Warga berlarian menyelamatkan diri saat gempa berkekuatan 7.1 magnitudo melanda tanah Maluku pada Kamis, 14 November 2019 malam.
Akibat gempa itu setidaknya 15 rumah warga dan 3 gereja di Pulau Batang Dua, Maluku Utara rusak parah.
Adapun ketiga gereja tersebut yaitu GPDI Eklesia, GPM Jemaat Efata dan GKPMI vila Bido.
Baca Juga:
Bukit Masbait, Bukti Hidupnya Toleransi Solid di Tengah Masyarakat Maluku
Akibat Gempa Maluku, 40 Gedung Gereja Alami Kerusakan
Sementara di Manado, Sulawesi Utara warga juga masih merasakan
gempa susulan hingga Jumat, 15 November 2019. Takut tertimpa reruntuhan gedung,
wargapun berhamburan keluar rumah. Sebagian lainnya memilih mengungsi di gedung gereja guna mengantisipasi jika tsunami terjadi sewaktu-waktu.
Gereja Philia jadi tempat pengungsian sementara warga karena letaknya yang cukup tinggi.
"Meskipun tidak berpotensi tsunami, saya tetap keluar
karena takut tertimpa bangunan di rumah. Gereja itu digunakan untuk evakuasi karena letaknya cukup tinggi," kata Meli warga Kalasey, Minahasa.
Terkait kepanikan warga, Wali Kota Manado, Dr. Ir. Godbless
Sofcar Vicky Lumentut SH MSi DEA menghimbau warga Manado untuk tetap tenang dan
waspada. Dia juga meminta supaya warga mengikuti perkembangan terkini dari BKMG dana kun resmi pemerintah.
“Jangan percaya berita-berita hoax yang beredar dikalangan
masyarakat. Torang tidak sendiri. Tuhan bersama kita,” ucapnya.
Yuk dukung saudara kita di Maluku dan Manado untuk tetap aman
dan terlindung dari gempa yang belakangan ini masih terus terjadi. Mari ambil waktu
berdoa untuk perlindungan dan keamanan para pengungsi.