Hari-hari ini kita hidup di mana komitmen sudah tak lagi
dihargai. Baik itu dalam pernikahan atau iman dalam Yesus. Ketika kita
mengalami kesulitan dalam hidup ini, kita selalu menyerah. Jika kita nggak menikmati sesuatu, dengan mudah mencari yang lain.
Tapi bagaimana pun, kita seharusnya nggak mengikuti pandangan
dunia. Karena Tuhan memberi tahu kita dalam Roma 12:2, bahwa kita seharusnya
nggak menjadi serupa dengan dunia ini, tapi kita harus berubah oleh pembaharuan
pikiran kita. Nah, satu-satunya cara yang terbaik yang bisa kita lakukan adalah memenuhi diri kita dengan Firman Tuhan.
Apakah Tuhan baik-baik saja dengan apa yang kita lakukan atau
tidak? Mungkin jika kita melihat apa yang Tuhan katakan tentang komitmen, maka kita akan mendapatkan jawabannya.
Yuk, kita lihat beberapa contoh dalam Alkitab dibawah ini :
1. Tuhan memenuhi janjiNya melalui Abraham
Dalam Kejadian 17:5, Allah berjanji bahwa Ia akan menjadikan
Abraham sebagai bapak semua bangsa. Abraham berjuang mempercayai hal ini karena itu dia memandang segala sesuatu sebagaimana adanya.
Dia dan Sarah sudah melawati masa-masa melahirkan anak. Tapi
meksipun Abraham tetap meragukan apa yang dikatakan Tuhan, dan akhirnya mengambil alih sendiri, Tuhan tetap memenuhi janjiNya.
Tuhan memberikan rahmatNya kepada Abraham. Apapun itu kondisinya.
2. Yusuf tetap setia kepada Tuhan
Dalam kehidupan Yusuf di Kejadian 37-47, kita bisa melihat
bagaimana dia dianiaya berulang kali. Yusuf dilempar ke lubang oleh saudara-suadaranya
kemudian dibiarkan mati. Lalu dia juga dituduh oleh istrinya dan dijebloskan ke penjara.
Tahun demi tahun, Yusuf menghabiskan hari-harinya dibalik
jeruji besi , tapi meskipun demikian dia tetap baik dan Tuhan mengjhormatinya.
Kita melihat kesabaran Yusuf, ketika dia menafsirkan mimpi-mimpi Firaun dan dilepaskan dari penjara, dan meski demikian dia tetap baik.
Hingga akhirnya Yusuf berhadapan muka dengan keluarganya yang
sudah memperlakukannya dengan buruk, dan dia tidak membalas sama sekali. Dia memutuskan memberikan pengampunan dan kasih karunia.
Yusuf nggak pernah meninggalkan Yesus, dia nggak berhenti mencintai Tuhan atau kepahitan. Hingga akhirnya Tuhan mengerjakan semua hal yang baik dalam hidup Yusuf.
BACA JUGA : Artis Korea Bunuh Diri Gegara Depresi? Yuk, Kenali 5 Tanda Depresi Sebelum Terlambat!
3. Daud percaya kepada Tuhan
Ketika tak seorangpun yang berani melawan Flistin yaitu
Goliat, David memutuskan maju ke depan ( 1 Samuel 17:34-40). Ketika Saul ingin
mengenakan pakaian perang tradisional kepada Daud untuk menghadapi Goliat, Daud
menolak. Daud tidak percaya kepada kekuatannya sendiri, dia percaya kepada
Tuhan - Tuhan yang sama yang menolong Daud ketika dia bertarung melawan singa dan beruang. Daud terus menerus mengingat kekuatan Tuhan dan kesetiaanNya.
Daud sabar dalam pertempurannya dengan Goliat, sekalipun dia
nggak sempurna sampai akhir hidupnya. Tapi dia tetap dengan tegas dan patuh kepada Tuhan.
Dalam 1 Korintus 15:58, Paulus mendesak kita : "Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia."
Mintalah langkah-langkah selanjtukan kepada Tuhan dan
percayailah suaraNya dan janjiNya yang pasti. Tetaplah berada di jalurNya, Roh
Kudus akan membimbing kamu bahkan jika kamu melepaskan sesuatu, jangan pernah
berhenti, melainkan berdiam dirilah dalam doa bersama Tuhan.