Hadiri Sidang Raya XVII PGI, Ini Pesan Menteri Luhut Untuk Gereja-gereja di Indonesia
Sumber: IMAGO

Nasional / 11 November 2019

Kalangan Sendiri

Hadiri Sidang Raya XVII PGI, Ini Pesan Menteri Luhut Untuk Gereja-gereja di Indonesia

Lori Official Writer
3768

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan rupanya memenuhi janjinya untuk hadir Sidang Raya XVII Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) di hari kedua, Sabtu (9/11) kemarin.

Dalam sidang tersebut, Luhut menyampaikan materi yang sudah dipersiapkannya terkait Situasi Negara Saat Ini dan Peran Gereja. Dia memaparkan bagaimana perang ekonomi Amerika dan China saat ini berdampak secara global. Karena itu, penting untuk melakukan antisipasi dengan pemanfaatan teknologi yang berkembang saat ini.

Setelah menyampaikan soal tiga fokus pemerintah yaitu pendidikan, peningkatan infrastruktur dan reformasi perizinan birokrasi. Menteri Luhut dengan blak-blakan mengingatkan para pemimpin gereja untuk turut terlibat secara nyata. Salah satunya adalah bagaimana pemimpin gereja meningkatkan skill dalam hal teknologi.

“Untuk pengembangan SDM kita perlu mendorong anak-anak Indonesia untuk sekolah. Kita akan salah yang tua-tua ini, jika tidak memberikan kesempatan bagi anak-anak kita untuk sekolah, misalkan untuk anak-anak Papua dan Maluku. Di samping itu untuk para Pendeta agar memperbaiki dirinya, jangan Cuma khotbah panjang-panjang tapi tidak tahu teknologi. Karena jemaat saat ini banyak yang muda-muda yang paham sekali dengan teknologi,” ucap Luhut, seperti dikutip Pgi.or.id.

Baca Juga:

Tanya Kontribusi Gereja Buat Bangsa, Menko Luhut Panjaitan: Jangan Cuma Bicara Jerusalem & Haleluya!

Karena Hal Ini, Menteri Luhut Desak Gereja HKBP Aktif Khotbahkan Soal Pertanian

Dia menegaskan, peningkatan SDM juga harus terjadi dalam lingkup gereja. Sehingga semua warga negara Indonesia bisa secara merata menguasai teknologi.

“Orang-orang harus siap menerima. China adalah contoh negara yang siap padahal mereka tidak beragama tapi penduduknya sejahtera. Sementara kita yang beragama, berantem saja dan akhirnya perekomonian kita jauh tertinggal. Jika seperti ini, di mana Allah itu? Orang China yang komunis bisa sejahtera sementara orang yang beragama justru tidak sejahtera?” jelasnya.

Karena itu, Luhut berpesan supaya gereja bisa menyampaikan kepada semua jemaatnya untuk hidup dalam persatuan, terus mengasah skill dan meningkatkan SDM lewat pelatihan-pelatihan dan pendidikan. Dia mengaku bahwa kemajuan industri saat ini menuntut semua orang bisa menguasai teknologi untuk melakukan semua hal.

“Seusia saya yang 70 tahun ini, saya hanya melakukan semua ini untuk kemuliaan Tuhan seperti dalam 1 Korintus 10 ayat 3, lakukanlah semuanya untuk kemuliaan Allah,” tutup Luhut.

Dalam hal ini, Menteri Luhut berharap supaya gereja dan para pemimpin gereja sederap selangkah bersama dengan pemerintah dalam mewujudkan SDM yang unggul sebagaimana visi pemerintahan saat ini. Dan untuk mewujudkan hal itu, para pemimpin gereja perlu mengupgrade diri dalam hal teknologi.

Sebagai informasi, Menteri Luhut datang menghadiri sidang bersama rombongan dari staf Khusus Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, diantaranya Lambock V.N, Sitorus, Fred S. L, Hotmangaraja Panjaitan dan Hinsa Siburian. Mereka secara khusus disambut oleh Bupati Sumba Timur, Gidion Mbilijora setiba di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur.

Sumber : Pgi.or.id | Tribunnews.com
Halaman :
1

Ikuti Kami