius Kim seorang Amerika berdarah Korea menyatakan
bahwa sikap rasisme ini seperti kanker, yang tidak bisa diobati hanya dengan
memberi obat merah dan memplester lukanya, tapi harus lebih dalam mencari
akarnya serta mengobatinya dengan kemoterapi.
“Kemoterapi
dan radiasi kita adalah berita Injil,” demikian ungkap Kim.
Karena
orang Kristen hanya bisa secara konsisten dan efektif melawan rasisme dengan pekerjaan
Roh Kudus yang mengubahkan. Dan hanya berita Injil yang bisa memberikan motivasi
dan juga tempat untuk memerangi rasisme.
Untuk itu
Kim mengajak orang-orang Kristen sekaranglah waktunya untuk menunjukkan kasih
dan kuasa berita Injil Kristus.
Ia juga
menegaskan bahwa tidak semua orang non-Asia bersikap rasis, masih ada banyak
orang yang mengasihi dan mendukung orang-orang Asia. Untuk itu ia terus menguatkan
agar semua pihak tetap mengarahkan pandangan kepada Yesus di tengah-tengah masa
sulit ini.
Di Amerika Serikat
saat ini 1,18 juta orang dinyatakan positif corona, dan 153 ribu orang yang
sembuh, sedangkan yang meninggal mencapai 68,286 orang. Ditengah kondisi ini,
Presiden Donald Trump mendukung kelompok menentang lockdown dan menuntut untuk
dibukanya kembali aktivitas ekonomi di negeri tersebut.
Mari berdoa terus untuk penanganan COVID-19 di seluruh dunia, agar wabah ini segera tertangani. Berdoa juga agar virus kebencian dan rasisme tidak menyebar dan memperburuk keadaan, serta kiranya Roh Kudus bekerja di tengah-tengah orang percaya sehingga Injil dan kasih Kristus terus diberitakan melalui berbagai media.
#LOVEINACTION : Yuk bantu sesama yang terdampak COVID-19 dengan pemberian sembako, donasi KLIK DISINI