Tahukah kamu kalau
menyembunyikan hutang dan hal keuangan dalam pernikahan itu sama seperti
perselingkuhan? Ya, banyak pernikahan rusak dan bahkan bercerai karena masalah hutang dan tidak terbuka tentang keuangan di antara suami-isteri.
Berdasarkan data dari 2015-2018
di Mahkamah Agung, ada 400.000 gugatan cerai dari wanita, sedangkan pria yang
menyatakan talak hanya 200.000. Dari ratusan ribu kasus perceraian ini, ada dua
faktor utama masalah rumah tangga yaitu perekonomian rumah tangga yang tidak sesuai dan pertengkaran terus menerus karena masalah keuangan.
Lalu, apa yang harus dilakukan
pasangan suami isteri untuk memperbaiki hubungan dan kondisi keuangan mereka? Yuk simak beberapa tips dari Jawaban.com ini:
1# Bicaralah secara terbuka dengan pasangan tentang keuangan keluarga
Ada sebuah perkataan bijak
seperti ini, “keterbukaan adalah awal pemulihan.” Jadi, jika kita ingin membenahi sebuah masalah, maka kita harus berani terbuka tentang hal tersebut.
Jika keuangan keluarga
berantakan, maka bicarakan bersama dengan pasanganmu. Namun, jangan pakai emosi
ya bicaranya. Duduklah santai, ceritakan kondisi keuangan saat ini. Jika kalian punya hutang yang tidak diketahui pasangan, maka terbukalah.
Siapkan hati untuk menghadapi
kenyataan terburuk, seperti jumlah hutang yang tak kamu bayangkan sebelumnya
atau jumlah defisit anggaran rumah tanggamu setiap bulannya. Jangan terpancing
emosi dan menyalahkan pasangan, tenanglah dan terimalah kondisi keuangan kalian tersebut.
2# Lakukan audit terhadap pola penggunaan uang kalian
Seperti yang dikatakan oleh
Gani di atas, banyak masalah keuangan terjadi karena seseorang tidak bisa
membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Jika kalian banyak menggunakan uang
untuk “keinginan-keinginan” kalian masing-masing, maka perlu adanya pertobatan ya.
Kita bisa saja membenarkan diri
dengan banyak alasan untuk semua keinginan itu, tapi yang jelas hal tersebut sudah menjadi sumber kebocoran dalam keuangan keluarga.
Kamu dan pasangan harus
menyamakan pandangan dulu tentang apa yang menjadi “kebutuhan” dan mana yang “keinginan” baik secara pribadi maupun dalam keluarga.
Pastikan untuk memangkas apa
yang disebut keinginan sampai kondisi keuangan keluarga menjadi stabil. Bahkan
mungkin diperlukan pengorbanan yang lebih besar lagi dengan memangkas beberapa kebutuhan yang tidak terlalu signifikan bagi keluarga.
3# Kikis hutang sampai habis secepat mungkin
Pastikan kamu dan pasanganmu,
bahkan anak-anakmu menjadi satu tim dalam menyelesaikan masalah keuangan
keluargamu. Jadi, jangan anggap tabu ya untuk menjelaskan kondisi keuanganmu kepada sang buah hati. Hal ini akan menjadi pelajaran berharga baginya nanti.
Setelah kalian sepakat bahwa
kalian adalah satu tim, maka buat kesepakatan untuk menyelesaikan hutang kalian
bersama-sama secepat mungkin. Penyelesaiannya jelas bukanlah seperti membalik telapak tangan yang terjadi dalam satu dua hari.
Penyelesaian hutang biasanya butuh
waktu berbulan-bulan dan bertahun-tahun, jadi kalian sekeluarga perlu sehati
dan saling menguatkan ketika kondisi tak kunjung membaik atau bertambah sulit.
Jika kalian bisa menjaga kesehatian dan sukacita dalam keluarga, percayalah kondisi sulit seperti apapun pasti akan terlewati.
4# Dalam masa sulit, jangan membunuh kemurahan hati
Ya, kita harus belajar tentang
kemurahan hati dan iman dari kisah janda di Sarfat yang dituliskan dalam Alkitab.
Sesudah itu ia bersiap, lalu
pergi ke Sarfat. Setelah ia sampai ke pintu gerbang kota itu, tampaklah di sana
seorang janda sedang mengumpulkan kayu api. Ia berseru kepada perempuan itu, katanya: "Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum."
Ketika perempuan itu pergi
mengambilnya, ia berseru lagi: "Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti."
Perempuan itu menjawab:
"Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku
sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam
buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api,
kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati." (1 Raja-raja 17:10-12)
Elia diperintahkan Tuhan ke
daerah bernama Sarfat di masa kekeringan
dan kelaparan. Disana seperti yang dijanjikan Tuhan, ia bertemu dengan seorang
janda, dan ia meminta minum dan makan dari janda yang memiliki persediaan makanan yang sangat sedikit.
Bayangkan jika kalau kamu dan
keluargamu di posisi janda itu, dan kamu ngga kenal dengan Elia. Tiba-tiba ada
orang asing yang datang minta minum dan makan, padahal kalian sedang kesulitan
dan juga akan kehabisan bahan makanan. Apakah kamu akan memberikan sebagian dari makanan dan minumanmu kepada Elia?
Tapi yang luar biasa, Janda itu
tetap memberikan makanan dan minuman kepada Elia, hanya berbekal sebuah janji
bahwa, “Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli
itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi.” (ayat 14)
Jadi, dalam kondisi sulit
sekalipun, jangan mengurangi ketaatanmu dan keluargamu dalam hal menabur,
memberi dan menolong orang lain. Biarlah kemurahan hati tetap bertumbuh subur
dalam hidup kalian. Jangan membunuh kemurahan hatimu hanya karena kamu sedang kesulitan.
Berilah dari sebagian yang kamu
punya, bukan dari apa yang kamu tidak punyai. Seperti janda itu, ia membuat
sebuah roti kecil dari tepungnya untuk Elia. Berilah juga dari apa yang kamu
miliki, sekecil apapun itu, jadikan hal itu sebagai langkah iman untuk Tuhan bisa memberkatimu.
5# Terus bergantung dan libatkan Tuhan dalam setiap keputusan
Yang ini adalah yang terakhir
dan terpenting, ketika kamu memulai langkah pertama dalam tips ini, libatkanlah
Tuhan. Berdoalah sebelum kamu bicara dengan pasanganmu. Berdoalah bersama seluruh
keluargamu sebelum memutuskan hal-hal yang akan kalian pangkas dalam pengeluaran kalian.
Bahkan mintalah hikmat dan
mukjizat Tuhan untuk bisa mengikis hutang kalian dengan cepat, seperti memohon
untuk dibukakan jalan untuk mendapat pekerjaan sampingan atau usaha sampingan, atau hal-hal lainnya.
Setiap langkah yang kalian
buat, tanyalah dahulu kepada Tuhan, karena Dialah penasihat keuangan yang
terbaik dalam kehidupan ini. Dia juga Bapa Sorgawi kita yang memiliki sumber
daya tak terbatas, dan Dia sanggup menolong kita dengan caraNya yang ajaib. Jadi jangan pernah putus asa.
Nah, itulah lima tips untuk bisa membantumu memperbaiki kondisi keuangan keluargamu. Siap untuk mencobanya? Atau mungkin kamu ada saran untuk menambah daftar di atas? Yuk beri komentar di bawah ini.
Baca juga:
Serem, 40% Milenial Indonesia Terlilit Hutang! Ini Yang Harus Kamu Ketahui Untuk Mengatasi
10 Ayat Alkitab Soal Utang dan Cara Bijak Orang Kristen Kelola Uang (Bagian 1)