Seorang anak gak akan pernah tahu identitasnya kalau dia gak dididik untuk mengenali dirinya di rumah.
Anak bisa sangat mudah kehilangan identitas dirinya saat
berada di luar rumah. Anak bisa saja kehilangan identitas yang sebenarnya karena
ucapan atau tindakan yang dia terima di luar rumah. Seperti saat diejek, dikata-kata bodoh, jelek, gak berharga, tolol, dan ucapan-ucapan buruk lainnya.
Saat anak mulai mempercayai hal itu, saat itulah mereka akan mulai membenci dirinya dan berubah jadi pribadi yang sama dengan dunia.
Dalam Yehezkiel 16 dikisahkan tentang umat Tuhan di Yerusalem
yang hidup bertentangan dengan kehendak Tuhan. Saat itu Yerusalem bagaimana seorang
anak yang kehilangan identitasnya. Karena itulah Tuhan menegur dan menyampaikan tentang identitas aslinya.
“Asalmu dan
kelahiranmu ialah dari tanah Kanaan; ayahmu ialah orang Amori dan ibumu orang
Heti. Kelahiranmu begini: Waktu engkau dilahirkan, pusatmu tidak dipotong dan
engkau tidak dibasuh dengan air supaya bersih; juga dengan garampun engkau
tidak digosok atau dibedungi dengan lampin. Tidak seorangpun merasa sayang
kepadamu sehingga diperbuatnya hal-hal itu kepadamu dari rasa belas kasihan;
malahan engkau dibuang ke ladang, oleh karena orang pandang enteng kepadamu
pada hari lahirmu. Maka Aku lalu dari situ dan Kulihat engkau menendang-nendang
dengan kakimu sambil berlumuran darah dan Aku berkata kepadamu dalam keadaan
berlumuran darah itu: Engkau harus hidup dan jadilah besar seperti
tumbuh-tumbuhan di ladang! Engkau menjadi besar dan sudah cukup umur, bahkan
sudah sampai pada masa mudamu. Maka buah dadamu sudah montok, rambutmu sudah tumbuh, tetapi engkau dalam keadaan telanjang bugil.” (Yehezkiel 16: 3-7)
Sama seperti yang dilakukan Tuhan terhadap umat Yerusalem, orangtua juga bisa membangun identitas anak melalui 3 hal ini:
1. Sampaikan Keunikan Anak
Sampaikanlah kebanggaan atas anak.
Sampaikan hal unik yang anak miliki dalam dirinya dan dorong mereka untuk memakai karunia yang sudah Tuhan berikan.
2. Ajarkan anak kalau tak ada manusia yang sempurna
Kadang orangtua harus membiarkan anak mencoba menjadi dirinya sendiri. Sampai dia menemukan identitasnya sendiri di dalam Kristus. Mereka bisa saja mencoba beragam hal. Di satu sisi anak bisa gagal dan di sisi lain dia bisa berhasil. Tak perlu kuatir. Kegagalan mereka hanya akan jadi anak tangga menuju kesuksesan yang akan datang.
Baca Juga:
Begini Cara Jawab Pertanyaan Nyeleneh Anak yang Bikin Orangtua Terdiam
Gak Kayak Biasanya, 5 Tanda Anak Lagi Tutupi Masalahnya Sendirian
3. Arahkan anak kembali ke Tuhan
Ingatkan bahwa anak adalah karya buatan Tuhan. Karena itu penting untuk tahu siapa dirinya di dalam Tuhan.
Memberitahu identitas anak di dalam Tuhan gak semudah hanya
menyampaikannya saja. Tapi menjadi tugas orangtua untuk membuat anak percaya. Kepercayaan inilah yang membantunya bertumbuh dalam apa kata Tuhan, bukan manusia.
Sampaikanlah beberapa bagian ayat ini ke anak:
Anak-anak kita adalah warisan yang harus kita jaga. Jangan
sampai dunia membohongi mereka dengan ucapan-ucapan kosongnya.