The Price Is Right adalah sebuah program tayangan permainan televisi yang disebut juga Plinko.
Dalam permainan ini peserta akan berlomba untuk mendapatkan hadiah
senilai 10.000 dolar. Tapi dengan syarat, mereka harus berlomba untuk memilih
beberapa benda yang ditaruh di sebuah papan yang label harga masing-masing ditutupi.
Peserta pun harus memilih barang yang membawanya mendapatkan hadiah
utama. Kalau ternyata peserta memilih barang dengan harga yang salah, besar
kemungkinan dia tidak akan bisa mendapatkan hadiah utama. Karena itulah, peserta harus benar-benar memilih dengan ketepatan.
Poin dari permainan ini adalah bahwa daam perjalanan hidup, kita
juga perlu cermat dan bijak dalam penjalani hari-hari kita. Karena waktu kita salah memilih apa yang kita lakukan, rencana kita bisa jadi berantakan.
Renungkan sejenak bagaimana cara Tuhan bekerja dalam hidup
kita. Dia memberitahu kita untuk selalu memfokuskan pandangan kita kepada hadiah. Tapi pada kenyataannya, Tuhan suka membawa kita ke jalan yang memutar.
Seperti perjalanan hidup Yusuf, misalnya. Kalau Yusuf mencoba
untuk mengalihkan pandangannya dari hadiah, ceritanya mungkin akan sangat berbeda.
Saudara-saudaranya menjual dia sebagai budak. Dia juga dituduh menggoda istri tuannya dan dia harus mendekam di penjara karena ketidakadilan yang dia dapatkan.
Tapi dalam setiap perjalanannya, Yusuf terus percaya kepada Tuhan. Sampai pada akhirnya, Tuhan sendiri memakai kejahatan yang dialami Yusuf untuk mengangkatnya menjadi salah satu orang terhormat di tanah Mesir.
Baca Juga: Mau Jadi Sang Penakluk Dalam Iman? 10 Hal Ini yang Kamu Butuhkan…
Dan saat dia punya kesempatan untuk balas dendam kepada saudara-saudaranya, Yusuf malah memilih untuk mengasihi mereka.
“Memang
kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah
mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi
sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.” (Kejadian 50: 20)
Tuhan mengijinkan penderitaan dalam hidup Yusuf untuk mendatangkan
kebaikan. Tuhan tidak bermaksud membiarkan Yusuf menderita. Tapi Dia memakainya
untuk menunjukkan bahwa saat seseorang menghadapi penderitaan dan memilih untuk
mengandalkan Tuhan dalam menghadapinya, maka Dia akan membalikkan keadaan. Sama seperti yang dialami oleh Yusuf.
Gak peduli apa yang terjadi di sepanjang jalan, kalau kita tetap
mengandalkan Tuhan, maka hasilnya akan selalu sesuai dengan yang kita harapkan.
Karena itulah, kita perlu mencari Tuhan dalam setiap aspek hidup
kita. Dengan itulah Dia akan berkenan untuk menuntun kita kepada kehendak-Nya yang
lebih besar dari yang kita pikirkan. Jadi, waktu kamu mengalami penderitaan,
jangan berkecil hari. Tetaplah mengarahkan pandanganmu kepada hadiah yang sudah
menanti di depan.