Setiap orang pasti punya panggilan yang berbeda-beda dalam
hidupnya. Ada yang ingin fokus di dunia usaha, bidang pendidikan, pemerintahan,
kesehatan, kemanusiaan dan sebagainya. Sayangnya, gak semua orang bisa mencapai
setiap panggilan itu dengan cara yang mulus. Ada saja yang justru harus bekerja
di bidang pendidikan meskipun merasa jauh di dalam hati ingin sekali bekerja di bidang kemanusiaan.
Lalu mulai timbul pertanyaan di dalam dirimu apakah pekerjaan
yang kamu kerjakan sekarang benar-benar dari Tuhan dan bagian dari panggilanmu?
Saat sedang berada di tengah keraguan ini, yakinkanlah dirimu
kalau Tuhan bahkan memakaimu di tengah pekerjaan yang kamu kerjakan untuk suatu
tujuan. Tapi kalau ternyata kamu mendapati dirimu bekerja hanya untuk mencari uang saja, maka jawabannya itu bukan panggilanmu.
Mari renungkan cerita tiga tukang batu ini. Ketiga tukang
batu lalu ditanyai satu pertanyaan yang sama, ‘Apa yang sedang kamu lakukan?" Mereka pun menjawab dengan jawaban yang berbeda.
Tukang batu pertama menjawab, "Aku sedang meletakkan batu
bata.” Yang kedua melanjutkan, “Aku sedang membangun sebuah gereja.” Dan tukang batu ketiga menjawab, “Aku sedang membangun rumah Tuhan.”
Ketiga jawaban ini jelas berbeda, yang pertama menunjukkan bahwa
dia sedang bekerja. Tukang batu kedua menunjukkan kalau dia punya karir dan yang ketiga punya panggilan.
Dari kisah ini, kita bisa menyimpulkan bahwa masalahnya bukan apa yang kita lakukan. Tapi apa tujuan kita melakukannya.
Jadi, gimana caranya kamu bisa menemukan panggilanmu tanpa harus meninggalkan pekerjaanmu saat ini?
1. Lakukan pekerjaanmu hanya untuk menyenangkan hati Tuhan
“…jika
engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.” (1 Korintus 10: 31)
Ada banyak dari kita yang mungkin merasa kalau pekerjaan yang
saat ini kita lakukan sama sekali gak berdampak apa-apa. Sekali lagi ingat,
bukan soal apa pekerjaanmu tapi apa tujuanmu mengerjakannya. Jika tujuannya adalah untuk memuliakan Tuhan maka teruslah mengerjakannya.
Tuhan menghargai pekerjaan kecil sekalipun jika itu dilakukan dengan tujuan yang benar.
2. Bagi waktumu untuk melakukan panggilanmu yang lain
Mungkin kamu orang yang hobi menulis atau bertukang. Tapi kenyataannya
kamu setiap hari bekerja sebagai pekerja bank. Satu-satunya cara untuk
menyeimbangkan antara dua hal ini adalah bagaimana kamu membagi waktumu antara bekerja di bank dan melakukan hobi menulis atau bertukangmu.
Jadi, kamu gak harus meninggalkan pekerjaanmu di bank hanya untuk mengerjakan hobi bukan?
Baca Juga:
Kamu Diciptakan Sesuai Dengan Panggilanmu yang Unik, Cari Tahu Lewat Hal Ini!
Martir Panggilan Atau Pilihan? #kataAlkitab Bareng Ps. Thomas Endang
3. Pakai pekerjaanmu untuk melayani orang lain
Setiap panggilan bersifat mulai. Dalam artian, kita mengerjakannya
bukan untuk tujuan pribadi tapi untuk orang lain. Dan hal ini bisa kamu lakukan sekaligus melalui pekerjaanmu saat ini.
Memang di satu sisi kamu bekerja untuk mendapat uang demi
memenuhi kebutuhanmu. Tapi di sisi lain kamu bisa memakai pekerjaanmu untuk melayani
orang lain. Misalnya, kamu bekerja sebagai pegawai negeri di kantor imigrasi. Artinya
kamu bekerja untuk melayani kebutuhan orang lain. Jadi, berikanlah pelayanan
yang terbaik kepada setiap orang sehingga mereka bisa terbantu dalam mengatasi
masalahnya.
Hal sederhana yang kamu lakukan begitu berarti buat Tuhan.
Karena itu, jangan pernah meragukan apa yang sedang kamu lakukan saat ini. Tapi
ubahkan tujuanmu dalam melakukan pekerjaan tersebut.