Baik pria dan wanita menganggap pernikahan adalah akhir dari kehidupannya sebagai pribadi bebas.
Hal inilah yang ternyata juga dialami oleh sebagian besar kaum
pria. Kadang pria berpikir yang menikah itu adalah perjalanan yang sulit. Kadang
mereka juga percaya bahwa hal-hal kecil dalam rumah tangga, seperti salah
menaruh kaos kaki pun bisa jadi penyebab konflik rumah tangga. Ya, nyatanya kehidupan
pernikahan memang sulit. Secara diam-diam pria pun banyak yang mulai merasa cemas dengan 5 hal ini setelah menikah:
1. Merasa akan jadi pribadi yang gak mampu mengatasi masalah
Kita menjalani sebagian besar hidup untuk mencapai apa yang
kita inginkan. Apapun bisa dicapai kalau kita bekerja cukup keras. Sikap ini
bisa membuatmu lulus sekolah dan mencapai posisi yang baik dalam karir. Tapi tidak dalam pernikahan.
Karena itulah, pria yang lebih suka bekerja keras untuk
mencapai tujuannya akan mulai frustrasi karena sekeras apapun dia berusaha, masalah dalam pernikahan tidak akan bisa lebih baik.
Pria adalah pribadi yang gak terbiasa dengan kegagalan.
Karena itulah penting untuk menghilangkan pemikiran ‘tidak mampu’ ini dengan
menjalani konseling pra-nikah. Sehingga saat konflik rumah tangga muncul, pria gak harus bekerja keras untuk menyelesaikannya.
Sementara istri bisa membantu suami mereka bukan dengan mengabaikan
kesalahannya. Tapi fokus dengan solusi yang bisa untuk menyelesaikan masalah. Istri
perlu memperhatikan tindakan dan perkataan sehingga suami gak menganggap dirinya sebagai pribadi yang gagal.
2. Takut kalah dari istri
Beberapa penelitian menunjukkan kalau daya saing adalah perilaku
yang bisa dipelajari. Di tengah masyarakat, pria dilatih untuk jadi pribadi yang
kompetitif. Daya saing yang dipelajari ini tidak buruk, tapi sama sekali gak membantu dalam menjalani pernikahan.
Pria mulai merasa cemas waktu tahu kalau istrinya jauh lebih darinya, baik dari tingkat penghasilan, jabatan dan peranan.
Untuk mengatasi kecemasan ini, pria harus memahami kalau pernikahan adalah tempat dimana suami istri memiliki rasa saling memiliki dan menjadi satu dalam segala hal. Gak ada istilah persaingan yang berlaku di dalam pernikahan.
Baca Juga:
Percayalah! Sering Lakukan 5 Hal Baru Ini Bikin Pernikahanmu Lebih Berkualitas
Demi Dapatkan Pernikahan Berkualitas, 5 Kebiasaan Ini Perlu Kamu Basmi
3. Takut akan komitmen
Percaya atau tidak, pria takut dengan komitmen. Setelah
menikah, seiring dengan hilangnya kebebasan yang mereka punya, para pria berpikir
kalau menikah hanyalah akan menuntut mereka untuk jadi pribadi yang hanya loyal kepada pasangan dan pernikahannya.
Sayangnya, komitmen tak selalu semengerikan itu. Sama seperti
pria, komitmen juga berlaku bagi para wanita. Tapi bukan berarti komitmen dalam
hal ini adalah sesuatu yang mengerikan dan membuat pria harus jadi seseorang
yang berada dalam penjara seumur hidupnya. Komitmen justru adalah hal yang membantu pasangan suami istri untuk tumbuh semakin dewasa.
4. Pernikahan hanya akan mengubah segalanya
Salah satu kecemasan pria setelah menikah adalah saat segala
aspek kehidupannya berubah. Waktunya, uangnya dan tanggung jawabnya semua akan berubah total setelah menikah dan punya anak.
Istri dan anak adalah tanggung jawab besar yang harus jadi prioritas. Dan bagi pria, menjalani peran ini hanya akan mengubah hidupnya.
5. Gengsi mengakui kelemahan kepada pasangan
Apa kamu adalah salah satunya?
Ada saja pria yang merasa gengsi mengakui kelemahannya kepada
pasangan. Alasannya karena tak ingin dianggap pria yang tak bisa diandalkan dan direndahkan karena kelemahannya.
Sayangnya, kecemasan ini hanyalah membuat pria jadi suami yang
naif. Pernikahan sepatutnya dibangun dengan dasar saling terbuka dan saling
menerima. Karena itulah penting bagi suami dan istri untuk terbuka dan sama-sama
menerima siapa diri mereka sebenarnya.
Pernikahan ini memang sulit. Gak ada yang akan bebas dari masalah.
Itu sebabnya, bagi pasangan yang baru menikah kuncinya adalah mengantisipasi masalah-masalah
ini dan bersiaplah untuk saling terbuka. Ingat kalau pernikahan bukan akhir dari
sebuah perjalanan, itu adalah hadiah terbaik dari Tuhan yang harus kita rawat, upayakan
dan jaga supaya terus bertumbuh dan menghasilkan buah berkat bagi pasangan lain.