3 Pelajaran yang Bisa Kita Petik Soal Menjadi Istri yang Bijak dari Ester
Sumber: Youtube.com

Marriage / 6 April 2020

Kalangan Sendiri

3 Pelajaran yang Bisa Kita Petik Soal Menjadi Istri yang Bijak dari Ester

Lori Official Writer
6023

Raja Ahasyweros sedang mengadakan pesta megah selama beberapa hari.

Di hari terakhir pesta, dia memanggil Ratu Wasti mengenakan mahkotanya dan berjalan berkeliling supaya semua orang bisa menyaksikan kecantikannya.

Entah apa yang sedang terjadi dengan Ratu Wasti, saat itu dia mentah-mentah menolak perintah sang Raja. Dia menolak dirinya dijadikan tontonan bagi para tamu yang hadir saat itu.

Kita percaya bahwa setiap kata yang tertulis di dalam Alkitab diilhami oleh Allah untuk mengajar kita sesuatu yang bisa kita pelajari hari ini.

Setelah menolak perintah Raja Ahasyweros, kedudukan Ratu Wasti pun segera dicopot. Dia gak lagi jadi ratu.

Akibatnya, raja harus mencari pengganti ratu yang baru dan pintu inilah yang membawa Ester menjadi ratu di kerajaan Persia (baca kitab Ester).

Setelah menjadi ratu, Ester pun belajar banyak hal selama masa persiapan sampai dirinya menjadi seorang istri raja. Ada 3 pelajaran yang bisa dipetik diantaranya:

1. Ego pria itu nyata

Waktu Ratu Wasti tidak mengindahkan perintah Raja Ahasyweros, dia pun jadi berang. Sang raja merasa tidak dihormati karena berani membantah perintahnya di depan tamu-tamu kerajaannya. Pada akhirnya tega memecat Ratu Wasti.

Saat raja butuh ratu baru, sebenarnya Ester tidak terobesi untuk menjadi ratu. Tapi dia mengambil kesempatan itu untuk tujuan lain.

Dan setelah menjadi ratu, Ester pun tak ingin mengulangi kesalahan yang sama seperti Ratu Wasti. Karena itulah sebisa mungkin dia tidak mau membuat sang raja berang atau marah.

Raja Ahasyweros gak ada bedanya dengan laki-laki pada umumnya. Salah satu alasan terbesar pria mencari cinta di tempat lain, meski sudah punya istri, adalah karena mereka gak merasa dihargai di rumah mereka sendiri.

Mereka menginginkan rasa hormat dan gak mau dipermalukan di depan umum. Entah di depan keluarga, teman atau orang lain.

Ratu Wasti sendiri mungkin gak pernah berpikir kalau dirinya akan dengan begitu saja digantikan oleh raja. Mengingat parasnya dan apa yang dia punya begitu menawan.

Tapi kisahnya membuktikan bahwa secantik apapun paras seorang istri, jika sikapnya tidak menghormati suami maka apapun bisa terjadi.

2. Lebih baik jadi seorang istri daripada jadi pengantin wanita

Ester akhirnya dinobatkan sebagai ratu dari semua wanita muda yang melamar posisi itu.

Di hari penobatan tersebut, kita bisa membayangkan kalau raja pasti akan menggelar pesta perayaan besar yang dilengkapi dengan musik, makanan dan minuman. Mirip dengan pernikahan modern namun hanya berbeda satu hal yaitu sebelum jadi ratu, Ester harus menjalani proses pelatihan yang sangat panjang. Selama 12 bulan dia membersihkan diri, menerapkan perawatan kecantikan, dan belajar cara untuk membuat raja terkesan.

Hampir setiap wanita modern memimpikan hari pernikahannya jauh sebelum hal itu terjadi. Setiap wanita akan mulai merencanakan tema, warna, hidangan, undangan dan lagu yang akan diputarkan selama pesta.

Tapi berapa banyak wanita memikirkan tentang apa yang akan terjadi setelah mengatakan ‘Aku Terima’?

Gak ada yang salah dengan merencanakan pesta pernikahan yang sempurna. Tapi jauh lebih penting dari itu adalah bagaimana wanita belajar berkomunikasi dengan baik dengan pasangan, bagaimana cara mengelola keuangan rumah tangga, dan bisa memasak.

Kita hidup di tengah masyarakat yang hanya berpikir tentang bagaimana memiliki pernikahan yang sempurna daripada mempersiapkan diri untuk menjadi seorang istri idaman.


Baca Juga: 

4 Tips Pasangan Ciptakan Rumah Jadi Tempat yang Menyenangkan

Mungkin Tuhan Sedang Pakai Waktu Ini Supaya Kamu Lebih Dekat Dengan Pasanganmu



Untuk tampil jadi sangat cantik di pesta pernikahan itu sangat mudah. Tapi ingatlah apa yang terjadi dengan Ratu Wasti.

Ratu Ester tidak sendiri gak pernah berencana di hari pertamanya datang ke istana hanya untuk memikirkan bagaimana hari pernikahannya. Dia lebih fokus pada memperlengkapi dirinya untuk bisa mendampingi sang raja dalam jangka waktu yang lama.

Dia mengambil waktu untuk mempelajari peranannya sebagai ratu.

Jadi, persiapkanlah dirimu untuk jadi seorang istri sepenting bagaimana kamu mempersiapkan pernikahanmu.

3. Jadi istri itu butuh waktu yang lama

Di jaman dulu, selama 12 bulan setiap wanita harus memurnikan dirinya dan menjalani perawatan kecantikan.

Dan di akhir bulan ke-12, masing-masing wanita akan menghadap raja untuk memberikan kesan yang baik.

Selama 12 bulan pemurnian dan perawatan kecantikan, menurut kita terdengar buang-buang waktu. Tapi seiring dengan itu, kita juga perlu mempercantik diri kita dari bagian dalam baik secara mental maupun spiritual.

Di masa ini, kita gak banyak yang mengajarkan wanita tentang bagaimana seharusnya menjadi seorang istri. Tapi kita bisa belajar dari kisah Ester ini. Dan semoga semua wanita Kristen terbantu dengan kisah ini.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami