Para pemimpin Kristen di Amerika Serikat mengajak 1 juta orang
untuk ikut berpuasa dan berdoa untuk kebangkitan kerohanian di awal tahun 2020 ini.
Terutama anak-anak muda, mereka semua diajak mengikuti kegerakan yang diberi nama puasa "Roaring Twenties."
Puasa Roaring Twenties ini bertujuan untuk agar harapan
kebangkitkan rohani besar terjadi di Amerika dan di negara-negara lain di
seluruh dunia, mengingat perpecahan yang pahit dan kekacauan politik yang sedang terjadi.
Dalam sebuah wawancara yang dilakukan oleh The Christian Post,
seorang pendeta dari Gereja wilayah Kansas
City di Pleasent Ridge dan mantan wakil presiden kedua Southern Baptist
Convention, Malachi O'Brien mengenang pengalamannya dengan pendiri Think Enternity
dan Penginjil Matt Brown bahwa ketika mereka menghadiri pertemuan dengan para
pemimpin anak muda pada bulan Juni 2019, disana Louie Giglio membagikan apa
yang sedang Tuhan lakukan di bumi ini pada dekade mendatang yakni berbicara tahun ini, 2020.
"Saya baru saja mulai memikirkan hal itu dengan
sungguh-sungguh, bahwa ada sebuah korelasi secara langsung dari tahun 1920-an
hingga tahun 2020-an. Ada banyak hal secara politis, spiritual dan ekonomi yang
terjadi. Dekade ini dimulai dengan satu cara dan berakhir dengan cara yang sangat berbeda," kenang O'Brien.
Mengenai memanggil satu juta orang untuk berdoa dan berpuasa di awal dekade 2020 ini, O'Brien mengaku bahwa Tuhan menaruh kerinduan itu di hatinya.
Jadi, pada tahun 1995 ternyata pendiri Campus Crusade
mengeluarkan seruan agar semua pemimpin
berpuasa dan berdoa untuk kebangkitan rphani.
Para pemimpin rohani terkenal seperti Ronnie Floyd, Jerry Falwell, Steve
Gaines, Lou Engle, John Piper dan banyak lainnya juga bergabung dalam kegerakan doa dan puasa untuk kebangunan rohani tersebut.
Setelah itu, pada tahun 1990-an akhir, dua gerakan doa selama
24 jam dalam 7 hari secara global baru diluncurkan. Satu terletak di Inggris dan satunya di Amerika Serikat.
"Saya percaya bahwa Tuhan ingin memberi tanda kepada
generasi baru, mereka akan diberi tanda haus dan lapar secara rohani bahwa
mereka nggak akan bisa tenang dengan apa yang sudah kita lakukan dalam pertemuan (doa dan puasa)
di staduion besar, tetapi biarkan mereka mengalami tanda-tanda itu bahwa itu
bukan kekuatan siapapun melainkan karena Roh-Nya. Dan untuk mengetahui sesuatu sedang terjadi
maka kita harus benar-benar menguduskan diri kita dan berpuasa serta berdoa."
Ada banyak pemimpin yang bergabung, salah satunya Jentezen
Franklin dari gereja Free Chapel di Gainesville Georgia juga ikut berpuasa bersama di setiap Januari dan ikut hadir untuk mendukung inisiatif ini.
Menurut O'Brien, ketika mereka mengajukan dan menceritakan
rencana untuk puasa Roaing Twenties ini dengan cepat, yang lain (para pemimpin) sangat antusias dan merasakan panggilan yang sama dari Roh Kudus.
Dilansir dari Christian Post,
direktur misi digital Think Eternity, Jon Groves berharap, kegerakan ini akan menjadi sejarah selama beberapa generasi mendatang.
"Doa saya agar ini nggak cuma berakhir di bulan Januari,
tetapi biarlah riaknya akan terlihat dan gemuruh akan terdengar selama beberapa
generasi mendatang, kebangkitan besar berikutnya terjadi. Dan seperti gelombang
akan dimulai di antara siswa, dan kami menargetkan anak-anak muda dalam gerakan
ini juga. Seperti Yesus memilih 12 murid remaja untuk membalikkan dunia. Jika
Yesus bisa melakukannya hanya dengan 12 murid, bayangkan apa yang akan Dia
lakukan dengan 1 juta anak muda yang dikuduskan untuk tujuan Kristus," kata Groves.
Sangat luar biasa ya. Buat kamu yang merasa digerakkan, mari
ikut ambil bagian untuk berdoa dan berpuasa untuk kebangkitan rohanimu, keluargamu dan semua orang-orang disekitarmu bahkan generasi ini.
Mari berdoa, kegerakan hebat seperti ini terjadi di Indonesia sehingga kebangkitan rohani terjadi dan nama Yesus dipermuliakan di bangsa Indonesia, atas kepemimpinan di Indonesia dan masyarakat Indonesia.
Sumber : cbn/ jawaban