Pendeta Gereja Hillsong New York City (NYC) Carl Lentz dinyatakan
positif terjangkit virus corona atau Covid-19 pada akhir bulan Maret 2020 lalu.
Setelah menjalani perawatan, Lentz menyampaikan kondisinya
mulai membaik. Dia juga tampak mengucapkan syukur atas kondisi saat ini karena percaya bahwa Tuhan akan mengubah situasi ini untuk kebaikan gereja.
Lentz pun menceritakan tentang awal mula dirinya mulai
mengalami gejala umum virus corona. Dia mengaku tubuhnya lemas selama dua hari.
"Kondisi itu terjadi tepat setelah akhir minggu di mana
seluruh situasi, karantina dimulai. Hari itu senin, dan kami baru saja selesai
syuting beberapa hal untuk hari Kamis berikutnya di gereja. Di akhir minggu,
saya merasa tidak enak badan, di hari seninnya saya mulai merasa tubuh saya lemah, saya merasa bahwa itu tidak normal," katanya.
Setelah mengalami kondisi itu selama dua hari, dia pun
memutuskan untuk meminta bantuan beberapa teman untuk membawanya ke rumah sakit.
“Saya tahu ada sesuatu yang terjadi, tapi suhu tubuh saya
tetap, tidak ada demam. Jadi, setelah dua hari merasa seperti ini, saya
menyadari bahwa saya perlu menelepon teman untuk membantu saya. Kami sudah
membentuk tim untuk pergi ke rumah sakit untuk melakukan tes. Tesnya positif, saya menghabiskan dua setengah minggu untuk pemulihan,” terangnya.
Lentz mengaku terlepas dari kondisi itu, dia merasa diberkati
karena bisa melaluinya dengan baik. Sehingga dia bisa merasakan kesakitan yang dialami oleh orang lain dan bisa menghibur mereka yang dinyatakan positif.
“Tuhan sangat baik dan berada di kondisi ini adalah berkat
bagi saya, untuk mendorong orang-orang yang takut atau sedang berjuang atas penyakit itu,” ucapnya.
Dia pun menyampaikan bahwa ada pesan kuat yang seolah Tuhan
taruhkan untuk dia ingin sampaikan di harapan jemaat gereja. Dia pun mengutip Yohanes 16: 33.
“Aku bisa melaluinya dan kata-kata Yesus bagiku artinya: ‘Di
dunia ini kamu akan menderita; tapi kuatkanlah hatimu! Aku telah mengalahkan
dunia.’ Hanya itu yang kita punya sekarang. Inilah yang coba saya sampaikan
kepada jemaat: ‘Kita tidak bisa lari darinya, karena kita dipanggil untuk
menjadi terang, tapi harapan kita ada di dalam Yesus.’ Itu tidak tergantung
pada apakah kamu terjangkit virus atau tidak, dan apakah kamu kehilangan pekerjaan atau tidak,” katanya.
Baca Juga: Carl Lentz: Tugas Gereja adalah Kasihi dan Layani Para Pengungsi
Dia percaya bahwa wabah virus corona ini diijinkan terjadi sebagai momen untuk merenung.
“Ini adalah panggilan untuk memandang kembali kepada iman
kita, dan untuk merenungkan pertanyaan apakah masih ada gereja dengan persekutuan kudus, tetapi hal-hal ini tidak membawa tantangan,” katanya.
Dia menegaskan bahwa wabah virus corona telah membuka kembali pandangannya tentang hubungan dengan Tuhan.
“Apakah (hubungan dengan Tuhan) dibangun di atas apa yang
kita punya atau pada kenyataan bahwa meskipun saya sakit, terinfeksi, meskipun
saya kehilangan pekerjaan penuh waktu saya, meskipun saya tidak mengerti, saya masih percaya bahwa Allah setia?” tegasnya.
Setelah dinyatakan sembuh, Lentz juga mendorong semua orang untuk selalu menjaga diri dengan memakai masker saat bepergian.
“Kami sebagai keluarga telah melakukan yang terbaik untuk
memimpin dengan memberi contoh, tinggal di rumah dan untuk mereka yang
bertanya: tidak apa-apa menghirup udara segar tanpa masker, saat kamu berada
pada jarak yang aman dengan orang lain. Kamu bahkan bisa melepas maskermu,
bermain bola dengan anakmu,” katanya.
Dia pun berharap supaya vaksin untuk virus ini segera
ditemukan. Sehingga semua orang bisa hidup dengan normal kembali. Dia juga
mendorong semua jemaatnya untuk mengambil bagian mereka dalam menghentikan
penyebaran virus Covid-19.