Penyebaran virus corona menjadi semakin heboh setelah puluhan orang dinyatakan meninggal akibat virus ini.
Untuk menangani kasus ini, pemerintah China dan negara internasional
sendiri mulai mengambil beberapa kebijakan untuk mencegah penyebaran virus tersebut lebih luas.
Sebagai negara terjangkit, tentu saja kondisi ini banyak berdampak terhadap berbagai aspek, salah satunya ke bisnis.
Ada 4 bidang bisnis yang secara langsung terdampak oleh virus ini, diantaranya:
1. Bisnis Pariwisata Anjlok
Setelah kabar merebaknya virus corona, pemerintah di berbagai negara segera mengeluarkan larangan penerbangan dari dank e China.
Beberapa diantaranya adalah Korea Selatan, Korea Utara dan Amerika.
Korea Selatan sendiri telah membuat kebijakan membatalkan jadwal peluncuran rute
baru langsung ke kota Wuhan, China. Sementara Korea Utara telah melarang turis asing memasuki negaranya demi mencegah penyebaran virus.
Kondisi ini tentu saja berdampak buruk bagi bisnis pariwisata
di berbagai negara. Pasalnya, pariwisata bisa dibilang adalah sumber penghasilan yang paling stabil di bandingkan dengan bisnis lainnya.
2. Harga Minyak Turun
Penghentian beberapa rute penerbangan ke China bisa sangat berdampak pada harga minyak.
Wabah virus corona diperkirakan bisa menurunkan harga minyak mentah sekitar 3 dolar per barel.
Sampai hari ini, permintaan bahan bakar jet turun 170.000 barel per hari, dengan permintaan keseluruhan menurun 260.000 barel per hari.
Baca Juga: Kesuksesan Akan Selalu Meninggalkan Jejaknya, Ini 9 Diantaranya…
3. Proses Perdagangan Internasional Terancam
Proses perdagangan Internasional China bisa dibilang akan
sangat terancam. Karena jalur perdagangannya bisa jadi celah bagi penyebaran virus
corona. Karena ini kemungkinan proses dagang atau import barang dari negara tirai bambu ini bisa ditunda sementara waktu sampai keadaan dinyatakan sudah membaik.
Selama virus ini masih terus mewabah, bisa dipastikan produksi barang di China akan mengalami banyak kendala.
4. Toko-toko Banyak yang Tutup
Salah satu aktivitas bisnis yang berdampak langsung akibat virus corona adalah bisnis pertokoan dan franchise.
Seperti dikutip dari Bloomberg.com,
bisnis makanan dan minuman asal Amerika, McDonald’s dan Starbucks memilih untuk
menutup gerainya di lima kota di China seperti Wuhan, Huanggang, Qianjiang dan Xiantao sejak Jumat, 24 Januari 2020 pekan lalu.
Mereka terpaksa menutup sementara gerai untuk mencegah penyebaran virus kepada karyawan dan juga masyarakat.
McDonald’s sendiri bahkan membuat aturan baru supaya karyawan
yang mengadapi gejala demam dan flu akan dipulangkan. Mereka juga diwajibkan mengenakan masker dan mencuci tangan atau memakai disinfektan yang ada.
Kedua belah pihak sendiri belum tahu kapan tokonya akan kembali dibuka.
Senada dengan itu, berbagai aktivitas perdagangan di China pastinya
juga menghadapi keresahan yang sama. Apalagi bagi pedagang minuman dan makanan
siap saji.
Sampai hari ini, tingkat penjangkitan virus corona dikabarkan
semakin meningkat. Ini mungkin adalah masa-masa yang sulit bagi proses ekonomi China,
yang pastinya juga berdampak secara global. Apalagi kita tahu China adalah negara
perdagangan terbesar kedua yang bersaing ketat dengan Amerika.